¥√Kiamat: Saya Membangkitkan Kemampuan Penjemputan Tanpa Batas ( :

6-20

Cari

emosi perkotaan

fiksi penggemar

fantasi fantasi

pemahaman seni bela diri

sihir fiksi ilmiah

kompetisi permainan

ketegangan gosip

sejarah militer

Beranda  >  Fiksi Ilmiah dan Sihir > Apocalypse: Saya Membangkitkan Kemampuan Penjemputan Tak Terbatas

Doomsday: Saya Membangkitkan Kemampuan Penjemputan Tanpa Batas Bab 6

Sejak kiamat datang 7 hari yang lalu, Zhang Fan telah memutuskan kontak dengan Ma Li.

Begitu hari kiamat tiba, tidak ada kabar dari Ma Li, dan kemungkinan besar dia akan menjadi zombie.

Tetapi dalam hidup dia ingin melihat orang, dalam kematian dia ingin melihat mayat, dan Zhang Fan tidak menyerah ketika dia tidak melihat mayatnya.

Sebelum Zhang Fan hampir tidak dapat bertahan hidup sendiri, dia tidak berdaya untuk menemukan Ma Li, tetapi sekarang dia ingin mencoba.

Apalagi masyarakat tempat tinggalnya tidak jauh dari sekolahnya, dan jarak garis lurus hanya sekitar 300 meter.

Hati-hati, ini bukan masalah besar!

Bahkan jika dia dikepung oleh zombie, Zhang Fan tidak takut, kecepatannya jauh lebih cepat daripada zombie yang lambat.

"Rhubarb, tunggu aku di rumah dengan patuh!"

Setelah menepuk kepala anjing kuning kecil itu, Zhang Fan keluar.

Lingkungan itu sunyi, sunyi senyap.

Sejauh mata memandang, ada mayat, lengan patah, tunggul, dan darah kering di mana-mana.

Lalat dan nyamuk berdengung, belatung merayap di seluruh mayat, dan bau anyir keluar dari seluruh komunitas.

Ada juga tiga atau empat zombie yang berenang tanpa tujuan, berkeliaran seperti lalat tanpa kepala.

Apa neraka di bumi?

Itu dia!

Tidak hanya komunitas ini, tetapi seluruh kota ajaib, seluruh negara, dan bahkan seluruh dunia telah menjadi seperti ini.

Seluruh dunia telah menjadi neraka!

Zhang Fan membaca postingan sebelum memutuskan sambungan dari Internet, dan seseorang di Internet berspekulasi bahwa setelah akhir dunia, lebih dari 90% orang di dunia akan menjadi zombie.

Dari 10% sisanya, 60% mati di tangan zombie, dan kurang dari 40% yang selamat selamat karena keberuntungan.

Dengan kata lain, dari 7 miliar orang di dunia, kurang dari 28 juta orang yang selamat.