08 : embarrassed

101 16 0
                                    

Xiena tidak tau harus lagi harus bereaksi seperti apa ke Yaxuan hari ini. Kebodohannya yang malah flirting ke Yaxuan bikin dia jadi malu setengah mati. Gak bisa ngebayangin apa yang akan dilakukan Yaxuan setelah ini. Apakah dia bertingkah seperti biasa aja atau justru malah mengejeknya. Tapi Xiena berharap tebakan yang pertama yang akan terjadi.

Xiena tidak berangkat dengan Yaxuan hari ini. Dia chat Yaxuan di pagi-pagi buta dan mengatakan kalau dia akan diantar oleh Papanya yang mau ngajak dia sarapan di luar sebentar. Sebenarnya dia gak bohong sepenuhnya. Dia memang pergi bersama Papanya dan membeli sarapan, tapi hasil paksaan Xiena. Entah kenapa Xiena jadi kicep buat berhadapan dengan Yaxuan. Aneh, dia yang flirting dia yang malu.

Dia tiba di sekolah setengah jam sebelum bel masuk. Kelas udah diisi setengah teman sekelasnya. Xiena bernafas lega saat dia tidak mendapati Yaxuan di sebelah bangkunya. Laki-laki itu belum datang. Xiena pun duduk di bangkunya yang berasa di samping dinding dan merebahkan kepalanya di meja. Karena bangun pagi-pagi sekali, Xiena jadi ngantuk. Dia berniat tidur sebentar sebelum bel masuk 30 menit lagi.

20 menit kemudian, Yaxuan datang. Kelas sudah ramai dan berisik. Yaxuan berjalan ke bangkunya yang di pojok kanan, matanya sudah mendapati sosok Xiena yang menyenderkan kepalanya di atas meja mengarah ke dinding. Wajahnya tertutupi dengan helai rambutnya yang berantakan. Yaxuan mengintip wajahnya, Xiena benar-benar tertidur. Yaxuan langsung sadar alasan Xiena ngantuk di jam segini pasti karena dia bangun di pagi-pagi buta melalui chat yang ia kirimkan. Biasanya Xiena bangun lebih lambat, gak heran Yaxuan udah terbiasa harus menunggu Xiena bersiap-siap saat dia udah tiba di depan rumah gadis itu untuk menjemputnya berangkat bersama.

10 menit kemudian, Xiena terbangun dengan suara bel masuk yang nyaring. Dia terkesiap, langsung menegakkan badannya dan merapihkan rambutnya. Xiena menoleh ke samping kanannya, dan dia langsung disambut dengan Yaxuan yang menopang kepalanya dengan tangannya di atas meja. Cowok itu tersenyum ke arahnya, tapi senyum itu berbeda. Itu seperti seringai yang... meledeknya?

"Good morning," tanpa aba-aba, cowok itu memajukan tubuhnya dan berbisik di telinga Xiena dengan suara sedikit berbisik. Sial, Xiena mematung dibuatnya. Pipinya panas, udah pasti Yaxuan meledek perkataannya tadi malam.

"Sounds good?" Tanyanya lagi, kali ini dia sudah menatap Xiena dengan jarak yang lumayan dekat.

"Diem!" Xiena mendorong wajahnya dan memukul bahu Yaxuan kuat.

Yaxuan tertawa. Tidak melanjutkan godaannya lagi, Yaxuan membiarkan Xiena sibuk menyiapkan buku-bukunya. Sedangkan dirinya masih sibuk memandangi wajah gadis itu sambil senyum-senyum.

"Xiena."

"Diem."

"Xiena,"

"Diem!"

"Xiena,"

"Apasih?!" Xiena melotot ke arahnya kesal, dia sedang tidak ingin meladeni Yaxuan.

"Ayo sleep call lagi setelah ini. Tapi videocall kayak semalem."

Satu kata dari Xiena untuk Yaxuan, stres.

"Gak mau."

"Kenapa? Bukannya kamu bilang suara aku bagus kalo malem?"

"DIEM, YAXUAN!!!"

Yaxuan tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Xiena sudah memasang wajah masamnya. Rasanya dia mau mencekik Yaxuan sekarang juga. Tapi melihat dia tertawa lepas membuat Xiena terenyuh. Ya meskipun Yaxuan cenderung cuek dan dingin, cowok itu beberapa kali suka bercanda dengannya ya walaupun lebih ke mengejeknya sih.

Yaxuan masih tertawa, entah kenapa ucapan Xiena tadi malam sangat menghiburnya. Pertama kali dengar, Yaxuan sempat mematung dan salting dikit. Tapi setelah itu dia merasa lucu karena ternyata Xiena diem-diem jago flirting juga.

Kemudian, tanpa diduga, Yaxuan malah menarik kepala Xiena dan mencium pipinya. Hanya sebentar, tapi berefek Xiena jadi patung selama berjam-jam.










"WOI YANG DI POJOK JANGAN BERBUAT MESUM!" teriakan Zhenyuan di ujung lain membuat semua pandangan sekelas mengarah ke arah Yaxuan dan Xiena. Ya siapa lagi pasangan yang duduk di bangku paling belakang selain keduanya? Tentu semua orang langsung tau maksud Zhenyuan.

"Berisik." Balas Yaxuan sambil melempar botol minuman kosong yang ada di atas meja Chen Yu, yang duduk di seberangnya. Dan botol itu mengenai Zhenyuan.

"ANJING SAKITT!!"

"Eh emangnya mereka mesum ngapain?" Sahut Junlin.

"Noh temen lu cium-cium anak orang. Laporin bapaknya aja abis ini." Balas Zhenyuan mengompori.

"Ya Tuhan, Yaxuan.... enak gak?" Ucapan Junlin langsung dibalas dengan cekikan dari Zhenyuan dan Yaowen. Sedangkan Yaxuan cuma tertawa melihat keributan itu.

Di sisi lain, Xiena masih diam sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja. Wajahnya udah hilang, Xiena rasanya mau tenggelam di laut aja.

💙

𝐟𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐲𝐨𝐮𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang