One

1.4K 211 11
                                    

Pagi yang indah di sebuah pemukiman yang berada di tengah hutan, banyak anak-anak berlarian dan bermain, dalam bentuk manusia maupun serigala kecil. Pemukiman ini merupakan salah satu pemukiman para shifter, manusia serigala yang memiliki dua kehidupan, dapat merubah wujudnya menjadi manusia normal maupun seekor serigala besar.

"Bisa kah kau berhenti datang ke sini setiap pagi? Aku memasak untuk mateku bukan untukmu!" suara penuh kekesalah seorang pria terdengar dari salah satu rumah kecil yang ada di pemukiman itu, Jaemin, dia saat ini sedang berdiri dengan wajah kesal sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang, kesal melihat sang sepupu selalu mengganggu paginya.

Pria yang dia marahi tidak menghiraukan perkataannya itu dan malah sibuk memakan makanan yang sebenarnya tidak disajikan untuknya.

"Sayang, bisa kah kau mengusir pengganggu ini?" pintanya kepada sang suami.

Jeno yang mendengarkan permintaan suaminya itu menatap Jaemin dengan wajah merasa bersalah, "Kau tau aku ditugaskan menjadi asisten pria ini," ujarnya sambil menunjuk pria yang sedaritadi memakan makanan untuknya.

"Argh, kau sangat menyebalkan Lee Haechan!" dan Haechan, pria yang sedaritadi mengganggu mereka, hanya mengeluarkan senyuman tanpa rasa bersalah.

"Terima kasih atas makanannya," ujarnya sambil meletakkan sendok dan sumpit yang tadi dia gunakan.

"Jika bukan karna aku sedang hamil, kau akan habis di tanganku!" ujar Jaemin sambil menunjuk wajah Haechan dan Haechan membalasnya dengan senyuman konyol.

"Sudah lah Jaemin-ah, kita harus segera berangkat ke kampus," kini Jeno bangkit mengambil tasnya.

"Tapi kau belum makan," Jaemin menatap Jeno dengan lembut sebelum mengalihkan pandangannya kepada Haechan dan tatapannya berubah menjadi tajam.

"Tenang saja, aku akan memberikan suamimu makan siang yang enak, ayo Jeno-ya,"  Haechan berjalan keluar rumah itu lebih dulu karena dia tau sang sepupu akan bermesraan dulu dengan suaminya itu.

Tak berapa lama Jeno akhirnya keluar dan langsung mengikuti langkah Haechan.

"Sudah selesai dengan acara lovey-doveymu?" sindir Haechan, karena pria itu cukup lama berada di dalam rumah.

"Kenapa? Kau iri?"

"Iri? Aku malah kasihan denganmu terjebak dengan omega bawel sepertinya," Haechan tidak sungguh membenci Jaemin, dia dan Jaemin adalah teman bermain sewaktu kecil, menurutnya sangat seru mengusili omega itu.

"Berhentilah membuatnya kesal, kau tau dia sedang hamil, itu akan mengganggu kehamilannya," Jeno mencoba menasehati temannya itu.

"Baiklah calon ayah."

"Kau terdengar iri, aku tau kau juga ingin segera menikah dan memiliki anak," timbal Jeno lagi, merasa ucapannya tepat sasaran karna kini Haechan menatapnya dengan jengkel, "Benar kan?"

"Tutup mulutmu!" Haechan dengan kesal berjalan dengan cepat mendahulu sang sepupu.

"Ngomong-ngomong tidak bisa kah kita membabat sebagian pohon dan membuat jalanan untuk bus? Aku malas setiap hari harus berjalan jauh menuju perbatasan dengan wujud manusia, atau setidaknya sediakan baju di sana agar kita bisa melakukan shifting," dumal Jeno, karena memang mereka harus menempuh perjalanan lumayan jauh menelusuri hutan untuk menuju perbatasan antara manusia dan shifter, di sana sudah ada pos penjagaan dan juga transportasi yang bisa Haechan dan Jeno gunakan.

Tentunya sebagai orang yang tinggal di hutan dan bisa berubah wujud mereka lebih suka berkeliling atau berjalan-jalan dengan wujud serigala mereka, itu lebih mudah dan tidak terlalu melelahkan, tapi resiko terbesar adalah saat melakukan perubahan menjadi manusia lagi mereka tidak akan memiliki pakaian yang bisa digunakan, dan membawa tas atau pakaian kemana-mana dalam wujud serigala sangat tidak nyaman.

Meant To Be [DONGREN HYUCKREN HAEREN OMEGAVERSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang