"Apa aku membuatmu menunggu terlalu lama, Shinki?"Tanya seorang pria bermata gold yang tak lain adalah Mitsuki.
"Tidak, aku baru saja datang kok! Aku hanya ingin berbicara santai denganmu, tuan presdir."
Pertemuan yang tak terduga! Kehadiran Mitsuki membuat Chocho dan Sarada frustasi berat. Tidak ada yang mengharapkan ini! Ini bukan pertanda yang baik!
...Love Again...
Baik Chocho dan Sarada tidak bisa beralih dari dua pria tersebut. Sangat jelas, Mitsuki dan Shinki saling mengenal dengan baik.
"Sarada, tolong buatkan kopi yang sama seperti punyaku, ya! Untuk sahabatku yang satu ini!"
"Apa?"
"Pikiranmu itu masih saja lemot ya, sayang?"
"Cih, baiklah akan ku buatkan!"
Mitsuki sedikit melirik Shinki yang tersenyum santai memandangi Sarada. Dia tidak habis pikir bagaimana bisa ia setenang itu setelah mempermalukan Sarada sedemikian rupa. Pemilihan kata tadi sangat kasar, andai saja ia tidak sadar akan kondisi dan posisinya, pastilah pria di hadapannnya ini langsung ia hajar.
"Rupanya kau sangat akrab dengan mereka."
"Bagaimana tidak akrab? Kurasa aku yang paling sering kemari karena ada Sarada!"
"Oh, ya?"
"Oh benar! Ini pertama kalinya kau melihatnya secara langsung, ya? Sekali lagi perkenalkan namanya Sarada Uchiha, calon istriku."
Bak disambar petir di siang hari, Sarada membeku atas pernyataan itu. Shinki yang tidak tahu apapun mengenai hubungannya dengan Mitsuki secara terang-terangan mengatakannya di hadapan pria yang masih berstatus sebagai suaminya itu. Sekujur tubuhnya bergetar hebat, tak mampu menatap siapapun meski ia sangat ingin melihat bagaimana ekspresi Mitsuki.
"Ma-maaf Chocho, aku harus ke kamar mandi."Lirih Sarada sebelum ia berlari kencang menuju bagian paling belakang tempat ini. Kalimat Shinki terus terngiang di kepalanya, ia tidak sanggup membayangkan bagaimana reaksi yang di tunjukkan Mitsuki padanya.
...Love Again...
Sarada merasa harinya sangat sial. Pertemuan Shinki dan Mitsuki sudah membuatnya frustasi ditambah lagi bagaimana Shinki dengan santainya mengatakan bahwa ia adalah calon istrinya. Lebih sial lagi, bisa-bisanya ia kembali ke rumah ini setelah kejadian itu.
"Kurang ajar!!! Bagaimana bisa...hiks...hiks...di-dia..."Sarada menangis histeris seorang diri, mengguyur kepalanya tanpa peduli berapa tagihan air yang akan ditanggung tuan rumah.
Sementara itu, Misaki bergegas menemui Mitsuki yang sedari sore mengurung diri di kamar.
"Mama sedang menangis keras, Pa... Kasihan Mama."
Mitsuki tak segera menanggapi. Benar juga, sejak kejadian itu ia tidak berjumpa dengan Sarada sama sekali.
"Misaki main di kamar dulu, ya... Papa akan menemui Mama."
"Iya."
Bocah itu segera pergi ke kamarnya sementara ia menemui Sarada dengan perasaan yang tak karuan. Sebenarnya ia malas menemuinya, tapi mau bagaimanapun juga, ia tidak bisa mengetahui Sarada yang sedang menyiksa dirinya sendiri.
...Love Again...
Terdengar jelas suara Sarada yang berteriak histeris menyalahkan semua yang terjadi padanya. Gemericik air semakin keras terdengar seiring dengan suara istrinya yang semakin melemah. Sangat menyakitkan tapi Mitsuki berusaha tegar saat membuka pintu kamar mandi dan mematikan air yang membuat Sarada semakin menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again
FanfictionCover is in progress Temporary cover by ibis paint Sebuah kecelakaan 5 tahun yang lalu telah merubah segalanya. Impiannya untuk memiliki keluarga yang diimpikan banyak orang bukan lagi prioritasnya. Mitsuki, ia adalah seorang ayah yang harus menghid...