1

36 0 0
                                    


Di dalam toilet, Dimas lagi pup betapa mulesnya perut dia, keram terasa terbelit-belit. Dimas mengeluarkan energinya saat ia sedang pup, biar si itunya keluar gitu. Dengan cepat, biar ngga lama.

" EGHHHHH----EGHHHH .... perut gue sakit anjirr! Egghhh!" Ujar Dimas berat menahan sakit di dalam perutnya.

Saat ia sedang enak-enaknya pup, ada orang yang menggedor pintu wc nya dengan keras.

Dorr! Dorrr!

" DIMAS! CEPETAN DONG, GUE MULES NIH!" Teriak Aldi memegang perutnya yang sangat terbelit dan sakit, keram di lambung nya.

" SABAR DONG! GUE LAGI MENGELUARKAN---!" Dimas mengeluarkan energinya lagi saat sedang mengeluarkan sari-sari di dalam lambungnya.  " EGHHH----EGGHHH!"

" Anjimm bau!" Teriak Aldi, tangan satunya memegang perut, yang satunya lagi menutup hidungnya.

Satu wc ada yang kosong, Ananda dengan cepatnya memasukki wc tersebut, namun direbut oleh Aldi yang ingin duluan masuk kedalam wc tersebut. Dan pada akhirnya Ananda dan Aldi berantem.

" Gue dulu!" Lirih Aldi.

" Kagak bisa, gua duluan, anjim sana lo!" Ananda menyimpan tangan kirinya di muka Aldi, sontak membuat Aldi susah bernapas dan mukanya terhalang oleh tangan jahil Ananda.

" AWAS!"

" ELO YANG AWAS BAGONG!"

" HEH! GUE DULUAN, UDAH MAU MOROJOL NIH! AWAS SIA IHH!" Aldi mendorong Ananda, sontak Ananda terkusur jatuh ke lantai. Aldi dengan cepatnya masuk kedalam wc, dan menutup pintunya rapat-rapat. Takutnya Ananda ngintip.

" Aduh!" Lirih Ananda kesakitan, sakit dibagian tumitnya, apalagi bercampuran dengan rasa sakit yang ada di dalam perutnya.

Emil datang terbirit-birit, rasanya perut nya sangat sakit, makin sini makin sini perutnya terasa sangat melilit. Emil memegang perutnya dengan kedua tangannya itu, dengan penuh ekspresi menahan gasnya dan itunya di dalam.

" Ananda ada siapa di dalam?" Tanya Emil kesakitan, meremas pakaiannya.

" Di dalam ada Dimas sama si Aldi goblok! ALDI LO BENER-BENER GOBLOK YAH!" Teriak Ananda.

Aroma-aroma bau pup Dimas dan Aldi menyengat seluruh isi toilet pria, Emil yang menciumnya hampir muntah. Bau banget sih ni aroma pupnya. Ananda dengan cepat menutup hidungnya, Ananda pun sama, ia hampir pingsan dan muntah di tempat.

" ANJIRR BAU GOBLOK!" Teriak Emil lalu ia " UWEEKKK .... UWEEKKK!" Emil dah ga kuat sama bau tai Dimas dan Aldi, Emil dengan cepatnya pergi ke luar toilet. Emil pun sempat mengajak Ananda keluar toilet, Ananda kek anak terlantar diem aja di lantai wc, padahal lantainya kotor. " Ananda buru keluar! Elo mau pingsan hah di sini, anjim!" Ujar Emil berjalan keluar toilet. Ananda pun bangkit dan menyusul Emil keluar sambil memegang perut dan hidungnya.

" UWEEKKK ...."

Emil ga kuat lagi sama baunya, segitunya. Baunya sangat menyengat. " Anjim ... bau."

" Ga tau lagi dah gue, dah bau, ini perut sakit banget pengen mengeluarkannya!" Sahut Ananda.

Ali berlari menuju toilet, saat Ali masuk kedalam toilet " UWEEEKK!" Ali mual dengan bau di dalam wc tersebut, ini wc pria bakal jadi peternakan pupuk manusia nih lama-lama.

" Ali keluar buru, elu masih di dalam. BELEGUG!" Sarkas Ananda.

Ali pun langsung keluar toilet, mukanya mengekspresikan muka-muka kebauan dan rasa mual di dalam dirinya. " Bau!" Lirihnya.

" Dah tau bau malah ngomong! Kita harus cari wc lagi nih, kalau gua BUSIAT DISINI GIMANA!" Seketika Emil berkata keras kepada Ananda dan Ali.

" Iyah ihh, cari wc lagi yuk! Ini gue dah ga tahan lagi nih, kayaknya bakal mencret deh." Ujar Ali memegang perutnya.

1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang