• Opportunità •

461 52 3
                                    


Hati nya hancur. Malam yang menjadi saksi penghianatan terbesar yang ada didalam hidupnya mampu membuatnya mati berdiri disana

Malam dimana dia mengetahui hubungan gelap antara kekasih dengan sahabatnya sendiri, hancur sudah hidupnya.

Bangkit tanpa dibantu orang lain, bahkan keluarganya pun enggan sekedar menanya kabar dengannya bagaimana bisa disamping nya?!

Kini dia lebih memilih menjauh dari semuanya, hatinya terlalu sakit dan fisiknya sudah lelah menghadapi cobaan itu

Namun siapa sangka ternyata dia membawa sebuah nyawa yang kini hidup diperutnya. Buah cinta nya bersama sang kekasih kini nyata hidup didalam perutnya

"Kau baik kan disana?!"

Dia mengelus perutnya yang mulai membesar tepat hari ini genap sudah kandungannya berusia 24 Minggu tinggal beberapa Minggu dan manusia kecil yang hidup diperutnya ini akan lahir ke dunia yang kejam.

"Maafkan aku....aku berjanji akan menjadi ayah dan ibu sekaligus untukmu, jangan khawatir ada aku yang akan menemani dirimu."

Dia kembali mengusap nya dengan pelan, merasakan manusia kecil yang hidup didalam perutnya itu.

"Jika sudah dewasa kau harus tetap menyayangi keluargamu. Jangan pernah membenci mereka, walaupun mereka tidak menginginkan dirimu ada aku yang menunggumu disini."

Dia beranjak dari duduknya mendengar bel rumah nya yang berbunyi

Dia berjalan perlahan takut melukai manusia kecil itu

"Siapa?!"

Dia berdiri di depan pintu menunggu jawaban dari orang yang ada diluar

"Kakak! Ini aku buka pintu nya!"

Teriakan itu membuat dirinya tertawa pelan lalu membuka pintu itu

Di depan nya sekarang ada pemuda dengan seragam sekolah yang ditutupi Hoodie hitam bahkan seragamnya masih sangat lengkap

"Kau tidak pulang dulu?!"

Orang didepannya hanya menggeleng dengan senyum kikuk

"Aku tidak pulang karena itu akan memakan waktu banyak kakak! Kakak juga sangat ingin makan donat bukan?! Aku sudah membelinya."

Orang tadi menunjukkan kantong plastik dengan sebuah kotak yang penuh dengan donat didalamnya

"Harusnya tidak perlu aku bisa membelinya sendiri, kalau begitu masuk dulu sudah hampir malam."

Dia mempersilahkan orang itu masuk kedalam rumah nya. Toh, benar apa yang dikatakan nya hari sudah mulai gelap

"Ponakan ku itu ingin makan donat jadi aku akan membelikan nya dengan senang hati, bahkan jika permintaan kakak aneh-aneh aku akan tetap menurutinya, karena itu adalah keinginan dari ponakan ku yang masih ada didalam perut kakak."

Dia tersenyum mendengar perkataan orang yang ada didepan nya ini

"Terserah kamu saja Sungchan, kamu mau kakak buatkan apa?!"

Orang yang bernama Sungchan itu segera menarik dia dan mendudukkannya di sofa ruang keluarga

"Kakak disini saja, biar aku yang akan membuatkan teh."

Sungchan bergegas ke dapur untuk membuatkan teh kesukaan kakak nya itu

Dia kembali tertawa karena kelakuan adik dari mantan kekasihnya itu, Sungchan adalah adik dari mantan kekasihnya dan satu satunya orang yang mengetahui dirinya tengah mengandung anak dari kakaknya itu

Het verhaal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang