[9]

2.9K 189 6
                                    

Park Jisung x Park Chenle
BxB
Lokal
M-preg

Hope you like it

🌺🌺🌺

"Sshh,"

Chenle mengerjapkan matanya saat cahaya terang menyeruak masuk memenuhi retinanya. Tubuh polos yang tak tertutupi apa pun itu bergerak pelan—berusaha untuk duduk.

"Ahh, sakit banget." Kening Chenle mengerut dalam, tangannya memegangi pinggangnya yang terasa ngilu.

Lelaki kecil itu menelisik kamar luas yang ditempatinya sekarang, mencoba mencari suami tampannya yang seharusnya berbaring disebelahnya.

Kepala bersurai coklat itu menunduk saat teringat kejadian mengerikan yang terjadi semalam. Sedikit membuat mentalnya down, namun itu bukan berarti dirinya akan menyerah pada Jisung.

Bukankah bagus jika dirinya dan Jisung sudah melakukan hubungan suami istri? Pasti suami tiangnya itu akan mulai luluh padanya, dan lama-kelamaan akan jatuh cinta padanya! Ck, Chenle benar-benar jika yakin haluannya itu akan terjadi.

Dengan perlahan, lelaki manis itu bangun dari duduknya. Mencoba tak memperdulikan rasa sakit yang mendera tubuhnya saat ini.

Langkah Chenle tertatih ke kamar mandi. Tangannya senantiasa menyentuh dinding, sangat berharap hal itu dapat membantunya berjalan dengan selamat sampai ke tujuan.

Saat dirinya sampai di bawah shower, Chenle langsung memutar kran yang terpasang apik didinding kamar mandi. Sangat lupa jika punggungnya tengah  dipenuhi robekan bekas pecutan ikat pinggang yang menyebabkan pekikan keluar dari bibir mungil itu karena punggungnya terkena air.

Chenle hanya bisa meringis dan memaki Jisung dalam hati. Dengan cepat segera menyelesaikan acara mandinya seraya menahan sekuat tenaga rasa perih yang menjalar di punggungnya. 

🌿🌿🌿

Pukul 9 pagi di hari rabu, dan Chenle sudah keluar dari rumahnya. Jisung benar-benar pergi meninggalkannya sendirian—lagi. Tanpa pamit atau apapun itu.

Dan sekarang lelaki manis itu sibuk melayani pelanggan yang datang berkunjung. Tangannya dengan lihai mengetik papan keyboard untuk mencatat transaksi yang terjadi di Hyggeling Bakery hari ini.

"Le."

Panggilan dengan nada jengah itu membuat Chenle mengerucutkan bibirnya. Kepalanya menggeleng keras. "Gamau!"

"Sekali aja. Lo harus periksa."

"Dibilangin gapapa juga." Chenle memasukkan kasar lembaran uang ke dalam mesin kasir. Matanya memicing tak suka menatap Jaemin yang sekarang menahan lengannya.

"Ck, jadi orang kok bego banget. Luka separah itu ga akan bisa sembuh sendiri." Jaemin membalikkan tubuh Chenle dan sengaja menekan kuat bekas cambukan yang masih basah dipunggung nya.

"A—akh! Sakit anjing!" Chenle menepis tangan Jaemin. Tangan kecilnya segera menurunkan kemeja coklat—seragam kerjanya—yang tadi disingkap Jaemin.

Tanpa berkata apapun lagi, Jaemin menarik lengan Chenle untuk membawanya ke dalam mobil miliknya—jeno. Sebelum benar-benar keluar, kepala Jaemin menoleh ke belakang kemudian berteriak.

NIKAH [JiChen] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang