Chihiro POV.
Akhirnya sampai disini, di desa yang sudah lama tak ku kunjungi sejak saat itu. Kalau di ingat mengerikan juga, padahal itu hanya teror dari hantu anak kecil.
"Hah... Bahkan anak itu usianya jauh lebih muda dibandingkan aku waktu itu"
"Tapi kau tetap saja gegabah 'kan? Chihiro-kun~"
Chihiro mengenal suara ini, suara yang tidak asing lagi. suara perempuan.
"Jangan muncul tiba – tiba bibi, orang akan semakin takut padamu nanti"
Bibiku, Satsuki hana. Memutuskan untuk membuat janji pertemuan dengan diriku di desa ini karena katanya 'ada yang Kembali bangkit'.
"Hehe, maafkan aku. soalnya sudah lama aku tidak mengejutkanmu setelah Harumi membawamu ke Tokyo. Ah~ padahal waktu itu aku masih ingin mengajakmu bermain di gua hantu –"
"Jadi apa yang aneh bibi?"
Chihiro segera memotong perkataan bibinya. Tingkahnya belum juga berubah, selalu ingin menjahili untuk menemaninya menemui 'sosok tak kasat mata' atau semacamnya.
melihat reaksi yang membosankan dari keponakannya itu membuat bibi menatap lelah pada chihiro.
"Kau semakin tidak seru Chihiro-kun. Lihat, bahkan mukamu semakin datar., tidak heran lama - lama kau akan menjadi sosok si muka datar. Hah sudah lah, ayo kita temui daichi. Dia juga sudah tidak sabar ingin berjumpa denganmu"
Daichi adalah suami dari bibi. Mereka sudah menikah kurang lebih 6 tahun lamanya. Tetapi hingga sekarang belum dikaruniai seorang anak pun.
Baik bibi maupun paman tidak ada yang merasa keberatan jika sampai akhir hayat mereka belum juga diberi anak.
Toh, para hantu sudah menjadi mainan bagi mereka.
Pasangan yang aneh.
<><><><><><>
Sesampainya di rumah bibi, terlihat paman daichi sudah duduk di kursi yang terbuat dari kayu kokoh.
"Oh Chihiro, selamat datang. Sudah lama sekali ya sejak saat itu"
"Hn... halo paman"
"Hahaha, lihat. Sifatnya semakin mirip dengan ayahnya yang dingin itu"
Chihiro tahu mereka seperti apa, tapi tetap saja ia masih merasa tidak terbiasa dengan tingkah jahil mereka.
"Jadi, ada apa paman? Bibi tidak memberi tahuku"
"Ah iya, sebenarnya ini menyangkut kisah lama. Kau tahu tentang 'adik kazuo' kan? Teror anak kecil yang meresahkan waktu itu. Memanipulasi dengan wujud anak yang butuh belas kasihan tapi nyatanya ia akan menyeretmu ke dunia nya"
Sudah ku duga, tepat yang sudah ia duga.
"Apa itu tidak masalah?"
"Apa?" paman Daichi heran dengan pertanyaan ambigu dari koponakannya itu
"Kalau kau bertanya padaku dia sudah menimbulkan masalah atau belum. Sejauh ini belum ada"
Tidak bukan itu...
"Sebenarnya, [name] dan keluarganya kesini. Dan aku menumpang Bersama mereka"
Sontak mendengar pernyataan itu pasangan itu terkejut bukan main
"Apa?! Kenapa kau tak mencegahnya bukan kah... [name]... dia"
melihat reaksi dari bibi yang terkejut sebenarnya itu tidak mengherankan. Itu adalah reaksi reflek karena kekhawatiran.
"Maaf bibi, aku tidak bisa mencegahnya karena rencana mereka kesini karena keinginan sekeluarga. Mereka berlibur kesini karena kebetulan sedang libur sekolah"
Tampak wajah gusar serta sedikit menyesal karena mendengar hal itu
"Aku juga tahu, seharusnya [name] tidak boleh Kembali kesini lagi"
Baik Chihiro maupun paman dan bibinya, mereka larut dalam kebingungan. Bagaimana tidak, [name] adalah gadis yang dulu pernah berkomunikasi dengan 'adik kazuo' walau itu hanya sebentar.
"Aku takut dia akan di teror Kembali, [name] bahkan tidak pernah mengetahui jika dia pernah hampir 'dibawa' untungnya neneknya cepat mengambil [name]"
Chihiro mengangguk, ia ingat gadis itu pernah menjadi target secara tidak langsung.
Kemampuan [name] bukanlah suatu kebetulan. Kemampuan itu ada karena sosok itu.
"Seharusnya [name]. Tidak boleh menjadi sepertiku"
Chihiro mengepalkan tangan hingga terlihat jarinya memutih akibat tekanan yang diberikan.
"Tenangkan dirimu Chihiro, kita akan mencegah hal itu terjadi lagi. dan juga, kau tahu kapan mereka akan Kembali ke Tokyo lagi?"
Paman benar, aku harus tenang. Bagaimana pun hal ini harus di cegah. Jangan sampai terulang lagi
"Akhir pekan ini mereka akan Kembali, kemungkinan hari sabtu paling cepat"
"Kalau begitu, bisa kau ikut Bersama mereka? Mereka mengizinkan dirimu ikut kan?"
Chihiro memang diizinkan, bahkan sangat diizinkan. Ayah dan ibu [name] terbuka dengannya. Dia sudah dianggap sebagai kakak laki – laki tertua.
"Kalau tidak ada hambatan, ikutlah dengan mereka. Kau bisa menjaga [name] dari dekat"
Chihiro sudah memikirkan semuanya, tentang strategi yang ia ingin lakukan ataupun rencana dari paman dan bibinya.
"Tapi sebelum itu, bolehkah sampai besok aku menginap disini? Ada hal yang harus ku lakukan"
Bibi menatap jahil keponakan laki – lakinya itu. "Aku tahu, kau pasti ingin pergi ke tempat pertama kali 'si kecil' itu muncul kan~. Aku bahkan ingat kau sampai menghapal sudut mana yang sering sosok itu singgahi"
"Kalau aku pergi kesana, apa bibi akan mencegahku?"
Bibi hana tertawa kencang, bagaimana tidak. Pertanyaan polos terlontar disana. Apakah ini akibat sering menjahili keponakan sendiri membuat keponakan mu tidak mempercayai dirimu?
"Tentu saja tidak~ aku tidak akan mencegahmu. Lagi pula aku tahu rasa besarmu untuk melindungi [name] dari bahaya. Kau seperti pahlawan yang menggemaskan saat itu, Chihiro-kun~"
Asal bibinya tidak mencegah dan menjahilinya ia tidak masalah.
Toh, yang dianggap memalukan itu benar terjadi. Aku melindungi [name] saat itu tanpa persiapan apapun, bahkan waktu itu aku tidak menyangka akan melawan sosok yang bukan manusia.
"Tapi bagaimana pun, mengerikan jika teringat kalau yang ku lawan dulu bukan lah manusia"
Author Note:
Chapter selanjutnya bakalan penuh flashback, cerita awal mula kenapa [name] bisa melihat 'mereka' dan juga apa maksud dari kata - kata chihiro yang mengatakan untuk tidak menjadi seperti dirinya.
So ditunggu ya! hehe
Oh iya, dan juga cerita ini ga bakalan aku buat panjang. Ga sampai 20 Chapter nantinya, soalnya ini bisa dibilang project dadakan. Wkwkwkkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST [WHO ARE YOU?]
Teen Fiction[Fullname] adalah gadis yang memiliki kemampuan melihat sosok tak kasat mata, hal itu sudah terjadi sejak kecil dan baru disadari saat bersama neneknya di kampung halaman. Kemampuannya itu menyebabkan ia menjadi target pembulian hingga SMP, saat SMA...