Ada apa di lantai dua? Aku menaiki tangga, berhenti di ujung lorong, dan melihat sekeliling lorong pendek. Tapi di orgil sepertinya tidak ada dimanapun diantara tanda-tanda rumah sakit dan beberapa kantor arsitektur, akuntansi xx, dan lain-lain. Aku menyipitkan mata pada interiornya, yang samar-samar berbau seperti cat, mungkin itu adalah gedung baru, dan keluar ke lorong untuk melihat lebih dekat.
Tap, tap.
Langkah kakiku bergema keras di lorong yang kosong. Aku pasti sudah sampai di sepertiga lorong, melihat ke depan, mencari-cari tempat dengan mataku, dan tiba-tiba aku ditarik dengan kuat ke samping.
Sial, apa...
Sebelum aku bisa melontarkan kata umpatan, suara keras bergema di telingaku.
Bang!!!!
Berkat syok yang kurasakan di tubuhku, aku sadar itu adalah pintu besi yang tertutup dengan suara keras.
Buk!
Punggungku menabrak pintu besi yang tertutup begitu rapat sehingga aku nyaris menjerit pada kekuatan yang mendorongku. Tapi teriakannya juga tidak keluar. Itu karena mulutku tertutup dari teriakan.
"Mhmph!"
Seseorang yang wajahnya tidak bisa kulihat dengan jelas mendorongku ke pintu yang tertutup dan mulai menciumku. Secara insting, aku berusaha mendorong pundaknya dan mengeluarkan teriakan yang tidak bisa lolos dari lehernya. Tetapi, aku tidak bisa melepaskan pikiranku dari ciuman yang menggigit dan menghisap bibirku, jadi aku tidak tahu dimana tanganku berada. Lidah panas memasuki mulutku yang terkejut dan tanpa ampun mengguncang di dalamnya.
Aku tidak bisa memikirkan apapun karena bingung. Satu-satunya yang mengontrol tindakanku adalah fakta bahwa aku ditekan ke pintu dan tubuh yang mendorongku, dan fakta bahwa aku tidak bisa bernapas karena lengan yang melingkari pinggangku seolah-olah akan hancur. Rasa ketidakasingan nyaris tidak mengalihkan pikiranku yang kabur tanpa bisa melawan. Lebih tinggi dariku, berat, kuat, dan harum. Tubuh yang menekanku dan menciumku adalah seseorang yang kukenal dari pengalaman. Yah, hanya ada satu orang yang bertingkah seperti ini padaku seolah-olah dia sedang dalam masa kawin.
Segera setelah aku mengenali pihak lain dan berhenti berjuang melepas diri darinya, tekanan kuat yang diberikan padaku menghilang. Saat tekanannya cukup reda sehingga aku bisa bernapas lebih mudah, ketegangan di tubuhku yang telah mengeras seperti papan kayu terlepas. Lalu lengannya menarik pinggangku yang lentur mendekat.
Slurp.
Sudah dipenuhi ludah, bibir yang licin membuat suara ringan. Itu masih menghisap bibir dan lidahku dengan kuat, tapi aku tidak lagi merasa tercekik. Ciumannya yang memelan membawa kembali napasku yang normal. Tangannya yang memegang punggungku erat bergerak perlahan dan mengelus pinggangku.
Sekarang aku yakin apa yang terjadi, tapi aku masih setengah terkejut. Hanya karena aku tahu siapa orang itu, aku tidak menyambut ciuman itu. Jadi aku harus berjuang lagi, tapi tidak bisa menolehkan kepala. Apa yang dilakukan bajingan ini, mulut yang seharusnya berteriak keras dengan pasif menuruti gerakan pihak lain. Sekarang, aku bisa kabur karena tidak lagi dipegang dengan tekanan sekuat tadi, tapi panas daging lembut yang bergerak di bibirku dan menyentuh lidahku membuatku tertarik.
Aku tidak tahu. Apakah karena kontak yang terulang membuat kepalaku pusing lagi? Yang pasti adalah aku tidak membencinya. Jujur saja. Rasanya enak. Dari dada, panasnya perlahan menyebar ke badan, dan pusingnya pindah ke bawah. Tanganku yang dari tadi mendorong pundaknya pun memegangnya supaya tidak terjatuh. Dan di suatu titik, napas kecil lolos dari mulutku tanpa kusadari.
"... Ha."
Suaranya nyaris tak terdengar. Itu adalah napas panas, tapi tiba-tiba semuanya berhenti. Bibirku yang dicium perlahan dan kuat-kuat untuk waktu yang lama pun terlepas. Alih-alih kehangatan, udara dingin menyentuh bibirku yang basah. Saat aku membuka mata aku merasa si lawan mengangkat kepala perlahan, aku pun bersitatap dengan mata yang melihat dari atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Payback [DROPPED]
RomanceTitle: Payback 페이백 Author: Samk English Translator: misacchi English Translation: https://chrysanthemumgarden.com/novel-tl/pb/ Sinopsis: Lee Yoohan yang menjalani kehidupan melelahkan sebagai penagih hutang, memutuskan untuk menjadi selebriti demi m...