❝ Tebus dosa mu atau akhiri hidup mu ❞
Kartajio, yang awalnya hanya seorang siswa SMA biasa tiba-tiba saja sebuah buku datang pada nya dan mengatakan bahwa Jio punya kesalahan masa lalu yang harus ia tebus sebelum dunia sepenuhnya hancur.
Dalam pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tidak ada cara lain, selain..."
"... Meminum darah Kartajio"
Semuanya kompak menoleh pada sumber suara, siapa lagi kalau bukan Jidan si bijak. Pemuda itu mengeluarkan botol kaca kecil berisi cairan kental berwarna hitam pekat, lebih pekat dari planet hitam.
"Sejak kapan kau punya itu?!" Aiden bertanya dengan keterkejutan nya.
"Aku sempat menyayat dada Kartajio, sebelum kami keluar dari mobil. Kita bisa gunakan darah ini untuk mengetahui keberadaan nya" Jelas Jidan, mengingat bagaiamana ia menyayat dada Kartajio dengan belati emas miliknya.
"Tapi, resiko yang akan ditanggung sangat besar" Haris berkata mengingat kandungan racun yang ada dalam darah Kartajio.
Hal ini sudah diberi tahu sejak awal kisah dimulai, bahwa Kartajio terlahir dari klan Hydra. Dan setiap keturunan Hydra memang memiliki racun mematikan dalam darah mereka.
Keberadaan seorang Draken akan diketahui bila darah mereka di teguk oleh seseorang, maka dari itu untuk mencari Kartajio seseorang harus meminum darahnya.
"Biar aku yang minum!..." Aiden mengajukan dirinya untuk meminum darah itu.
"Tidak, aku saja. Kita tidak punya banyak waktu untuk sampai kesana" Jidan masih mengajukan dirinya mengingat bagaimana ia mempunyai kecepatan diluar nalar.
"Tapi, kau akan..." Aiden tak sanggup melanjutkan kata.
"Percayalah aku akan baik-baik saja"
Kemudian Jidan meminum sedikit darah itu, hingga seketika tubuhnya merespon keberadaan Kartajio. Namun, tentu disaat yang bersamaan dia merasakan sakit yang luar biasa. Sebab racun pada darah itu mulai menyebar.
"Dia berada di sebelah barat daya, sekitar lima kilometer dari sini. Dia ada didalam gubuk tua" Ujar Jidan saat otaknya merespon keberadaan Jio.
Tanpa banyak persiapan, dia berlari dengan kecepatan cahaya. Dan yang lainnya mencoba untuk menyusul kecuali Haris dan Seiya sebab mereka terluka parah.
"Aku harap Jidan tidak terlambat..." Batin Haris seraya masuk kedalam mobil.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
