Untuk lelaki ku
Saniscara 14-01-2023.
Hari ini Langit Bandung cerah, tidak seperti biasanya yang setiap hari turun hujan menyatu dengan polusi kota Bandung yang membuat bau nya begitu khas.
Dibalkon 2×3 meter aku duduk menyesap greentea memperhatikan mentari yang berangsur pergi dan meninggalkan peredaran warna yang begitu indah. Sungguh moment sakral ini tidak akan pernah bisa untuk dilewatkan.Begitu banyak alasan untuk menyukai senja, termasuk kabar pertama dari lelaki yang aku temui dipenghujung bulan September, lelaki yang beberapa bulan belakangan menjadi bagian dari semua rutinitasku bahkan baru baru ini menyandang gelar sebagai "pacar" tepat pada tanggal 29 Desember 2022.
Jupriadi, nama yang telah diberikan 23 tahun lalu pada seorang bayi laki-laki.
Bayi tersebut tumbuh menjadi seorang pria dewasa, dengan tubuh tinggi tegap, goresan alis yang tebal, hidungnya Bangir, mata tajam yang menenangkan, dan rambut yang selalu dipotong dengan gaya comma hair "Lebih pede wkwkw" itu katanya.Sungguh pahatan wajahnya tergambar jelas dalam benakku.
sampai saat ini masih enggan percaya bahwa lelaki itu yang akan menjadi pacar untukku.
Pembawaannya yang kaku, gak peka bahkan tak jarang membuatku emosi, sikap dan sifat kita bertolak belakang.Tapi, dia. Dia satu-satunya orang yang selalu sabar menghadapi semua sifatku yang gampang marah, moody'an, suka nangis, semuanya dia terima baik dan buruknya aku.
perkenalan pertama kita sebenarnya cukup unik, saling cerita dan kita cukup banyak memiliki kesamaan membuat obrolan kita sayang untuk diakhiri.
Bahkan kita memiliki kisah yang sama loving someone we can't have. Empat tahun lalu dia mencintai temannya, teman satu kelas, iya bukan lagi satu fakultas apalagi satu prodi tapi satu kelas. Begitupun aku, aku mencintai orang yang sama selama enam tahun, hal itu terkadang suka kita ributkan.Orang bilang "masalalu adalah pemenangnya" kalimat itu menjadi ketakutan tersendiri, ketakutan individu yang selalu menghantuiku, memikirkan berbagai hal supaya itu tidak akan pernah terjadi.
Menyusun berbagai rencana agar dia tetap bersamaku, rasanya enggan jika harus melepaskannya kembali pada dia. Jika kalian bilang aku egois, silahkan saja.Memangnya ada orang yang akan melepaskan berlian? Tidak bukan, demikian pula aku.
Cara dia berbicara, bagaimana dia mendengarkan, Semua sikapnya sungguh membuatku semakin jatuh hati padanya.
Aku ingin menghaturkan terima kasih pada semesta yang begitu baik menghantarkan rasa pada tempat yang semestinya.
Sayang, semesta ku, sungguh aku mencintaimu dengan sangat.