#1

6 0 0
                                    

"Disini nay kita ngerjain tugasnya."tanya vano

" iya kita ngerjainnya dikantin bang Jamal vano."

" pagi bang Jamal kita numpang ngerjain tugas ya di sini."

"kenapa gak ngerjain dirumah aya." saran bang Jamal sambil mengelap meja.

Sebagian orang memanggil Gadis itu Aya.

" gak ingat bang alias malas hehe."jawab nya sambil tertawa dengan senyuman manis nya.

"iya bang kita malas ngerjain soalnya susah banget." ngeles vano.

"memang kalian berdua ini,            boleh aja tapi gak gratis harus ada pajaknya."

" oke bang Jamal, soal pajak vano yang bayar. " dengan gampangnya Naya ngomong kalau vano yang bayar.

"iya vano yang bayar 50.000 cukup kan bang." sambil menyodorkan uang dengan wajah yang ketus.

" cukup dong." sahut bang Jamal sambil mengambil uang dari vano dan sambil menyanyi senang nya dalam hati...

" memang  lo Naya lo ngajak gue tapi gue yang bayar." celoteh vano sambil mengucek rambut Naya dan mencubit pipi Naya karena geram melihat tingkahnya barusan.

"gapapa kali vano sesekali . sakit tau pipi gue Lo cubit, terus berantakan ni rambut gue." ketus Naya dengan bibir mungilnya yang manyun ke depan.

"jadi mau gue benerin rambut Lo? sini gue benerin." gombal vano dengan senyuman manisnya depan kumis yang tipis.

" nggak gue bisa sendiri. ni tugas nya cepat ngerjainnya." sahut naya dan menyodorkan buku biologi ke vano.

"siap kak naya."

"apaansih.. ."

beberapa menit kemudian

"selesai."pekik vano

"cepet banget Lo vano"

"sebenarnya gue dah selesai nay gue males ikut upacara aja."

"memang jamet lo vano."

"lama amat Lo nulis."

"bentar lagi juga selesai."

"naya, Naya"

"apaan bangsat gue lagi nulis bentar, bentar.. SELESAII....." pekik naya dengan melempar penanya kebawah

"naya." panggil sekali lagi vano

"apa vano." jawab Naya

" itu geng kelas sebelah kesini mereka juga gak upacara kayaknya."

"biarin aja kali, emang apa urusan nya sama kita."

"emang urusannya gak ada di lo nay , tapi aku malas lihat muka mereka apalagi ada anak kesayangan Bunda disitu." bentak vano dengan suara keras nya dan hentakan meja yang membuat Naya terkejut melihatnya.

Naya terkejut melihat ekspresi vano yang tiba tiba membentak meja hingga membuat Naya diam tak berkutik. gadis itu hanya diam membeku. selama ini dia tidak pernah melihat vano semarah ini.

"ini anak kenapa sih, tiba- tiba marah gak jelas. Apa urusan nya dengan gue."sungut Naya di dalam hatinya.

Ada apa dengan vano yang tiba tiba marah? siapa anak kesayangan bunda?

" yok nay kita pergi dari sini."Ajak vano sambil menarik tangan Naya yang mungil, Naya hanya mengangguk menuruti vano.

Tapi langkah mereka berdua berhenti. karena ada salah seorang tiba tiba menarik tangan gadis itu.





hai guys ini tulisan pertama aku kalau ada typo mohon maaf ya😉
jangan lupa di vote ya

Alur kisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang