bab 1

15 3 0
                                    

Pagi yang cerah dihari valentine...

"Din, kapan ya gue bisa punya pacar?, udah umur 17 tahun masih belum punya pacar aja nih gue" ucap aluna dikelas yang masih sepi.

"Jangan tanya gue lah, lo pikir gue tuhan yang bisa kasih lo apa aja tiba tiba apa?!" Ucap dinda sedikit emosi, "gini din, secara gue kan ya lumayan lah cantiknya, gue baik, gue pinter, gue juga ramah, kok gaada ya yang mau sama gue? Heran deh" keluh aluna.

*bel masuk kurang 5 menit

"tau ah lun, mending lo siap siap pelajaran deh, cape gue lama lama" mereka pun memulai pembelajaran.
                     _________________

*jam menunjukkan jam 09.30, istirahat pun tiba.

"Ke kantin yuk, kita jajan sekalian liat kakel, siapa tau crush gue ada disana" ucap aluna mengajak dinda
"gass, gue juga mau beli bakso langganan gue tercinta"

*dikantin mereka membeli makanan dan menuju lantai atas untuk mencari tempat duduk,
"eh lun, duduk dipinggir situ aja,bisa liat kota" ajak dinda, "ayo deh" seru aluna.

*mereka menikmati makanan mereka sambil melihat pemandangan kota
(sekolahnya ditengah² kota tsay)
tiba tiba.....
"eh gue boleh duduk sama kalian nggak?" Ucap langit, kakel yang udah aluna incar sejak lama, tanpa basa basi aluna mempersilahkan aluna untuk duduk disebelahnya," e-eh iya kak, duduk aja".
                               ----------

melihat suasana yang sedikit mendukung, tiba tiba dinda izin ke aluna untuk ke toilet, "eh lun gue ke toilet dulu ya, lo tunggu sini aja" ucap dinda dengan mata yang sedikit mengejek,
"E-eh din, yaudah lah".

suasana hening diantara mereka berdua,"ehmm, nama lo aluna?" Tanya septian, "eh iya kak,panggil luna aja" balas aluna dengan sedikit malu.
"kenalin, gue aluna dari mipa 12" ucap langit mencairkan suasana,
"eh iya kak, aku dari mipa 11" balas aluna dengan perasaan yang sedikit mencair.

"eh lun, lo hari ini pulang sama siapa?" Tanya langit dengan gugup,
"Sendiri sih" balas aluna.
"Oh klo gitu pulang bareng gue aja" ajak langit. "E-eh Boleh boleh" balas aluna dengan gugup
(Langit sat set banget, langsung ngajak pulang bareng).

*bel pelajaran kembali berbunyi,
"eh lun, gue ke kelas dulu ya" ucap pamit langit akan meninggalkan aluna,

"iya kak, makasih udah mau nemenin" balas aluna.
*dikelas aluna memarahi dinda karena dinda meninggalkannya dikantin atas,

"eh din, lo gimana sih, bisa bisanya ninggalin gue diatas,ninggalin makanan juga lo anjir" emosi aluna ke dinda "ekhemm,ga ngurus makanan demi lo,lo seneng kan bisa ketemu crush lo" ucap ejek dinda, "iya sih, tapi gak gitu jugaaa dindaa, gue kan jadi tremor"
                       _____________
               
*kringg kringg, bel pulang sekolah berbunyi

Ternyata langit sudah menunggu aluna didepan kelasnya. "Eh kak, kok nunggu disini, kan bisa diparkiran aja" ucap aluna dengan sedikit bingung
"gapapa, gue gabut soalnya klo nunggu lo diparkiran" ucap langit sedikit mengelak "ooh ya udah,ayo kak" ajakan aluna,dia ingin segera pulang karena cuaca memang sedikit mendung.

*diparkiran langit memakaikan helm ke kepala aluna
(btw, langit itu kalo kemana² emang bawa helm cadangan,suka main² soalnya habis pulang sekolah)
"sini gue pakein helmnya" ucap santai langit "e-eh aku aja kak, aku bisa sendiri" balas aluna dengan perasaan yang campur aduk,"gw aja lun, lo diem aja" balas langit, ( itu cuma modus semata, langit cuma pengen cari kesempatan aja),"eh ya udah deh, makasih kak" saut aluna sedikit bingung.

*mereka pun menaiki motor, dan segera pulang, tetapi ditengah jalan mereka harus menunggu karena hujan turun tiba tiba.
"eh kak hujan, kita nepi dulu aja" ucap aluna dengan perasaan sedikit takut barang barangnya basah

"iya lun,ini deres banget, kita neduh di toko depan aja ya?" Balas langit dengan wajah dan baju depannya yang sudah basah kuyup. Mereka pun berteduh di warung terdekat.

"duh dingin banget anjir, gabawa jaket lagi gue" keluh aluna dengan suara kecil, tapi dengan suara kecilnya, langit masih bisa mendengar keluhan aluna.

"nih, pake jaket gue aja, gue ga tega liat lo kedinginan" ucap inisiatif langit ke aluna, "eh kak gausah, aku gapapa kok, bisa tahan dinginnya" ucap aluna sedikit menyesal mengatakan keluhannya tadi,

"pake lun, gue gamau lo sakit" balas langit sedikit khawatir akan keadaan aluna, "e-eh kak,makasih, maaf ya kak aku ngerepotin terus" aluna juga khawatir akan keadaan langit yang hanya memakai seragamnya yang sudah sedikit basah terkena hujan.

"gapapa, gue cuma gamau cewe yang gue cintai sakit" ucap santai langit sambil duduk disebelah aluna.

aluna shock saat langit mengatakan hal tersebut,aluna hanya bisa diam, badannya panas dingin,mulutnya seakan tersumpal oleh sesuatu yang membuatnya tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun.

*2 jam berlalu, hujan belum juga reda,jam menunjukkan pukul 5 sore, langit mengeluarkan hp nya dan menelfon bundanya, ia bilang bahwa ia tak bisa pulang lebih cepat karena hujan masih belum reda

"bun,aku gabisa pulang cepet ini, hujannya belum juga reda" ucap langit sedikit panik. "kak, bunda daritadi nungguin kamu loh dirumah, kamu sama siapa disitu?,sendirian aja?" Ucap bunda langit panik karena anaknya belum juga pulang.

"kakak sama aluna bun temen kakak" langit  menunjukkan hpnya kearah aluna,"e-eh tante, iya te langit sama saya, dia baik baik aja kok te" ucap aluna sedikit bingung, karena kamera itu tiba tiba menyorotnya

"ya tuhan, tante pikir langit kemana, tante titip anak tante ya nak" ucap bunda langit sedikit lega, "iya te, bakal aku jagain kok" balas aluna.
" udah dulu ya bun, ini udah sedikit reda hujannya, aku bakal pulang bun" balas langit agar bundanya tak memikirkannya terus.

*hujan pun sudah reda,mereka memutuskan untuk pulang, tetapi dijalan aluna tak sengaja tertidur dipunggung langit sambil memeluk langit,langit tak kaget dengan hal itu, karena hal itu yang ia inginkan, langit memegang erat kedua tangan aluna agar aluna tetap aman dalam pelukannya.

(ini modus doang guys).

(Btw guys, waktu istirahat itu, aluna ngasih tau alamat rumahnya sebelum balik ke kelas,jadi langit tau).
                             -----------
Sesampainya dirumah aluna,langit perlahan menurunkan aluna dari motornya lalu menggendongnya dan meletakkannya dikursi depan rumah.

langit sadar bahwa rumah aluna dikunci, ia memutuskan untuk mencari kunci rumah aluna tanpa mengganggu aluna.

Setelah lama mencari,akhirnya langit menemukan kunci rumah aluna ,ia menemukannya dibawah pot bunga, setelah membuka pintu rumah aluna,langit membuka pintu kamar yang ia pikir mungkin itu benar kamar aluna.

ia menggendong aluna dan meletakkannya dikasur, ia sadar bahwa dirumah aluna hanya sendirian, melihat itu langit berinisiatif untuk menunggu sampai orang tua aluna datang.

Tiba tiba aluna terbangun dan ia kaget melihat langit tertidur lelap disofa kamarnya, aluna kasihan melihat langit hanya menggunakan seragam tipisnya saat tidur,terlebih lagi seragam itu terlihat sedikit basah, langit mengambil selimut tebal kesayangannya dan menyelimutinya ke tubuh langit.

mengetahui hal itu,langit terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa aluna telah menyelimuti tubuhnya dengan selimut aluna.

" eh lun, lo udah bangun? ,sorry ya gue tidur di sofa lo, gue gatega ninggalin lo sendiri dirumah, jadi gue nungguin lo" ucap langit dengan mata kantuk yang sayu.

"eh kak gapapa, ortuku lagi keluar kota buat kerjaan, jadi mau ga mau harus sendirian dirumah" balas aluna dengan ramah seolah mempersilahkan langit untuk berada dirumahnya.

"eh lo sendiri emang bisa ya, kerumah gue aja gimana?, biar lo gak sendirian" ajak langit agar aluna tak kesepian (modus ya guys biar bisa bareng terus tuh mereka),"eh gausah kak, aku bisa jaga diri kok" ucap aluna dengan rasa ga enak.
(btw aluna itu anaknya gak enakan).
Karena merasa percaya bahwa aluna bisa menjaga dirinya, septian pamit. "Oh yaudah deh,klo gitu gue pulang dulu ya lun".
"Eh iya,makasih ya kak,maaf banget ngrepotin" ucap aluna sambil beranjak dari kasurnya. "Santai aja,gue duluan ya" balas langit.
Septian pun pergi dari rumah aluna, namun ia lupa akan jaketnya,
"Wait,kayanya ada yang aneh deh" aluna memikirkan apa yang aneh "anjir jaket kak langit ketinggalan,mampus gue,besok aja deh gue balikin".

AUTHOR NGANTUK
Thanks semuaa
#bantu vote
Sory kalo ga nyambung

Renjana Untuk LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang