EPILOG

19 0 1
                                    

"Aku berlari semahu-mahunya ke arah pintu bilik hotel menempatkan anakku.Ketika aku masuk Albert sedang mengemas apa yang perlu dibawa olehku.

"we need to talk"ujar albert apabila melihatku masuk.Dia terus mengenggam kedua-dua tanganku .

"Remember this i love you Bella.Please kali ini dengar cakap dear lari dari sini!.This is not your place Bella!".Alberto menatap wajahku dengan penuh perasaan.

"Dear ikut?"
"No Bella i will help you and Alex to go out from here!"
"But why?"Terus air mataku menitik.Dia tidak menjawab pertanyaanku.Hanya dia mengalihkan pandangan ke arah bayi kecik di atas katil itu.
"You will die right?

Albert melepaskan tanganku terus dia mengendong Alex di atas katil.Dia belum menjawab pertanyaanku.Jelas sekali dia mengelak.

Dia mencium anaknya itu .Terlihat anak matanya sedikit berakhir.

"I love both of you..but i need to risk myself for you and Alex, Bella!"Terdengar sedikit getaran dari suaranya.Aku tahu dia sedang menahan tangis.

Dia memberikan Alex kepadaku.

"Dear dah siapakan semua dalam beg susu alex baju alex untuk perjalanan nanti ingat jangan pernah berputar balik walau apapun yang terjadi!"Pesannya.

Aku menjadi tak keruan.Aku mulai menangis sedikit pun aku tak berkutik..tidak mampu aku bersuara

"please Bella"rayunya sambil menahan air mata.Inilah pertama kali aku melihat sisi lemahnya.Selama ni dialah lelaki yang paling kuat dalam sejarah hidupku selain dari ayahku.

"No!"Aku bersuara.Tidak mungkin!.Jika boleh mati sama-sama aku akan bersamanya.Itu kataku dalam hati.Aku menangis sekuat tenagaku namun sedikit pun ku tak mengeluarkan bunyi hanya air mataku yang mengalir deras.Aku melihat anak matanya namun dia cepat-cepat melarikan anak matanya mungkin tidak mahu aku menganggapnya lemah.

"Dear,biarkan Bella pergi dengan dear ya?Kita tempuh sama-sama ya.Kalau dear susah Bella pun susah.You promise me before right? you never let me go!" Aku menyakinkan dia.

"Pergi Bella sekurang-kurangnya Bella ada jaga anak kita.This is my love for you at least he can survive ...please i will not let him to intefere with my world again Bella!"Dia berupaya bersuara sambil menyentuh pipiku dapat ku rasakan tangan kasarnya menyeka air mataku yang mengalir deras dari tadi.

"Dear merayu please go Bell ...run for our son's sake!"

Tiba-tiba aku mendengar suara tembakan dari luar.Mataku membulat.

"They are here!Bella,please dengar cakap dear ya! Hide yourself.Kalau Tuhan izinkan dear masih hidup i will promise you no matter what happen i will come back for you and Alex.Please Bella!"

Ya Tuhan.Aku tidak mampu berkata apa-apa.Hanya air mata memainkan peranan ketika ini.Dalam hatiku tidak putus-putus berdoa.

Aku memandang Alex di dukunganku.Anakku tak tahu apa-apa.Hatiku meronta.Aku melihat Albert di depanku sedang cuba sedaya upaya untuk tidak menangis.Dia mengambil Alex di dukunganku.Terus dia mendukungku sambil berbisik di telinga kecil itu.Walaupun dia berbisik namun masih ku dengar suaranya berkata.

"Please stay alive protect your mom Alex.Daddy will come for you and mom tunggu daddy ya.I love you ... and i will let you know God loves you more!"

Cepat-cepat Albert memberikan alex ke dukunganku.Dia terus memandangku.
dan terus berkata ""Sometimes true love is selfless. It is prepared to sacrifice.I will love you until ifinity Mia bella.No one can hurt you! This is my promise to you.Wait for me if i never come back you know what i mean.So please never forget to pray ..even i cant be with you trust me God is with you and Alex.Dia tak pernah tinggalkan kamu Bella"

aku hanya mampu mengangguk.Ketika itula pintu bilik terbuka muncul wajah pembantu peribadi Alberto.

"ora dobbiamo andare signora/we need to go now madam!"Ujarnya terketar.

Albert terus mencium seluruh wajahku terhenti seketika di bibirku.

"I will miss you tesoro!" selepas itu dia beralih ke arah Alex yang sedang tidur pulas di dukunganku. Diciumla penuh kasih sayang wajah putih mulus itu "Protect your mom Alex!" Hanya itu yang ku dengar sebelum Ambrio menarik tanganku untuk mengikutinya.

Aku melihat Albert sudah terduduk lemah.Aku dapat melihat mulutnya terkumat-kamit berdoa sebelum aku keluar dari bilik itu.

Aku terus menaiki kereta.Mataku hanya beralih ke arah hotel milik Albert .Hatiku meronta-ronta ingin kembali dan membawa dia pergi.Namun dayaku sudah tiada.kereta yang dipandu oleh Ambrio baru keluar dari pintu gerbang.Tiba-tiba hotel D'Lorenzo meletup.

Aku terus menangis kuat.Alex yang berada di dukunganku terus ku peluk erat.

Adakah ini akhirnya!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Alberto's TesoroWhere stories live. Discover now