Yuka sangat menyukai dunia fantasi. menurutnya dunia fantasi sangatlah keren. Mahluk cantik dan tampan dengan mata biru dengan kulit dan telinganya yang unik, langit dan tanamannya yang indah dan warna warni, serta semua hal indah yang memanjakan mata.
Saking cintanya, bahkan dia sampai banyak mengoleksi buku-buku fiksi dengan genre fantasi. " ah, andai saja aku semua imajinasiku tentang dunia fantasi menjadi nyata" gumam Yuka saat membaca buku.
"Ka, cita-cita lo jadi apa setelah lulus sekolah nanti?" tanya Vivi.
"Gue kepengin jadi elf." Jawab Yuka gamblang.
"Hah?"
Yuka mendengus kesal. "Kenapa sih?"
"Cita-cita itu yang manusiawi dikit lah. Jadi dokter, pramugari, guru, atau apalah." terang vivi.
"Sayangnya gue ga tertarik. gue lebih tertarik jadi elf, hehe." Jawab Yuka tanpa dosa.
"Baru aja kemarin lu bilang wibu tuh tukang halu, tapi ternyata tingkat halu lu gak kalah tinggi sama wibu." Sindir Alexa.
"Xa, lo gaboleh tau samain gue dengan wibu." Ucap Yuka tidak terima.
Yuka mengarahkan layar ponselnya ke Vivi dan Alexa.
" Gimana? Cantik kan?" Terang Yuka dengan mata berbinar.
" Dunia yang ada di bayangan gue" gumam Yuka menggeser foto di ponselnya.
Leon menguping pembicaraan ketiga gadis itu. " Fantasi apaan tuh? mesum, ya?"
Alexa mencubit paha Leon keras. " Mesum, otak lo yang mesum!"
"Ada gak ya sesuatu yang bisa ngepuasin mata gue terkait dunia fantasi itu?" Tanya Yuka mengacuhkan Leon dan alexa yang sedang beradu mulut.
" Ada. " Jawab Leo bersemangat.
Mata Yuka berbinar. " Serius ada?"
Leo mengangguk. Dengan segera Leo pun mengambil ponselnya. " Lo suka fantasi yang kaya apa?"
"Gue suka elf, gue suka penyihir, gue suka semuanya."
"Giliran ginian aja semangat banget lo." Sindir Vivi.
Yuka hanya tertawa.
Leo menunjukkan layar ponselnya. " Coba lo tonton ini. "
"Anime?" Tanya Yuka.
" Iya. Buat pemula, lo kayaknya bakal suka sama itu." Terang Leo optimis.
" Tapi ntar kalo gue nonton anime, ntar gue bakal dibilang wibu, dong?" bisik Yuka lirih.
Alexa tertawa, "Dangkal banget pemikiran lo, ka."
"Ngarang. Gak semua yang nonton anime itu wibu, kok. Lagian juga gak ada salahnya jadi wibu." Sanggah Leo.
"Tapi ya, ka. Semisal lo jadi wibu, gue orang pertama yang ngetawain lo." Canda Vivy.
"Jadi wibu itu asyik tau. Abang gue juga wibu, dan hidup dia berwarna banget. " Ucap Alexa serius.
Yuka mengembalikan hp Leo dan pergi keluar kelas. "Gue bakal coba tonton tuh anime. Besok gue review ke lo."
"Ntar gue kirimin banyak recomend anime fantasi yang seru buat lu. " Teriak Leo.
Alexa dan Vivi hanya terkekeh melihat tingkah Yuka yang seakan menelan ludah sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary VVIBU
Teen FictionDiary keseharian si wibu yang maniak anime. Berisi rekomendasi anime dan beberapa spoiler serta review.