"Bulan pinjem dulu, ya? Bulan mau kunang-kunangnya nemenin Bulan kalau malam. Soalnya Bulan gak bisa tidur kalau gak punya temen..."
Cerita ini bentuk partisipasi dalam kontes menulis Melody of Wishes by @WattpadRomanceID .
Song : Fireflies by Owl...
If You Are Reading This Story On Any Other Platform OTHER THAN WATTPAD, You Are Using Likely To Be At Risk Of A Malwares Attack. The Original Story Only You Find On Wattpad.
- San4minatozaki -
DO NOT COPY PASTE MY STORY
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca ❤️ ❤️
“Saya gak apa-apa kan, Dokter tamvan?” pasien Sandy yang berumur enam belas tahun mempelesetkan hurup p menjadi v. Mata bulatnya melirik Sandy yang terlihat serius memeriksa suara jantungnya.
Sandy membalikkan diafragma stetoskopnya menjadi bell untuk mendengar suara yang lain di dalam dada pasien kesayangannya yang lucu, imut, menggemaskan, dan bisa dipeluk-peluk seperti boneka itu.
Bimo datang ditemani saudara laki-lakinya untuk melakukan check up setiap sebulan sekali.
“Sebentar ya, tamvan...” kata Sandy dengan suaranya yang hangat. Bimo mengangguk.
Saudara laki-lakinya yang bernama Carly duduk di samping Bimo sambil memperhatikan ekspresi Sandy yang mulai tampak senang.
Sandy melepas stetoskop dari telinganya.
“Sudah ada perkembangan. Sudah berapa kilo yang turun dalam bulan ini?”
“Tiga kilo, Dokter,” balas Carly yang hapal penurunan berat badan saudara kembarnya. Badan Carly lebih ideal daripada Bimo. Berbeda dengan Bimo yang mengalami obesitas tingkat tiga dan hal itu membuat Bimo terserang penyakit kardiovaskular.
Lemak menyumbat pembuluh darah arteri dan vena Bimo sehingga mengganggu kinerja jantungnya.
Sandy berpikir sebentar lalu tersenyum lebar menampakkan gigi-gigi putihnya.
“Obesitas kamu turun jadi tingkat dua. Selamat!” pria itu menepuk pundak siswa SMA yang memiliki berat 112 kg tersebut, lalu melalukan tos.
“Kamu juga hebat, Carly. Kamu sudah mengajak Bimo untuk rajin berolahraga dan menjaga pola makannya. Target tahun ini Bimo harus sembuh. Oke?” Sandy mengangkat tangannya, mengarahkannya pada Carly. Mereka ber-high five.
