Bab 0 : Prolog

28 2 1
                                    

Berjuta-juta tahun yang lalu terdapat sebuah perang abadi. Perang yang diikuti para dewa dan dewi. Mulai dari Dewi Kehidupan hingga Dewa Kehancuran. Perang itu disebut sebagai Origin War. perang yang diadakan oleh sistem semesta, The Origin.

Umat manusia terjebak dalam perang maha dahsyat itu. Mereka terus berlari dan bersembunyi dari satu tempat ke tempat lain. Lagipula, perang tersebut tidak hanya diikuti oleh para dewa akan tetapi juga diikuti oleh ras ciptaan mereka. Ras Iblis yang diciptakan oleh Dewa Iblis Satan, Ras Elf yang diciptakan oleh Dewi Alam Physis, Ras Kucing yang diciptakan oleh Dewa Kucing Nekomata, Ras Dwarf yang diciptakan oleh Dewa Penempa Hephaestus, Ras Langit yang diciptakan oleh Dewa Angin dan Badai Tempest, Ras Machina yang diciptakan oleh Dewa Mesin Deus Ex Machina, dan masih banyak ras ciptaan dewa lainnya.

Walaupun beberapa dewa menciptakan atau melahirkan ras baru sebagai pasukan. Akan tetapi, ada juga dewa yang sendiri atau bisa dikatakan tidak perlu pasukan.

Dibalik peperangan tersebut, terdapat kakak beradik manusia yang menjalani kesehariannya dalam persembunyian.

"Kakak" panggil sang adik yang berlari ke kakaknya.

"Ada apa Aoi? Apa temanmu menjahilimu?" tanya sang kakak.

"Ih Kakak, jangan menyimpulkan begitu. Teman-teman Aoi sangat baik kau tahu."

"Hehe, maaf-maaf. Aku hanya bercanda. Jadi, ada apa Aoi?" sang kakak dengan nada bercandanya.

"Karena sebentar lagi Kakak mau pergi keluar untuk ekspedisi. Jadi Aoi buat kalung yang indah" sambil memberikan kalung indahnya.

"Jelek sekali Aoi" ucap sang kakak.

"Ka-Kakak jahat. Padahal aku mengerahkan seluruh hatiku untuk membuatnya" ucapnya sambil menangis.

"Baiklah-baiklah. Kakak minta maaf. Jangan nangis, Oke. Kuanggap sebagai jimat keberuntungan yah."

"Yeay. Gitu dong. adik imutmu ini telah mencurahkan seluruh hatinya saja ditolak, bagaimana Kakak bisa mendapatkan pacar kedepannya" ceramah si adik.

"Sudah cukup. Kakak mau pergi dulu. Jadi, sampai nanti Aoi" sang kakak yang mengelus kepala adiknya dan lalu pergi.

"Ya, sampai nanti. Jangan sampai mati, Kakak" gumam khawatir si adik.

Bersama teman-temannya sang kakak melakukan ekspedisi. Dibagi menjadi 5 tim yang setiap tim terdapat 5 orang dan sang kakak menjadi ketua tim 1. Tujuan ekspedisi ini adalah untuk menemukan persediaan makanan minuman, tempat tinggal baru serta mencari informasi tentang perang.

"Fid, kurang berapa kilometer lagi?" tanya sang kakak ke temannya.

"Setengah kilometer, seharusnya kita sudah bisa melihatnya" jawab Fid.

"Ah, apakah itu Ketua?" ujar temannya satu lagi.

"Ya, itu. Ciptaan dari Dewa Mesin Deus Ex Machina, Mystletainn."

Mystletainn adalah senjata raksasa pemusnah massal dengan daya ledak lebih dari 100 Megaton TNT. Senjata yang digunakan untuk membunuh Dewa Perang Girgantus. Walaupun menjadi senjata pembunuh dewa, senjata tersebut tidak bisa digunakan bahkan diciptakan lagi. Bisa dibilang Dewa Mesin telah mengeluarkan kartu as-nya untuk membunuh 1 dewa.

"Bagaimana Zec? Apa kita bisa mengambil suku cadangnya?" tanya sang kakak.

"Mustahil. Senjata ini sangat rumit. Untuk membongkarnya saja kemungkinan bisa mencapai 10.000 tahun lebih" jawab Zec dengan analisisnya.

"Tidak diragukan lagi. Kartu as dewa memang menakjubkan."

Setelah menyusuri senjata raksasa itu, tiba-tiba...

The Will of OriginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang