Cahaya matahari menyinari air laut sore itu, menembus hingga ke terumbu karang yang ada di pesisir pantai. Hyunsuk yang dengan santai berenang sendirian menikmati gelombang tenang sambil menatap ke arah senja yang perlahan berubah menjadi jingga. Entah datang dari arah mana tiba-tiba gelombang besar bergerak menuju ke tepi membuat tubuh Hyunsuk hilang keseimbangan dan tenggelam, dia berteriak meminta pertolongan tapi ombak ini tampak begitu kejam menggulung tubuhnya, nafasnya terengah enggah dia sudah tidak sanggup menahan nafasnya lebih lama, Hyunsuk mulai pasrah namun tampak seseorang meraih tangannya, menarik dirinya yang setengah sadar menuju permukaan, dia berusaha bertahan namun akhirnya pingsan.
<————««»»————>
Hyunsuk terbangun di sebuah ruangan asing yang tidak familiar, tempat ini tampak begitu mewah dengan furniture antik nan elegant menghiasi setiap sudutnya. Seorang pria tiba-tiba masuk dan bertanya,
"Kamu sudah sadar, bagaimana keadaan mu? Apakah baik baik saja, Hyunsuk?" tanyanya
Hyunsuk hanya diam, dia tidak mengenali pria ini namun mengapa dia mengetahui namanya?
"Maaf, saya ada dimana? Kamu siapa?" tanya Hyunsuk memberanikan diri
Pria itu tersenyum simpul, raut wajahnya tampak tenang yang entah mengapa membuat Hyunsuk seketika menjadi tenang
"Kamu di rumah, di kamar kita" jawabnya lalu duduk disamping ranjang
Hyunsuk tidak ingat sama sekali dengan tempat ini, dengan pria yang sekarang tengah duduk di depannya, tidak ada ingatan yang tersisa sama sekali dalam memorinya saat ini.
"Maaf..." Hyunsuk menunduk kecewa akan dirinya sendiri
"Tidak apa apa, jangan terlalu dipaksakan... Aku lupa memperkenalkan diri, nama ku Jihoon" ujarnya sambil tersenyum
"Beristirahatlah, panggil aku kalau kamu membutuhkan sesuatu"
Hyunsuk mengangguk dan berterima kasih lalu Jihoon keluar dari kamar meninggalkan Hyunsuk yang masih kebingungan dengan semua yang dialaminya saat ini.
Hari mulai gelap, Hyunsuk beranjak dari ranjang dan berjalan menuju sebuah meja yang berada di samping jendela, terdapat beberapa foto dirinya dan Jihoon yang tampak tersenyum bahagia.
"Sebenarnya, apa yang telah terjadi?" batinnya
Dia memandangi foto foto tersebut sambil memikirkan hal-hal yang mungkin saja bisa dia ingat, memperhatikan satu persatu dirinya di dalam foto tersebut. Seperti ada cerita di balik setiap foto yang terangkai rapi dalam bingkai namun ingatan Hyunsuk masih terlalu lemah dan samar.
Jihoon mengetuk pintu sebagai tanda kedatangannya, dia menatap sosok Hyunsuk yang tengah berdiri sambil menatap foto foto mereka
"Kamu terlihat lebih baik, mau makan malam? Atau ku suruh pelayan membawakan makan malam mu ke kamar?" Tanya Jihoon
Hyunsuk menolak tawaran Jihoon yang kedua, dia ingin melihat seluruh penjuru rumah untuk mengembalikan ingatannya.
"Aku akan makan malam bersamamu" ujarnya
Jihoon tersenyum, dia meraih tangan Hyunsuk lalu digandengnya, menuntunnya menuruni anak tangga satu persatu hingga mereka tiba di ruang makan yang begitu mewah
"Sebenarnya tempat apa ini? Siapa aku sebenarnya dan siapa Jihoon sebenernya?" Pertanyaan pertanyaan itu menghantui Hyunsuk setiba mereka di ruang makan
Ada banyak sekali hidangan yang disajikan dimeja makan mereka, ada puluhan pelayan yang dengan sigap menata meja makan dan melayani mereka, keduanya makan dengan tenang tanpa sedikitpun obrolan.
