Hari baru dimulai dengan naiknya sang surya ke singgasananya. Sang puan yang tengah tertidur kini terusik dengan cahaya mentari yang masuk lewat celah jendela kamarnya. Ia akhirnya memilih untuk membuka kedua matanya dan kembali pada kenyataan.
Natuscha, sebuah nama yang tercetak di atas seragam putih sang puan. Ia telah siap dengan seragam putih abu-abu yang melekat di tubuhnya. Rambut panjangnya ia ikat rapi, dengan sebuah jepit rambut berwarna pink yang mempercantik penampilannya.
"Good Morning, Bun," sapa Natuscha sambil mengecup singkat pipi sang Ibunda yang tengah menyiapkan sarapan.
"Morning too, Sweetie,"ucap Bunda dengan senyum penuh kasih sayang yang tertuju pada putrinya.
Sarapan pagi berjalan seperti biasa, Natuscha di antar sang Ayah menuju sekolahnya. Setiap pasang mata menatap kearahnya, begitupun mata seorang laki-laki yang berada di koridor kelas.
Langkah Natuscha terhenti, saat lengannya dicekal oleh gadis lain yang merupakan kakak kelasnya. Kerumunan itu membuat laki-laki yang sedari tadi memperhatikannya dari jauh kini berjalan mendekat.
"Sudah saya bilang, jauhi Ray!" Suara itu masuk ke dalam rungu laki-laki pemilik nama Ray.
"Dia, milikku," ujar laki-laki bernama Ray yang kini sudah berada di tengah-tengah kerumunan.
"Ray?" Tatapan gadis yang ada di hadapan Natuscha bergetar.
"Jangan sentuh dia." Ray menarik tangan Natuscha meninggalkan kerumunan yang menatap keduanya dengan bingung. Begitupun Natuscha yang menatap heran pada laki-laki yang menarik tangannya.
Langkah Natuscha berhenti secara tiba-tiba membuat Ray membalikkan tubuhnya dan menatap sang Puan.
"Apa maksudmu soal 'aku milikmu', Tuan?"
Bukan jawaban yang didapat Natuscha melainkan sebuah senyum dan usapan singkat pada puncak kepalanya. Setelahnya, Ray meninggalkan Natuscha dengan segala pertanyaan di kepalanya.
-- END --
Mohon koreksinya..
Sekian, terima kasih
RaindeAlthera YooFreiZhuh CandleMits NonaKarin_
Sweet Love, Naa 💕
