Apakah kalian ingat mengenai perkataan Jaehyun dua minggu yang lalu? Kalau kalian ingat tentang pernikahan yang akan di laksanakan Jaehyun dan Taeyong pun benar-benar terjadi hari ini.
Di atas pelaminan sana, Taeyong dan Jaehyun sudah berganti status menjadi pasangan suami istri. Berawal dari pertemuan konyol, di lanjut dengan pertaruhan konyol yang di selenggarakan oleh keduanya, dan berakhir menjadi pasangan suami istri saat ini.
Mengenai permintaan Taeyong kepada Jaehyun mengenai restu kedua orang tuanya? Pria itu mendapatkan restu yang ia berikan sebagai syarat. Ia sendiri juga tidak tau bagaimana caranya pria ini mendapatkan restu kedua orang tuanya.
Setau dirinya, Appanya ini sangat sulit sekali memberikan restu kepada pria yang ingin menjadikan dirinya sebagai istrinya. Jangan kan istri! Jadi kekasih ia aja banyak yang tidak di restui! Maka dari itu ia tidak pernah membawa kekasihnya ke rumahnya. Ia menjalin hubungan dengan para kekasihnya dengan diam-diam. Atau yang lebih di kenal dengan backstreet
Kris yang merupakan ayahnya itu sangat memperhatikan dirinya. Ia tidak mau memberikan dirinya ke sembarang orang. Tapi yang ia herankan saat ini, mengapa ayahnya ini memberikan izin kepada pria aneh bermarga Jung ini, yang notabennya orang baru di kehidupannya?!
Padahal pertemuan ia dan Jaehyun juga terbilang unik dan singkat. Tidak ada yang namanya berteman, menjalin hubungan. Tapi anehnya, ayahnya malag mengizinkan pria ini untuk menikahi dirinya. Apa mungkin ayahnya ini di ancam? Atau mungkin ayahnya ini di pelet?!
"Kau sedang memikirkan apa?" Bisik Jaehyun, yang saat ini sudah merangkul pinggang wanita mungil yang sudah berstatus sebagai istrinya.
Taeyong mendesis, menatap pria yang sudah berstatus suaminya ini dengan tatapan nyalang. "Sebenarnya siapa kamu? Apa yang kau inginkan dari kehidupanku?" Tanya Taeyong, menatap pria yang ada di sampingnya ini dengan tatapan penuh selidik.
Jaehyun terdiam sejenak, mencerna ucapan istrinya. "Kalau aku bilang, aku menyukai dan mencintai dirimu. Pasti kau tidak akan percaya kan?" Ujar Jaehyun, yang langsung di sahuti oleh istrinya.
"Tentu saja! Orang gila mana yang tidak bingung atas tingkah dirimu yang langsung menikahi diriku, padahal kita baru bertemu!" Sinis Taeyong.
Jaehyun menghela nafasnya berat. Percuma berbicara dengan wanita yang ada di sampingnya ini. "Ya sudah kalau kau tak percaya. Aku tidak akan menuntut dirimu." Seru Jaehyun, yang ingin mengakhiri perbincangan tidak penting ini.
"Apakah kau lelah?" Tanya Jaehyun, yang saat ini tengah menatap istrinya yang sedang berdiri dengan gelisah.
"Pertanyaan bodoh macam apa itu?! Tentu saja aku lelah! Perempuan mana yang tidak lelah memakai gaun yang sangat berat dan besar ini?! Di tambah hells yang sukses membuat kakiku sangat pegal." Sahut Taeyong, yang langsung mengeluarkan segala keluh kesahnya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau ingin menggantikan--yak!" Pekik Taeyong tertahan, karena suami gilanya ini yang tiba-tiba menggendong dirinya ala bridal style, dan turun dari pelaminan. Melewati ballroom hotel berbintang, yang sudah di dekor dengan sangat mewah.
Tindakan Jaehyun, tentu saja mengundang atensi para tamu. Sedangkan Taeyong? Ia langsung menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik suaminya ini.
Sungguh! Ia sangat malu di jadikan pusat perhatian saat ini! Berbeda dengan suaminya yang terlihat sangat acuh, dan tetap tegap ketika melewati para tamu yang sedang menatapnya.
Sampai di depan lobby hotel, suaminya langsung memasukkan dirinya ke dalam mobil, dengan sangat perlahan. Bukan hanya itu saja! Suaminta juga membantu dirinya dalam memasukkan gaunnya yang sangat besar, sampai jatuh ke luar mobil. Ia sangat-sangat merutuki Eommanya dalam hati, karena memilihkan gaun dirinya seperti ini.
Setelah memasukkan semua gaunnya ke dalam mobil, suaminya pun bergegas masuk ke dalam kursi penumpang samping dirinya. "Kembali ke rumah kita, Ahjussi." Titah Jaehyun kepada supir pribadinya.
Supir pun mengangguk mengerti, dan langsung menjalankan mobilnya pergi. Meninggalkan gedung hotel. Di mana acara pernikahan antara dirinya dan Jaehyu masih berlangsung.
"Bagaimana dengan pestanya?" Cicit Taeyong, yang tidak mengalihkan pandangannya dari gedung hotel. Ia baru mengalihkan pandangannya, di saat gedung hotel itu sudah tak terlihat dari pandangannya.
"Aku tidak perduli. Pesta itu tidak telalu penting. Yang terpenting saat ini adalah kita sudah menjadi pasangan suami istri, plus kesehatan dirimu yang jadi faktor utama. Aku tidak mau melihat dirimu kelelahan karena pesta itu." Jelas Jaehyun.
Taeyong tersentuh dengan ucapan pria yang baru saja berstatus sebagai suaminya ini? Tentu, namun cuma sedikit. Selebihnya ia mendecak pada omongan suaminya ini. "Apakah kau selalu berkata manis kepada setiap wanita yang kau temui? Kenapa mulut kau ini pandai sekali berkata manis?" Seru Taeyong, yang merasa sedikit kesal.
"Tidak. Aku hanya berkata manis kepada dirimu." Balas Jaehyun dengan cepat.
Sungguh. Ia tidak pernah berbicara manis! Jangan kan manis! Ia juga tidak pernah berbicara kepada orang lain kalau itu tidak penting. Ia juga hanya membalas dehaman saja kepada orang yang berbicara kepada dirinya. Berbeda kalau dirinya sedang meeting bersama klien, dan kepada istrinya ini.
"Kalau kau tidak percaya? Kau bisa tanyakan kepada orang sekitarku." Seru Jaehyun, seakan tau dengan tatapan yang di berikan istrinya saat ini, yang saat ini tengah menatap dirinya dengan tatapan tidak percaya.
Taeyong langsung mendengus tak suka. "Untuk apa? Apakah penting? Aku tidak perduli mengenai itu." Sinis Taeyong yang tak suka akan pemikiran suaminya ini.
Setelah mengatakan itu, mereka pun kembali diam. Hening dan tidak ada pembicaraan lebih lanjut, sampai akhirnya mereka tiba di sebuah rumah besar milik mereka berdua. Rumah yang Jaehyun beli sebelum mereka menikah. Ia tidak mau mengajak anak orang susah. Maka dari itu, ia membelikan semua kebutuhan istrinya.
Mulai dari tempat tinggal, kendaraan, uang dan hal lainnya. Ia itu bukan tipikal orang yang mengajak pasangannya untuk berhidup susah. Karena kodratnya seorang lelaki itu, memberikan apa yang wanitanya inginkan. Terlebih ketika seorang laki-laki meminta seorang wanita yang ia cintai, kepada orang tuanya. Laki-laki itu harus siap secara materi dan jasmani. Pasalnya mereka mengambil puteri tercinta yang selalu orang tuanya penuhi segala kebutuhan yang di inginkan sang puteri.
Masa iya laki-laki dengan enaknya bilanga mau ajak anak orang susah, sedangkan orang tuanya sudah bersusah payah membahagiakan puterinya, serta memenuhi keinginan puterinya.
Apalagi kalau wanita itu sebelum menikah, ia bekerja. Ia sudah terbiasa menghasilkan uang untuk keperluannya. Jadi, untuk para pria miskin di luaran sana, yang tidak mau berusaha mencapai kesuksesan? Jangan sekali-kalinya kalian berani mengajak nikah seorang perempuan.
Dan untuk para wanita di luaran sana? Jangan pernah mau mengiyakan ajakan seorang pria yang mengajak dirimu untuk berhidup susah. Karena, pada dasarnya Tuhan tidak suka dengan pria yang bergantung kepada nasib, tanpa adanya usaha.
Toh belum tentu ketika kamu menemani dia dari nol, kamu akan di cintai dan di perlakukan baik oleh pria yang kamu temani dari nol. Bisa saja pria itu selingkuh dari dirimu, ketika dia sudah mencapai puncak kesuksesan! Jadi, jangan mau jadi wanita bodoh ya! Kasian para pahlawan wanita di kuar sana yang sudah berjuang untuk hak wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT YOUR MISSION? - JAEYONG
FanfictionCERITA INI KHUSUS JAEYONG (JAEHYUN X TAEYONG) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI JUNG JAEHYUN DAN LEE TAEYONG. SERTA PARA TOKOH...