DORR!!!!
Terdengar suara tembakan dari berbagai macam arah. Tembakan dari sekelompok pasukan yang menaiki mobil dan beberapa ada yang menggunakan robot canggih.
Terlihat gadis cantik sedang menaiki motor, dengan topengnya yang menyeramkan serta rambutnya yang panjang sebelah.
Auretta.
Benar. Gadis yang sedang diincar oleh seseorang.
"HELL. COME ON GUYS CAN U HEAR ME?!" Teriaknya seperti berbicara pada seseorang.
Motornya melaju dengan sangat cepat, diluar kendali Auretta sendiri. Ia hampir kewalahan mengendarainya, pasukan terus berdatangan tak henti henti. "HAHAHA gotcha, KAU BISA MENDENGARKU GADIS KECIL?! KAU TIDAK AKAN BISA LARI" Teriak salah satu orang diantara pasukan yang mengejar Auretta.
Auretta menengok ke arah belakang dan memberikan jari tengahnya pada pasukan itu.
"check, 1 2 Monster? Pergi ke area kanan aku melihat ada jalan untuk kau bisa melakukan atraksi" Suara yang keluar dari earphone Auretta, Itu Seth.
"BAWAKAN MOBILKU MACHINE. I'LL BE THERE IN TEN MINUTES" Auretta segera membelokan motornya ke kanan dengan belokan yang cukup tajam, bahkan jika saja ia tidak bisa menahannya akan membuatnya m4t1.
Pasukan itu mengikuti Auretta kemana pun ia pergi.
. . .
Terlihat seorang gadis menggunakan topeng mata dengan sepatu roda di kakinya. Rambutnya yang terikat kecil membuatnya terlihat seperti anak kecil, namun tugasnya kali ini adalah...
"HAHAHA hiii!! tidak kah kalian tertarik untuk mengejarku juga? sangat menyedihkan tidak ada yang mengejarku" Gantari dengan sebuah bola berukuran sedang yang terbuat dari besi ini ia mainkan ditangannya. Bibirnya membuat lekukan sedih, seolah dirinya ingin dikejar oleh sekelompok pasukan itu.
Sebagian pasukan yang melihatnya bingung, sehingga mereka mengejar Gantari.
Gantari tertawa meledek mereka yang mengejarnya, "check, 1 2 Angel. Kau di sana bukan? ini compass girl LOL, aku sedang bersama pasukan-pasukan ini siapkan peralatanmu angel"
Ia mulai memainkan sepatu rodanya dengan gesit, lalu ia menggelindingkan bola kecil seukuran dengan kelereng pada pasukan itu. Wajahnya nampak ceria dan bahagia setelah melemparkan bola-bola itu.
"Pesan masuk diterima, Apakah kau masih di sana Compass? aku sudsh dapat melacak pasukan itu, bergegaslah pergi dari sana".
Gantari segela membalikan arah lajunya. Kini ia menghadapi pasukan-pasukan itu, sembari berjalan mundur. Senyumnya mengejek pasukan itu. Tiba-tiba ia bergeser ke arah sebelah Kiri, seketika pasukan itu terkejut yang membuat mereka tabrakan beruntun.
. . .
Kembali melihat Auretta, ia masih melajukan motornya secara cepat. Auretta sudah dekat dengan sebuah papan yang mengarah ke atas, Ia mulai percaya diri dan tertawa.
"MACHINE, R U READY FOR IT?" Auretta.
"Yes Ma'am, almost there" Seth.
Auretta mulai menjalankan aksinya. Ia membawa motornya pada atas papan itu dan membuatnya terbang di langit-langit lorong kecil itu. Ia menekan sebuah tombol yang berada di topengnya, kali ini pasukan bisa melihat mata Auretta yang tajam. Auretta beralih dari semualnya Duduk menjadi Berdiri di atas motornya yang terbang. Ia melompat ke arah belakang secara gesit.
"HAHAHA, selamat tinggal Manusia-manusia bodoh" Auretta meledek pasukan itu, seketika mereka hanya memberhentikan Kendaraannya mssing-masing.
Auretta berhasil terjun tepat Di atas Mobilnya, Seth lalu membuka atap mobil dan membiarkan Auretta masuk ke dalam. Seth mulai menancapkan gas tidak tanggung-tanggung. "Good job Seth, Aku hidup kali ini" ucap Auretta, Seth hanya meliriknya dan menyenggol tangan Auretta.
Kini Gantati berada di depan mereka. Seth mengklakson mobilnya untuk memberi isyarat, Gantari pun memberi tanda 'OK' pada Seth dan lompat ke dalam mobilnya. "WAHHH, bukan kah tadi itu menakjubkan? Aku sungguh tidak bisa berkata-kata, OH Apakah kau baik-baik saja Kak?" Tanya Gantari.
Kak* gantari memanggil Auretta dengan kak, karna Auretta lebih tua dari dirinya
"Benar Aku baik-baik saja, buktinya Aku hampir mati tadi" jawab Auretta.
"Ah maaf kak, tadi kakak melihatku kann?" Tanya Gantari lagi kegirangan.
"Sudah Gantari, kita obrolkan saja nanti di markas, Kau pasti kelelahan bukan?" Potong Seth dengan suara yang bergetar.
Gantari dan Auretta saling bertatapan bingung dan Gantari mulai tertawa. Mereka berdua heran mendengar suara Seth yang bergetar seperti iu, tidak biasanya Seth seperti itu. "Kenapa tertawa? Apakah ucapanku tadi seperti lelucon?" Tanya Seth dengan wajah yang memerah, Disahut oleh Auretta "Tidak, suaramu bergetar".
Gantari menatap Seth dalam sambil menahan tawanya, "pstt, kak Seth lemah". Auretta hanya senyum tipis mendengarnya, Seth memalingkan pandangannya dan menahan malu.
"Sudah cukup hentikan, ayo kita pulang" Ucap Seth yang sedang malu itu. Auretta hanya terduduk diam sembari melamun, ia menyalakan Api untuk menyalakan Rokok.
"Dasar Seth lemah"
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Auretta.
ActionApa yang kau butuhakan? Diriku? Untuk apa aku kembali pada pecundang gila. . Zievvaa, 2023 .