01.Begin

60 7 2
                                    

Senin, 13 Desember 2023

"Rain, ayo bangun ini udah siang!, Rain kakak harus antar pesanan sebelum berangkat sekolah, ayo bangun!, Kalau gak bangun, Kaka tinggal yah?"

Sosok pemuda berseragam SMA  yang sejak 30 menit yang lalu terus mengetuk pintu kamar sang adik, namun yang dibangunkan tidak kunjung menjawab,

bukan karena belum bangun, tanpa di sadari oleh Juna, sang adik sudah bersiap dan dengan sengaja mengabaikan sang kakak.
.
.
.
.
"Berisik deh pagi pagi!, Udah bangun kali dari pagi, bisa gak gak usah datengin kamar gue tiap pagi ?!"

Sahut rain berlalu begitu saja meninggalkan sang kakak yang diam mematung, mendengar ucapan dari sang adik,"masih marah ya rupanya ?"

gumam Juna, Juna pun berlalu keluar rumah menyusul adiknya, dan tidak lupa membawa bekal makan untuk adik nya.
.
.
.
.
.
Mau tau apa yang sebenarnya terjadi dengan dua bersaudara ini ? Mengapa  hubungan kedua bersaudara ini rumit ? Dan penuh dengan perdebatan? Lebih tepat nya salahsatu dari mereka yang tidak menerima kehadiran salah satu nya.
.
.
.
.
30 Desember 2017
Flashback

"De hari ini kak Juna ulang tahun ibu dan ayah akan merayakan ulangtahun kak Juna di Pantai bagaimana ? Adek setuju gak?"
Tanya sang ibunda wanita satu satu yang tercantik di rumah ini.

Pagi ini diruang makan hanya ada ayah,ibu, dan rain, merencanakan kejutan untuk anggota keluarga yang berulang tahun hari ini, sementara Juna yang berulang tahun hari ini masih di dalam kamarnya.
.
.
"Ide bagus tuh Bun, jadi nanti rain gak akan ngucapin ulang tahun dulu ke ka Juna ?,
Gimana kalau hari ini kita pura pura sibuk dan lupa kalau hari ini ulangtahun kak Juna ? Gimana ?"sahut rain kepada ayah dan ibu nya.

Ibu dan Ayah menyetujui nya, mereka pun bergegas membeli kebutuhan untuk kejutan ulang tahun putra sulung mereka.
.
.
.
.
.
                                                                     
Sekolah

Juna dan rain sampai disekolah, rain langsung turun dan berlari kekelas nya tanpa pamit kepada kakak nya, dia sudah mulai menjalankan misi nya.
.
.
.
Skip

Selama disekolah rain sama sekali tidak menemui sang kakak,
.
.
Namun hal tidak terduga pun terjadi, rain mendapatkan telpon dari nomor ibunya, namun yang membuat rain heran adalah suara orang yg menelpon nya bukan suara ibunya,

Melainkan suara yang berasal dari pihak rumah sakit yang mengatakan bahwa kedua orangtua nya mengalami kecelakaan.

Rain yang ayok pun langsung menjatuhkan handphone nya dan berlari menuju kelas sang kakak.
.Sambil berlari rain berharap bahwa kedua orangtua nya tidak mengalami hal serius.

Sesampainya didepan kelas Juna rain langsung berteriak dan menarik tangan Juna untuk keluar kelas, beruntung guru pelajaran sedang tidak ada, rain berbicara dengan terbata dan mata berkaca-kaca

"Ka..kak.. ibu... Ayah... Mer..mereka...mereka.. kecelakaan",
Juna yang mendengar nya syok dan langsung terduduk didepan kelas, bahkan sampai tak menyadari bahwa air matanya sudah mengalir deras di pipi nya dan mata nya sudah memerah, dia lalu meninggalkan rain dan berlari kerumah sakit.

Rain yang tersadar sang kakak tidak bisa dalam kondisi tertekan dan syok seperti ini langsung berlari menyusul dan tidak lupa mengambil motor nya diparkiran dan menyusul Juna yang berlari keluar gerbang sekolah.

Dilihatnya Juna terduduk di halte dengan nafas yang tersengal, sambil merasakan nyeri itu yang tiba tiba datang, juna merintih, merasakan pusat kehidupannya seperti ditusuk tusuk jarum, lama kelamaan tangan dan kaki nya juga merasa kebas,

Rain yang melihatnya langsung mendekap sang kakak dan menuntunnya duduk di bangku halte, menunggu sang kakak agar sedikit tenang, dan melanjutkan perjalanan nya menuju rumah sakit.
.
.
.

Skip

Rumah Sakit X

Rain dan Juna berlari beriringan menuju UGD tempat kedua orangtua mereka ditangani.
.
.
.
Sampai di depan UGD, mereka langsumg menemui sang dokter yang sedang menangani kedua orangtua mereka,
"Dok, bagaimana keadaan orangtua kami ?"-sahut Juna

"Kak tenang yah, kita dengar dulu penjelasan dokter." Rain sambil memeluk pundak Juna.

"Maaf salah satu dari orangtua kalian, tidak bisa kami selamatkan... Dan untuk ayah kalian,... Mohon maaf... Kami menyatakan beliau koma."

Dokter itu menjelaskan keadaan kedua orangtua mereka dengan menghela napas, dan memegang bahu kedua kakak beradik itu.
.
.
.
.
.

TBC

Segini dulu yaa. Ak up nya hehehe
Maaf yahh kalau bacaannya kurang menarik 😁😁✌️✌️✌️ mohon voment jangan lupa okeee


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eternal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang