7 : Crazy

1.3K 97 10
                                    

"Idol? Memangnya, Taeyong hyung bakal setuju ya, noona?" tanya Jeno dengan polosnya.

"Kenapa tidak setuju? Apa alasannya coba? Aku rasa, Taeyong bakal setuju deh. Nanti, Jaehyun-ssi, juga akan membicarakan ini sama Taeyong secara langsung kok. Kalau Taeyong merasa keberatan, dia akan nolak saat berbicara dengan Jaehyun-ssi." jelas Dita.

"Kenapa dia pengen Jeno debut jadi idol, noona? Jeno merasa cukup kok, jadi soloist dan model doang." Sebenarnya, Jeno senang dengan project kali ini. Tapi, dibandingkan rasa senang, dia lebih takut dengan kemarahan Taeyong. Menjadi idol itu berarti akan ada lebih banyak orang yang berinteraksi dengannya.

"Kalau alasan pekerjaan, dia ingin buat terobosan baru. Dia ingin orang-orang tahu, yang bisa menjadi idol bukan hanya dari kalangan trainee. Tapi, juga bisa dari kalangan soloist, model, bahkan dancer sekalipun. Kalau alasan pribadi. Jeno, noona tidak tahu dia mengetahui ini darimana. Katanya dia tahu di agensi sebelumnya, kamu tidak mempunyai orang yang benar-benar berteman dekat denganmu selain Jungwoo. Dia ingin kamu memiliki banyak teman dekat lewat project ini. Menurut noona, niatnya baik. Makanya, noona senang waktu mendengarnya. Kalau kamu bersedia, noona akan mengatakannya pada Taeyong. Kita temui dia sama-sama ya?" jelas Dita mengelus lembut pundak Jeno. Sedangkan Jeno, hanya memilih diam dan mengangguk saja. Ia berharap bisa selamat dari amukan Taeyong.

"Selamat siang, Jeno."

Jeno menatap sosok tegap di hadapannya yang datang menyapanya. Ia bertemu dengan orang itu pagi tadi, dan ia rasa dirinya harus minta maaf. Laki-laki itu tidak datang sendiri. Ada yang bersamanya, yang tidak Jeno kenali sama sekali. Tapi, tetap saja ia merasa tidak asing.

"Jeno, noona pergi duluan ya. Masih ada yang harus noona urus bersama Minho. Bicaralah dengan Jaehyun-ssi dan Jaemin dengan baik. Jangan membuat masalah, oke?" Pamitnya Dita hanya bisa membuat Jeno membeku. Ia merasa mati kutu di tempat.

"Jaemin? Idk, like a not stranger."

"Boleh kami duduk?" tanya Jaehyun lembut, yang tentu saja membuat Jeno jadi salah tingkah sendiri karena baru sadar belum mempersilahkan Jaehyun dan temannya itu duduk.

Jeno mengangguk kecil, "Iya, duduk saja." jawabnya.

Jaehyun pun akhirnya duduk, tepat di hadapan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun pun akhirnya duduk, tepat di hadapan Jeno. Ia tersenyum lembut, yang tentu saja membuat Jeno terpana untuk sesaat. Jaemin, di sisi lainnya

"Anu ... hm ... saya minta maaf atas ucapan saya yang tidak sopan tempo lalu dan pagi tadi. Saya benar-benar menyesal." lirihnya.

Jaehyun tersenyum kecil, "Tidak apa, saya juga tidak merasa tersinggung kok. Jeno, saya harap kamu bisa melakukan jadwal yang saya berikan kedepannya. Saya tidak suka jika semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana saya. Oh ya, dia Jaemin. Katanya, sebelumnya kalian sudah pernah bertemu. Semoga kalian bisa menjadi partner yang baik ya."

The Second MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang