Dear Saviour ( Aamon X Natan Highschool!AU )

Chapter One

Before your read:

- Cerita ini povnya ganti-ganti (antara Aamon - Natan) karena aku mau gambarkan kehidupan mereka masing-masing.
- Slow burn, mereka gak akan langsung fall in love
- Quick writing karena aku malas mendetail /y

Selamat membaca!

--------

Royal Moniyan Academy merupakan sekolah elit yang terletak di pinggir negeri Moniyan, hutan hijau mengelilingi area sekolah yang membentang hingga sepuluh hektar besarnya. Gedung megah dengan gaya abad pertengahan menjadi ciri khas dari tempat ini, fasilitas yang ditawarkan begitu bervariasi demi mendukung proses belajar siswa di sekolah ini. Namun bukan suatu rahasia, sekolah elit ini bukan sembarang tempat untuk mereka yang ingin. Hanya yang terkaya, terkuat dan terpintar dapat menuntut ilmu disini. Jadi, tidak heran jika mayoritas siswa-siswi disini merupakan keturunan kerajaan dari seantero Land of Dawn yang sudah terkenal akan kemampuan bertarungnya. Hanya sekitar sepuluh persen saja murid yang tidak memiliki latar belakang kerajaan.

Salah satu keturunan darah biru yang paling sering diperbincangkan adalah Keluarga Paxley. Mereka telah menyekolahkan anak mereka turun-temurun disini, dan kebetulan saat ini putra mahkota yang sebentar lagi akan dinobatkan menjadi Head of Paxley tengah menginjak tahun terakhirnya di Royal Moniyan Academy. Aamon Paxley merupakan salah satu murid terbaik dengan kemampuan kamuflasenya dan kekuatan magisnya, hal yang sangat khas dari keluarga paxley itu sendiri. Semua orang di sekolah bahkan negeri moniyan pasti tahu siapa dia. Tapi siapapun tak bisa mendekatinya karena Aamon Paxley adalah seorang paxley yang begitu disegani. Jika ada yang menanyakan bagaimana persona sang putra mahkota, semua pasti akan setuju menjawab ia adalah orang yang begitu misterius dan dingin, kalimatnya formal dan tak mau berbasa-basi. Namun semua itu dianggap wajar mengingat ia adalah yang paling tua dari paxley bersaudara dan calon pemimpin keluarganya semenjak ayahnya meninggal beberapa tahun lalu. Ia memiliki seorang adik yang terpaut dua tahun darinya. Gusion Paxley berada di tahun pertama. Duo paxley bersaudara ini segera menjadi topik panas bagi pria maupun wanita entah karena kekayaan, kekuasaan, bahkan kerupawanan mereka. Semuanya berlomba-lomba mendekati, tapi tak ada yang berhasil. Alih-alih mengambil hati, menyentuhnya saja tidak ada yang berani. Kecuali..

"Aamon!" Lancelot Baroque, lelaki dengan surai pirang panjang tersenyum lebar seraya melingkarkan lengannya ke pundak Aamon. Aamon menghela napas panjang, meletakkan buku yang ia baca dan ogah-ogahan membalas sapaan temannya. Jika ada orang yang cukup immune dengan tatapan dingin Aamon, Lancelot adalah salah satunya. Mungkin karena sudah sifat alami putra baroque itu untuk menebar keramahan, sehingga ia sendiri jadi tidak peka jika ada yang menunjukkan ketidaksukaan padanya. Terkadang Lancelot memang terlalu baik, tak heran jika banyak sekali wanita yang jatuh hati padanya dan mengejar-ngejarnya. Berbeda dengan Aamon yang cenderung menakut-nakuti para wanita yang menyukainya hanya dengan aura gelapnya. 

Ruang perpustakaan cukup hening di sore itu, para siswa lebih memilih menghabiskan waktu dengan beraktivitas di luar atau kembali ke ruang dorm masing-masing untuk beristirahat. Aamon menikmati kesunyian itu dengan membaca literature, apesnya ia diganggu oleh makhluk pirang ini. "Lancelot, apa yang bisa aku lakukan untukmu?" Ucapnya formal, meski dibalik senyumannya yang penuh paksaan itu ia ingin sekali mengusir lelaki itu. Tetapi mengingat keluarga paxley dan keluarga baroque adalah aliansi, dan ia sebagai calon kepala keluarga paxley harus menjaga hubungan baik tersebut, mau tak mau ia mengesampingkan egonya. 

"Tidak ada! Aku hanya ingin menyapamu. Aku sedang menunggu kekasih cantikku, Odette." balas Lancelot dengan semangat, nadanya melembut ketika menyebut nama sang kekasih. Tepat setelah ia mengatakan itu, sosok wanita cantik bersurai pirang muncul dari antara rak-rak buku. Mata wanita itu melebar dan seakan bersinar ketika melihat Lancelot.