part 2

4.5K 119 1
                                    

Maaf kalau masih ada TYPO
Langsung saja dibaca...!!!!
Flasback!!!
"Jinjja?" Pekik soohyu. Dia
berputar-putar dengan gaun putih
dihadapan cermin besar
dihadapannya sambil semakin erat
menempelkan handphone
ketelinganya. Gaun putih yang
dihiasi mawar putih buatan sebagai
rumbai disisi kanan kiri tubuh gaun
tersebut membuat gaun itu semakin
cantik dipakai sang pemiliknya.
"Kau cantik sayang, coba kau
berputar sekali lagi" titah suara
disebrang telepon.
Tanpa banyak kata, soohyu gadis
itu berputar sekali lagi disebuah
kaca butik tempat ia akan membeli
gaun pengantin tersebut. Tapi tiba-
tiba saja kedua alisnya berkerut,
senyum yang bertengger dibibirnya
hilang, berganti dengan wajah
kesalnya.
"Wae? Wae nyonya cho? Kenapa
kau terlihat sedih sekarang" goda
suara dibalik handphone.
"Yak! Kau ada dimana cho
kyuhyun? Aku tau kau ada
disekitar sini! Tampakkan
wajahmu!" Soohyu celinguk an
mencari sosok pria yang sedang
mengerjainya. Pasalnya sudah satu
bulan ini kyuhyun tak menemuinya.
Meskipun mereka akan segera
menikah. Namja itu selalu sibuk
dalam pekerjaannya. Sampai tadi
pagi kyuhyun memintanya melihat
baju pengantin yang sudah
dipesannya untuk dirinya.
Soohyu mulai kesal, kakinya
menghentak lantai kramik yang
sekarang sedang dipijaknya.
Bibirnya dipoutkan "yak! Cho
kyuhyun" hentaknya sekali lagi
"jangan tertawa, hentikan!"
Ancamnya ketika dimendengar
suara tawa tertahan dari
kekasihnya itu.
"Berbaliklah...aku ada dibelakang
mu" seketika itu juga soohyu
membalik badannya. Mencari sosok
kekasihnya. Soohyun menilik keluar,
menembus tembok kaca yang
dimiliki butik tersebut. Sampai
sudut matanya menemukan sosok
kyuhyun dengan setelan kemeja
soft blue dan celana kain
kesukaanya dipadu dengan sepatu
cats abu tua melambai kearahnya
dengan senyum merekah di
bibirnya.
Betapa senangnya soohyu melihat
kekasihnya itu. Sudah satu bulan
mereka tak bertemu dan kini
mereka bisa dipertemukkan
kembali. Soohyu menatap lekat
kyuhyun dari jauh, pria itu kembali
melambai kearahnya tepat
disebrang jalan yang memisahkan
pertokoan didistrik gangnam.
Perasaan membuncahnya tak bisa
dibendung lagi. Gadis itu
menggenggam erat sisi gaunnya
dan mengangkatnya. Berlari keluar
butik untuk menghampiri
kekasihnya tersebut. Soohyu sudah
tak peduli ketika orang
menganggapnya gadis gila dengan
gaun pengantin dan kaki tanpa
alas keluar dari butik elit didaerah
gangnam tersebut. Sebelum
akhirnya ketika kaki soohyu yang
tanpa alas menapak dijalan
beraspal, sebuah mobil dengan
kecepatan penuh menabrak gadis
tersebut.
Brrrraaaaaakkkkk.....
Flasback end
*___*
"Bahkan kejadian itu begitu cepat"
ucap kyuhyun serak. Naera tau
namja yang bernama cho kyuhyun
ini sedang mati-matian menahan
tangisnya. Tapi naera lega ketika
kyuhyun menceritakan kejadian
tragis yang menimpa soohyu
kekasihnya meskipun naera sudah
mengetahuinya beberapa tahun
yang lalu ketika sang appa
menceritakan kejadian tersebut.
Perasaan lega bercampur haru
meliputi perasaan gadis tersebut.
Bukankah itu artinya kyuhyun
sudah percaya padanya, sudah
membuka hatinya. Tapi lagi-lagi
naera menghempaskan pikiran
ingin memiliki namja ini seutuhnya.
"Gwenchana kyuhyun~ssi. Ini hanya
noda anggur, yang kalau dicuci
akan hilang" naera menepuk bahu
namja tersebut yang sekarang
tengah terduduk ditangga rumah
naera. Sebelum naera melangkah
meninggalkan namja tersebut. Tapi
sekali lagi naera membalik
tubuhnya sebelum ia menyelesaikan
menaiki anak tangga paling ujung.
"Aku akan ganti baju kyu~,
kembalilah, temui tamu undangan
yang sudah lama menunggu"
Mungkin bagi naera noda merah
akibat anggur yang ditumpahkan
kang in tadi hanya sebatas kotoran
dibajunya. Tapi bagi kyuhyun noda
itu mengingatkannya pada
kejadian beberapa tahun silam.
Soohyun dengan gaun pengantinya
tergeletak dijalan beraspal dengan
darah segar yang mengalir dibalik
kepalanya dan gaun putihnya yang
lama kelamaan memerah karena
darah yang keluar dari tubuh gadis
malang tersebut.
*_____________*
Kyuhyun pov
Sudah hampir 6 bulan kami tinggal
bersama. Seperti janjiku. Aku dan
naera akan menjadi teman.
Meskipun kami tinggal dalam satu
apartement tapi kami tak
melakukan kegiatan sebagai
sepasang suami istri pada
umumnya. Kami hanya berteman,
garis bawahi itu.
Aku sering membantu naera
membersikan apartement atau
sekedar membantunya memasak
didapur. Kami benar-benar
menjadi teman yang akrab selama
beberapa bulan terakhir meskipun
ada sedikit kecanggungan pada
awalnya.
Kurasa naera tak mempersalahkan
akan hal itu. Terbukti dia
memerankan dengan apik
sandiwaranya. Mungkin aku terlalu
kasar kalau berbicara begitu. Tapi
memang benar kami beteman
dengan baik beberapa bulan ini.
Seperti saat ini, ketika pagi
menjelang gadis itu sudah berkutat
didapur menyiapkan masakan
untuk kami. Sudah menjadi
kebiasaan naera memaksaku untuk
sarapan. Padahal dulu sarapan
tidak menjadi rutinitasku.
"Oppa akan pulang jam berapa
nanti?" Ucanya disela aktivitasnya
menggulung bibimbab.
"Aku...aku akan pulang larut, apa
kau mau aku jemput dirumah
eomanim?" Bohongku. Sudah
sepatutnya aku memberikan naera
kesempatan untuk bertemu
keluarganya dimalam natal tahun
ini. Aku tahu matanya sedikit
sendu akhir-akhir ini. Mungkin dia
rindu dengan eommanya.
Naera menggeleng cepat,canggung
dengan tawaranku. Selalu seperti
itu, padahal aku sudah sangat
nyaman berada disisinya. Tapi
lagi-lagi ia tak mengetahui akan
hal itu. "Cepat ganti baju sana,
akan aku antar kau kerumah
eommamu"
"Annio oppa, oppa berangkat kerja
saja dulu, bukankah oppa nanti
ada undangan pesta dirumah lee
teuk oppa? Cepat selesaikan
pekerjaan mu dan bersenang-
senanglah" naera tersenyum tulus
kearahku. Memang aku diundang
ke acara pesta tersebut tapi aku
akan berfikir lagi. Pesta seperti itu
akan membuang waktuku saja.
Tujuanku hanya satu, memberi
waktu gadis ini untuk menemui
keluarganya. Dan alasan pesta lee
teuk hyung yang tepat untuk
masalah ini.
Kyuhyun pov end
#_________#
Author pov
Kyuhyun menghentak kakinya
beberapa kali, mengusir rasa dingin
yang diakibatkan hujan salju sore
ini. Sesekali ia merapatkan jaket
tebalnya agar sedikit
menghangatkan tubuhnya.
Sudah setengah jam dia berdiri
dihalte bus. Setelah beberapa jam
yang lalu dia memutuskan pergi
dari cafe heechul. Ya, seperti yang
dikatakan kyuhyun tadi pagi,
kenyataan dia tak bekerja hari ini,
dan itu semua hanya kedok untuk
membohongi naera istrinya itu agar
dia menghabiskan malam natal
dengan keluarga daripada dirumah
bersamanya. Yang pasti hanya
akan menciptakan kecanggungan
diantara mereka.
Kyuhyun kira berada lama dicafe
heechul dengan duduk santai
meminum choklat panas akan
mengurangi waktunya menunggu
sang istri kembali besok, tapi
kenyataannya kyuhyun malah
kebosanan disana. Dan memutuskan
untuk pulang.
Dentaman dan hentakan kaki
kyuhyun semakin keras, dia mulai
kesal dengan bis yang tak kunjung
datang sedangakn dinginnya salju
mulai menggerayap masuk
membekukan tubuhnya. "Argh_ sial"
rutuknya. Matanya mulai menyusuri
sudut-sudut jalan dikota itu,
sekedar memastikan bis yang
ditumpanginya datang. Tapi sudut
matanya menangkap sekelebat
penglihatan yeoja yang sangat ia
kenal. Naera.
Naera melangkah menyusuri
jalanan pertokoan dikota itu.
Sudah sangat lama sekali dia ingin
bertandang kerumah orang tuanya
itu. Tapi apa yang dia dapat ketika
sampai dirumahnya itu?,begitu
menyakiti hatinya. Apakah ini
memang kesalahannya?.
Arah pandang naera sudah
mengabur karena air mata yang
menggenang. Sampai ia rasakan
sebuah tangan mencekram kedua
lengannya. "Kau kenapa? Apa yang
terjadi?" Bahkan meskipun
penglihatan naera mengabur tapi
dia begitu kenal suara namja itu,
bahkan sudah beberapa bulan ini
dia mengenal sangat baik pemilik
suara itu.
Gadis itu hanya menggeleng.
Kyuhyun yang tak mau memaksa
naera, akhirnya lebih memilih
mengalah. Dia melepas jaket
tebalnya, dan memakaikan ketubuh
gadis itu yang hanya menggunakan
kemeja katun berwarna soft blue.
Membimbingnya menaiki bis yang
kala itu lewat.
**___**
Naera baru tersadar, dia
menghapus air matanya kasar
karena air mata yang tak kunjung
mereda. Dia terus menitikan air
matanya ketika di bis dan baru
menyadari kalau kyuhyun tak
membawanya keapartement yang
biasanya mereka tempati.
Melainkan rumah besar
berarsitektur tradisional bergaya
belanda.
"Ini rumahku" ucap kyuhyun
seakan menjawab pertanyaan
naera. Naera hanya memandangi
pintu kayu bercat coklat yang
menjadi pintu utama. Semakin
memasuki rumah itu bau kayu
semakin menyeruak mengisi harum
rumah itu yang secara kesluruhan
memang terbuat dari kayu.
Naera mengekor dibelakang namja
itu. Sampai ia masuk disebuah
ruangan yang diyakini naera
sebagai kamar utama dirumah itu.
Kamar kyuhyun begitu besar, rak
buku yang tertata rapi disisi
kanan, dan rak disisi kiri berisi
kaset piringan hitam dan video.
"Ini adalah rumah appa dan
eomma" ucap kyuhyun memecah
keheningan "awalnya appa akan
menjual rumah ini, tapi aku tak
setuju akan hal itu. Kau tahu?
Rumah ini menyimpan banyak
kenangan, jadi aku memutuskan
untuk membelinya dari tangan
appa. Meskipun appa tak pernah
menerima sepeserpun uang dariku"
ucap kyuhyun tertawa.
Kyuhyun mengambil remote dvd
playernya, dia menekan tombol
hijau pada benda persegi panjang
tersebut dan mengalunlah musik
klasik dari situ. "Musik klasik dapat
membuatmu merasa rileks, ini
karya mozart, aku suka
mendengarnya ketika aku sedang
stress" kyuhyun tersenyum simpul
kearah naera yang saat ini memilih
diam sambil mendengarkan dengan
seksama alunan musik yang
membuat hatinya tenang.
Beberapa menit kemudian naera
melihat kyuhyun diujung pintu
dengan membawa sebotol anggur
ditangannya dan dua buah gelas.
Kapan kyuhyun keluar dari kamar
ini? Apa dia seorang kolektor
anggur juga? Dan apakah begitu
terhanyutnya naera pada musik itu
sehingga tak memperdulikan
kyuhyun?.
Kyuhyun menuangkan anggur
dengan label tahun yang sudah
sangat lama. Menyesapnya dalam
diam. Naera pun begitu meskipun
dia enggan toh apa salahnya
meminum suatu yang dapat
menghangatkan tubuhmu dicuaca
sedingin ini. Mereka meminum
anggur dalam diam dengan pikiran
masing-masing yang bebaur dengan
alunan musik milik mozart.
Kyuhyun semakin dibuat melayang
akan anggur yang sudah berapa
kali ditenggaknya. Begitupun
naera, tapi dia masih sangat waras
untuk menghentikannya sebelum
dia benar-benar mabuk.
Pandangan kyuhyun mengabur.
Entah setan apa yang memasuki
dirinya. Kini dia melihat naera
(istrinya) itu begitu menggoda
meskipun gadis itu hanya memakai
kemeja dan celana jins berwarna
navy untuk bawahanya.
Perlahan tubuh kyuhyun mendekat
pada naera. Membungkukkan
sedikit badanya, mengikis jarak
diantara mereka. Menempelkan
bibirnya pelan pada gadis itu, dan
melumatnya. Tak ada penolakan
dari gadis itu, bahkan naera tanpa
sadar membuka mulutnya memberi
akses kyuhyun menjelajah
mulutnya.
Erangan kedua anak cucu adam itu
kini menggema diruangan bergaya
tradisional itu. Kyuhyun mulai
menjelajah setiap inci tubuh naera.
Ini kali pertama bagi mereka, kali
pertama kyuhyun menjamah tubuh
gadis yang selama beberapa bulan
ini menjadi istrinya. Kali pertama
dia berani menjamah tubuh seorang
gadis setelah sekian lama ia takut
akan soohyu yang akan
memembencinya.
"Eenggghhhh oppa~" pekik naera
tertahan. Sekan sakit yang
dialaminya beberapa jam yang lalu
menghilang tergantikan dengan
kenikmatan yang ia rasakan saat
ini.
Kyuhyun mulai meremas gundukkan
milik istrinya tersebut yang tak
begitu besar, sambil tak melepaskan
tautan bibirnya dari bibir naera.
Entah sejak kapan gadis itu kini
sudah ada dalam pangkuan
kyuhyun. Saling menekan daerah
sensitifnya yang masih tebalut
celana. Begitu menggebu hingga
cengkraman gadis itu menguat
ditengkuk kyuhyun melepas
pelepasan pertamanya.
Dengan terburu kyuhyun melepas
pakaiannya. Membuka paha gadis
itu lebar. Mengarahkan
kejantanannya untuk menikmati
surga milik naera. "Argghhhhh..."
Pekik keduanya tertahan.
"Apakah sakit?" Tanya kyuhyun
khawatir. Dia tahu ini kali pertama
bagi naera. Gadis itu menggeleng
meskipun kedua dahinya
mengernyit menahan sakit.
"Lanjutkan..." Ucap naera
tertahan.
Kyuhyun melanjutkan kegiatannya.
Memompa istrinya dengan tempo
lambat. Dia tahu naera masih
merasakan sakit, maka dari itu dia
mengulum bibir, dada gadis
tersebut secara bergantian agar
rasa sakit yang dialaminya
menghilang.
Namja itu terus melakukan hal itu
sampai erangan nikat terlontar
dari bibir naera pertanda istrinya
sudah tak kesakitan lagi. Dan
kyuhyun memompa dengan tempo
lambat berlanjut cepat sampai
keduanya mencapai klimaks secara
bersama.
"Saranghae..." Ucap kyuhyun disela
klimaksnya. Mengecup dahi istrinya
sayang. Mata naera terpejam
merasakan sisa-sisa klimaksnya
sebelum ia jatuh terlelap.
Entah kenapa kyuhyun merasa
sudah jatuh cinta pada istrinya ini.
Sejak kapan? Bahkan kyuhyun tak
mengetahui akan hal itu. Naera
rela berhenti dari pekerjaanya
demi menjadi seorang istri, utuh.
Bahkan meskipun mereka menikah
karena situasi yang mendesak,
naera rela mengorbankan dirinya
didalam pernikahan ini. Dia sudah
menjadi sahabatku beberapa bulan
ini. Dia menjadi ibu, kakak, adik
yang menemaniku beberapa bulan
ini. Bahkan kyuhyun sadar, naera
sungguh berbeda denagan soohyu.
Jauh didalam hati kyuhyun, ada
perasaan gelisah menghantui
dirinya. Bahkan mata tajam namja
itu kini sendu dengan pikiran
melayang jauh.
Author pov end
#_______#
Naera pov
Aku tersadar dari mimpi panjang
nan indah. Bukan, kejadian
semalam memang bukan mimpi. Aku
dan kyuhyun tidur bersama. Tapi
kemana namja itu ketika aku
bangun.
Naera mengusap ranjang yang
ditidurinya dengan kyuhyun
semalam. Hampa. Tak ada sosok
namja tersebut disampingnya.
Bahkan dia sadar kegiatan malam
tadi bukan mimpi belaka, dengan
bukti aku tak memakai sehelai kain
pun kecuali slimut tebal yang
menutupi tubuh telanjang ku.
Kusingkirkan pikiran negatif itu.
Tak mungkin namja itu
meninggalkanku dihari pertama
kami terbangun bersama setelah
kegiatan semalam.
Kuambil baju yang berserakan
dilantai, memakainya asal.
Mungkin aku akan mencarinya.
Mungkin dia sedang sarapan atau
mungkin namja itu ada disalah
satu ruangan dirumah ini.
Naera pov end
*___*
Author pov
Bulir-bulir air mata kembali jatuh
dipelupuk mata naera. Kembali dia
harus merasakan sakit. Dia tak
menemukan namja itu. Dia tak
menemukan kyuhyun dirumah itu.
Perlahan dia teringat perkataan
appanya kemarin sore.
"Kemana suamimu? Kalian
memerankan sandiwara dengan
baik. Bahkan appa tak habis
percaya, putri appa berani
membohongi orang tua seperti
kami"
"Ku kira anak itu tak bercanda
akan ucapanya, tapi ternyata
kalian hanya mempermainkan kami
sebagai para orang tua. Appa tahu
karena appa menyuruh orang
memantau kegiatan kalian"
Naera menangis dianak tangga
terakhir dirumah itu sambil
memegangi dadanya yang sekan
sakit. Merutuki nasibnya.
###____###
Sementara itu, masih dirumah itu
ada selembar memo kecil yang
ditujukan pada gadis yang
sekarang sedang menangis tersedu
dibawah tangga. Bahkan dia tak
mengetahui memo itu untuk
dirinya.
To Naera istriku.
Aku akan kembali , ada urusan
mendadak yang harus aku
selesaikan. Aku mencintaimu.
Kyuhyun^^


TBC


Kurang HOT y...mianhae ^^ RCL

GONE NOT AROUND ANY LONGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang