Haiiii
Hello
Annyeong
YorobuuunnSelamat datang di bab 48 Fadet lope
Selama membaca, semoga bisa menemani kalian..Warning Typo ❗❗
20/01/23
Aquila merasakan sebuah tangan kekar melingkari perutnya, tak lama, pundaknya juga terasa berat. Ia tersenyum menyadari suaminya yang baru bangun tidur langsung pergi ke dapur untuk menemuinya. Selesai shalat subuh tadi, Regan tertidur karena menidurkan Vincent yang sempat terbangun.Aquila mematikan kompor, berbalik menatap wajah suaminya yang masih terlihat begitu mengantuk. Ia menangkup wajah tampan Regan, lalu memberikan kecupan singkat pada bibirnya. Membuat ayah satu anak itu langsung tersenyum malu, telinganya juga memerah.
"Mandi sana, aku udah siapin semua perlengkapan kamu buat ke kantor. Nanti, aku anterin ke kantor sekalian." kata Aquila lembut. Regan mengangguk menurut.
Melihat suaminya yang sangat penurut membuat Aquila sering kali merasa hebat. Dulu ia yang selalu menurut pada Regan, tapi sekarang Regan yang menurut padanya. Bahkan ia tidak pernah mendapat perintah atau apapun dari Regan yang membuatnya harus melakukan dengan berat hati.
Sekarang Regan sudah sangat berubah, suara lembut dan perlakukan lembutnya pada Aquila. Semua itu sangat Aquila syukuri, mengingat dulu Regan orang yang kaku, dingin dan tidak banyak bicara. Sempat membuat Aquila merasa bahwa suaminya tak akan bisa memberikan momen romantis untuknya. Tapi, nyatanya, Regan adalah orang yang romantis. Setiap pulang kerja, dia selalu menyapa istrinya dan memberikan kecupan ringan, di mana pun tempatnya, bahkan saat banyak orang, Regan tetap akan melakukannya.
"Cie, pagi-pagi udah senyum-senyum," goda Renatha, ibu mertua Aquila yang sangat baik.
"Anak Bunda, manis banget. Jadi Aquila nggak bisa berhenti senyum." akunya, lalu kembali menghidupkan kompor. Niatnya tadi akan menggoreng ayam, tapi karena ada Regan, harus ia tunda sebentar.
Bunda Renatha tersenyum, "Dia banyak berubah, semenjak kalian menikah, memiliki anak, kehilangan kamu, kehilangan putrinya, dan sekarang kamu kembali. Semuanya sudah Regan lalui dengan penuh tantangan, saat ada kamu, dan saat kamu tidak ada. Semua hal yang membuat dia hampir gila, itulah yang membuat Regan berubah." Renatha mendekati menantunya, menatap dalam mata indah Aquila yang membuat putranya tergila-gila.
"Terimakasih, sudah bersedia menerima semua kekurangan Regan. Dan bersedia kembali." ucapnya tulus.
Aquila juga menatap ibu mertuanya, memeluk wanita yang sudah dianggap sebagai ibunya sendiri sayang. Renatha adalah sosok ibu terbaik yang pernah Aquila temui di dunia, ia sangat bersyukur menjadi menantu dari Renatha. Wanita kuat yang membesarkan ketiga putranya sendirian, dengan ke seluruh kekuatan yang dimiliki.
"Seharusnya aku yang berterimakasih sama Bunda. Karena Bunda mau menerima aku yang nggak memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan ini, menjadi menantu Bunda." ucap Aquila tulus.
"Ah, ralat, aku rasa menantu kesayangan. Karena saat ini hanya aku menantu yang bunda miliki." canda Aquila, semakin memeluk ibu mertuanya erat.
"Kamu yang terbaik untuk Regan, dan kamu adalah menantu kebanggaan kami, sayang." Bunda Renatha mencium kening menantunya sayang.
Ciuman yang Renatha berikan pada Aquila selalu membuat wanita muda itu merasa sangat bahagia. Ia akan langsung menceritakan pada suami dan kakaknya jika Renatha memberikan kecupan singkat padanya, dengan wajah bahagia. Maklum, Aquila tidak pernah tau rasanya dicium oleh kedua orang tuanya. Jadi respon yang ia dapatkan sangat berlebihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dari SMA [END]
Romance"Aquila hamil anak aku, Bunda!" suara serak itu membuat semua orang terkejut. Aquila yang akan membuka pintu menegang, ia tak menyangka Regan akan sadar saat dirinya belum pergi dari sana. Ditambah lagi kini Renatha menatap Aquila dengan tatapan dat...