Masih banyak kesalahan penulisan dalam cerita ini
.
.
.“Mau ataupun tidak, kamu harus menikah dengan anak Pak Heros!”
Gadis itu menggeleng. Ia tidak mau menikah dengan laki-laki dengan tampilan berandalan itu. “Gak, Ma. Arsya punya pilihan sendiri, dan jelas dia lebih baik daripada anak motor itu.”
Plak!
“Berani kamu ngebantah Mama, huh! Apa kamu pengen ngeliat Papa kamu makin menderita!”
Air matanya sudah terjatuh, ia kembali menggeleng dan berbalik menatap Ayahnya yang kini masih terbaring lemah, tak sadarkan diri. Ingin dibawa ke Rumah Sakit, namun mereka tak memiliki cukup biaya.
Gadis bernama Arsya itu menunduk, ia tau alasan sebenarnya bukanlah uang untuk pengobatan Ayahnya. Ibunya tentu sudah bosan hidup miskin, ia ingin merasakan hidup dengan gelimangan harta meski harus mengorbankan dirinya.
“Kalo kamu—”
“Arsya mau ...” Gadis itu mendongak menatap Ibunya yang kini menatapnya bingung, “Arsya setuju menikah dengan Dia.”
***
ANGKASA NOVRIANKA
NAVINKA ARSYAFA
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN IMAM SEMPURNA
Teen Fiction[ON GOING] Angkasa sadar bahwa ia masih sering berkata kasar. Dia jauh dari kriteria calon imam yang dicari oleh wanita yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Angkasa masih belum mampu menjadi sosok imam yang diidam-idamkan. Namun, pernikahanny...