" Hei, Nona."suara maskulin dari laki-laki di belakang Heejin kini membuat lamunannya buyar, ia lantas menoleh kebelakang dan memastikan apakah lagi-lagi Sunwoo mengganggu dirinya lagi?.
" Boleh aku duduk di sampingmu?." Ucap laki-laki dengan hair s...
" Duduklah." Ucap Heejin yang kini melepaskan cengkeramannya dari pergelangan tangan Yangyang.
" Yak ini kamarku, kenapa memperlakukan seolah aku adalah anak kecil." Heejin tersenyum.
" Karena aku akan menjadi ibumu." Yangyang mendelik, seakan ucapan dari salah satu pengawal keamanan di depannya ini benar adanya. Meskipun Heejin memang memiliki kedekatan dengan ayahnya bukan berarti gadis yang cukup terbilang muda ini menikahi laki-laki yang sudah memiliki enam anak bukan?.
Heejin bergerak ke arah Televisi Touchscreen overlay milik yangyang yang digunakan untuk mengurus point nilai dari anak didiknya ini. Sorotan mata dari Yangyang pun kini mengikuti alur dari jemari Heejin yang menekan beberapa catatannya untuk di benahi sesuai pengurangan nilai. Dengan begitu sang ayah akan bisa melihat poin dirinya yang kini semakin jauh dari peringkat 2.
" Sayang sekali Tuan Yangyang, kali ini dengan berat hati peringkat mu tergeser karena pengurangan minus 7 point. Biar saya jabarkan apa saja kesalahannya, yang pertama ada kelalaian dalam menembak. Kedua, anda kabur dari rumah tanpa penjagaan ketat. Ketiga, anda membawa mobil Tesla yang tidak memiliki tingkat keamanan melawan musuh.
" Yang terpenting adalah aku masih baik- baik saja." Ungkap Yangyang masih membela dirinya.
" Dalam buku Jeon Heejin halaman 21 yang berbunyi "
" Setiap peraturan untuk keselamatan diri sendiri adalah poin paling penting dalam latihan fisik yang sedang di jalani setiap peserta didik."
" Kau lupa hal itu?." Yangyang mengigit bibirnya, kalah. Ia sudah kalah telak jika Heejin sudah mengeluarkan undang-undang dibuku membosankan itu.
" 174 yang sangat disayangkan karena kau harus turun menjadi penghuni poin167. Kini Tuan Haechan lebih unggul dengan jumlah point 173 berada di peringkat 2 besar, melebihi anak kesayangan tuan Devil." Perempuan itu lalu menyimpan beberapa catatan untuk perkembangan fisik, dan mengunci aplikasi notes dengan card accesnya.
Heejin menengok ke belakang, si mungil yang paling suka membuat onar dengan rencana gilanya itu tak henti-hentinya menyiratkan tatapan kesal terhadap dirinya. Dengan tangan yang diborgol memberikan kesan lucu yang entah kenapa membuat Heejin lagi-lagi menyerah akan putra bungsu kedua ini.
" Kemarikan tanganmu." Yangyang harus dengan hati-hati memberikan tangannya karena bisa saja perempuan di depannya ini memotong tanpa pikir panjang akibat kesalahannya. Meskipun perempuan di depannya ini terlihat cantik dan tenang, namun siapa sangka jika dia adalah salah satu Jenderal keamanan terbaik dengan pangkat 1 yang ditakuti banyak prajurit di rumah ini.
Heejin mengeluarkan satu kunci di sakunya ia lalu membuka borgol dengan erat menjerat tangan Yangyang, ini mungkin terasa menyakitkan. namun ini lebih baik daripada ia membahayakan dirinya sendiri akan kelalaian perihal kebijakan keamanan bebas keluar di jam malam.
" Kau harus membersihkan diri, pelayan akan membantu menyiapkan pemandianmu." Perempuan itu berdiri menyimpan borgol di sabuknya selanjutnya ia berjalan ke arah lemari penyimpanan milik Yangyang, termasuk senjata tajam yang baru 4 hari ini tersimpan di dalam lemarinya karena ayahnya memberikan kebebasan dalam memiliki senjata pribadi setelah ia mendapatkan poin 174 kemarin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.