viola sangat membenci music meskipun kedua orangtuanya seorang orkestra, kehidupannya menjadi sangat membosankan ketika dia harus berhadapan dengan musisi jalanan yang selalu mengikutinya.
demi membuat musisi jalanan itu tidak mengikutinya lagi, vio...
"vi, besok kamu harus datang ke konser mama sama papa ya. Kita mau ngenalin kamu sama seseorang" ucap wanita paruh baya dengan gaya elegannya.
"Big no mom, viola udah bilang kan sama kalian kalau viola gak suka musik apalagi orkestra" jawabnya ketus.
Sedari kecim viola tidak menyukai musik, terlebih lagi sebuah orkestra dimana ratusan orang berkumpul menjadi satu dalam satu pangung yang melihatnya saja membuat sesak. Baginya musik clasic sangan membosankan, bahkan baginya musik clasic adalah lagu penghantar tidur.
"Pokoknya kamu harus datang ya vi, mama udah nyiapin bangku vvip untuk kamu. Pokoknya mama gak terima penolakan apapun itu titik"
Viola hanya mendengus kasar menghadapi paksaan sang mama. Mood sarapan paginya tiba-tiba saja menghilang. Kalau boleh memilih, viola tidak ingin dilahirkan dikeluarga pemusik. Viola ingin dilahirkan di keluarga yang biasa-biasa saja dengan kehidupan biasa saja. Tapi apa daya, viola tidak bisa mengubah takdir tuhan.
Masih dengan perasaan yang tidak karuan, viola mengemudikan mobilnya dengan ugal-ugalan berniat meluapkan semua rasa kesal yang tidak bisa dia keluarkan. Nyatanya viola malah menyerempet seorang pengamen.
"Ah...sial banget gw. Udah kesel malah makin kesel" umpat viola yang kemudian keluar mobil untuk melihat keadaan pengamen tersebut.
"Woy anj- eh cantik juga"
"Bawa motor yang bener dong!? Kasih lampu sen! Punya otak gak dipake"
"Buset galak bener nyai, harusnya gw yang marah karna lu serempet. Liat nih spion motor gw pecah gara-gara lu! Lagian mau kemana sih neng masih pagi udah ngebut aja" lawan pengamen itu.
Viola jengah dengan aksi pengamen yang ingin tahu tersebut, akhirnya ia meninggalkan pengamen itu dan melongos pergi begitu saja.
Sesampainya di sekolah pun viola masih harus menanggung hukuman karena keterlambatannya. Demi deus, viola ingin mengumpat dengan kata-kata kasar karena hari ini dia tidak mendapatkan lucky day. Sepanjang hari hanya ada kesialan dan kesialan yang menimpanya. Segala cara sudah dilakukan demi membuat moodnya membaik namum nihil, moodnya tetap sama seperti pagi tadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jreng ....... Jreng ... Jreng .....
"Test test one two three? Oh, sip sip micnya nyala nih"
Lelaki dengan surai hitam dengan bermanikan hazelnut itu tengah mempersiapan segala keperluan untuk acara busking rutinnya.
"Hari ini kita bawain lagu apa bim?" Tanya lelaki dengan surai hitam kepada temannya yang sibuk melakukan sound check.
"Sesuai request para penonton lah, pake nanya lagi"