bab 2

8 2 0
                                    

Keesokkan hari di jam 5 pagi
*dringg dringg, notifikasi berbunyi di hp aluna, aluna spontan terbangun dari tidurnya dengan mata yang masih sayu
"Duh apaansih ini, masih jam segini juga" aluna mengambil hpnya dan melihat notifikasi tersebut,

[lo mau bareng sama gue nggak kesekolahnya?]

Notif itu ternyata dari langit, mata aluna yang semula sayu langsung melotot seketika, masih pagi buta ia sudah kegirangan melihat notif itu.

{Boleh kak} balas aluna sambil kegirangan membalas chat dari langit.

*Jam menunjukkan pukul 6.30 pagi, langit ternyata sudah menunggu aluna didepan rumahnya.

*tinn tinn, suara klakson motor langit terdengar hingga kamar aluna, aluna bergegas keluar dan memakai sepatunya dan segera menghampiri langit

"Udah lama ya kak nungguinnya?, maaf ya kak,aku tadi benerin dasi dulu soalnya" ucap aluna dengan sedikit merasa bersalah.

"gapapa cantik, gue juga baru nyampe kok" lagi lagi langit mengucapkan kata kata itu dengan santai yang membuat aluna kaget, "sini gue pakein helmnya" langit bergegas memakaikan helm ke kapala aluna, langt takut jika mereka akan telat nantinya, "makasih ya kak, maaf kalo ngerepotin" balas aluna dengan malu malu.

Mereka pun berangkat kesekolah.
Sesampainya di parkiran sekolah, "makasih kak udah barengin, oh iya ini jaketnya kmaren ketinggalan" ucap aluna sambil mengambil jaket langit ditasnya lalu memberikannya ke langit, "oh iya gue lupa,makasih ya" balas langit,setelah itu mereka pun ke kelas masing masing.
*dikelas dinda mengetahui bahwa aluna berangkat bersama dengan langit.

"Eh lun, lo tadi brangkat sama si kakel itu?" Tanya dinda sambil membersihkan mejanya yang penuh dengan coretan
"E-eh iya din, gue tadi dibarengin sama dia,biar cepet aja kata dia" balas aluna dengan sedikit cemas, aluna takut kalau dinda mengiranya ia berpacaran dengan langit, "gue kira lo pacaran ama tu kakel, dingin bet anjir dia" ucap dinda sedikit membuat aluna tersenyum, karna yang dikatakan dinda sedikit berbeda dengan yang aluna alami.

*setelah beberapa pelajaran berlangsung, bel istirahat pun berbunyi, tanpa aluna sadari, langit telah menunggunya didepan pintu kelas
"lo duluan aja din" aluna," yaudah deh" jawab dinda sambil melirik sinis ke langit,

"eh kak kok disini, Lagi nunggu temen?"tanya aluna ke langit dengan sedikit bingung, "Nggak lun, gue nungguin lo, gue mau ngajak lo makan dikantin, lo mau gak?" Tanpa rasa gugup langit mengatakan dengan santai hal itu ke aluna.

"Eh kak, kok ngajak aku? Kan ada temen kakak" aluna membalas dengan sedikit bingung, "temen² gue ninggal,lo gamau?" Ucap langit sambil membenarkan rambut aluna yang sedikit berantakan, aluna kaget saat langit melakukan hal itu, "e-eh yaudah deh kak" ucap aluna dengan sedikit gugup.

"Yaudah, ayo lun" ucap langit sambil menggandeng tangan aluna, tanpa sepatah katapun aluna mengiyakannya hal tersebut

*dikantin, mereka berdua makan bekal yang mereka bawa dari rumah,suasana sangat canggung, mereka hanya makan tanpa berbicara sepatah katapun sambil melihat pemandangan kota yang ramai lalu lalang.

"Eh lun, gue mau ngomong sama lo, boleh gak?" Ucap langit sambil membuka botol minuman didepannya
"Boleh kak, mau ngomong apa emang?" Balas aluna sambil ia membereskan bekal yang sudah ia makan.

"sebenernya.. gue suka sama lo lun, sejak pertama gue ketemu lo pas mpls, disitu gue emang udah tertarik sama lo,tapi karna lo friendly, gue jadi ga berani buat deketin lo duluan, sekarang gue bener bener mau ngungkapin yang sebenernya ke lo, lun... lo mau gak jadi pacar gue?" Ucap langit dengan hati yang takut jika ditolak oleh lun

"Kak? Aku sebenernya juga udah suka sama kakak dari awal mpls juga, bahkan sebelum kita kenalan,dari awal mpls kakak narik perhatianku, aku juga udah suka sama kakak" ujar aluna dengan kepala yang menunduk, ia tak berani menatap mata langit, ia takut hatinya bertambah dag dig dug

"Jadi.. lo mau gak jadi pacar gue?" Balas langit sambil menggenggam tangan aluna, berharap aluna menerimanya.

"M-maaf aku gamau  kak" ucap aluna sambil mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk,"lun? okedeh, gue juga gak maksa" balas langit sambil melepas genggaman tangannya dari aluna, " gamau nolak maksudnya" saut aluna sambil menarik lagi genggaman tangan langit, "lo serius kan lun? yess, wuwww, akhirnyaa, makasih ya zar, makasihh bangett, gue sayang banget sama lo zar" ucap langit, ia sangat kegirangan sampai ² banyak siswa yang melirik ke mereka ,kini usahanya untuk mendapatkan aluna tak berakhir sia sia.

"Masih pake gue-lo ?" Ujar  dengan mata yang sedikit sinis, "e-eh enggak zar, maafin ya sayang, aku seneng banget soalnya,aku takut banget kamu bakal nolak aku" ucap langit dengan senyum senyum tipisnya masih merendam rasa senangnya.

"Mulai hari ini aku yang bakal anterin kamu kemanapun,aku janji bakal jagain kamu dimanapun kapanpun lun, i love you so much aluna anantharee  sabiru"
"Iya iyaa, aku juga bakalan jaga kamu biarpun keadaan susah maupun senang, if you need a hug or anything just tell me okay?"

(Sungguh romantis kan mereka ini)

aluna kembali ke kelas, ia diantar oleh langit, tetapi mereka tak mau menunjukkan bahwa mereka baru saja jadian.

*kringg kringgg
Bel pulang sekolah bunyi, langit sudah menunggu aluna di parkiran.

*diparkiran 

langit bertegur sapa dengan aluna,setelah bertegur sapa langit memakaikan jaket yang ia bawa untuk aluna serta memakaikan helm ke kepala aluna. Mereka pun mulai meninggalkan sekolah untuk pulang kerumah.

Dijalan langit menghentikan motornya disebuah toko bunga dan masuk tanpa mengajak aluna, "kamu tunggu sini dulu ya sayang, aku mau beli bunga titipan bunda" ucap langit, padahal ia ingin memberi surprise kepada aluna atas hal yang dikantin tadi, aluna tak menjawab apapaun, ia hanya menganggukkan kepalanya sambil melihat ponselnya.

Setelah sekitar 10 menit, langit keluar dengan membawakan sebuket bunga mawar dan 2 bungkus coklat di antara bunga bunga itu, aluna masih tetap tidak melihat ke arah depannya, sedari tadi ia sibuk melihat ponselnya.

"lun, ini buat kamu, aku gatau bunga apa yang kamu suka, tapi semoga kamu suka sama bunganya" ucap langit dengan memberikan buket bunga yang ia bawa kepada aluna.

"Hah? Maksudnya Ini buat aku?katanya tadi titipan bunda" aluna kaget karena langit tiba tiba memberikan sebuket bunga dan coklat tanpa sepengetahuannya.

"Iya sayangku, maaf ya,aku bercanda aja tadi,lagian kamu percaya aja deh, tapi kamu suka kan?" Ujar langit sambil membenarkan rambut aluna yang sedikit berantakan karena terkena angin saat dijalan.

"Ya ampun gausah repot repot deh,aku suka kok, pilihanmu sesuai sama yang ku suka, makasih yaa sayangku sagara langit atmaja" balas aluna dengan senyuman manisnya.

Mereka pun kembali menuju perjalanan pulang.
Sesampainya dirumah aluna, langit tidak langsung pulang, ia ikut turun dari motornya lalu memeluk tubuh mungil aluna dengan sedikit erat.

"Gue sayang lo lun, gue cinta sama lo, sampai kapanpun gue gabakal ninggalin lo lun, untuk hari ini aku bener bener need hug dari kamu,kamu cantik, kesayanganku, plis jangan tinggalin aku lun, i love you more" langit mengatakan hal itu sambil meneteskan air mata, ia takut kisah lamanya akan terulang lagi.

Mendengar hal itu, aluna mengeratkan pelukan dari langit,ia menepuk punggung langit dengan perlahan, ia juga mengusap rambut langit.

"aku ga bakalan ninggalin kamu, kamu satu satunya cowo yang aku cintai,kamu satu satunya cowo yang aku sayangi, aku ga akan pernah ninggalin kamu, kamu ganteng, kesayanganku, i love you more than everything in this world"

Pelukan hangat dari mereka menandakan bahwa mereka cinta yang memang tuhan kirimkan.

Setelah berpelukan, langit pamit untuk pulang kerumahnya, ia melambaikan tangan dan memberika love sign kepada aluna,ia juga memberi kissbye untuk salam perpisahannya.

SORRY KALO GA NYAMBUNG
Happy Reading♡
!JANGAN PLAGIAT!
#bantu vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Renjana Untuk LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang