Dibalik Sampul

PROLOG

Terkadang apa yang dilihat orang bukan berarti itu hal yang sebenarnya

Tidak akan ada orang yang akan memberitahu rahasia dapurnya

Kebanyakan dari mereka pastinya akan menampilkan hidangan indahnya tanpa tau proses apa yang dia jalani

Lantas apakah orang - orang tersebut yang menikmati hidangan itu salah?

Ya pastinya tidak.

Mereka tidak salah karena diri kita hanya ingin menunjukan apa yang ingin kita tunjukan.

Perihal tangan yang terluka hingga banyak mengeluarkan darah.

Perjuangan, tekanan, stres, hingga depresi agar dapat menciptakan hidangan yang sempurna

Mereka semua tidak perlu tau itu.

Jadi apakah ini hanya soal hidangan yang bagus?

Ini bukan soal hidangan tapi suatu pencapaian dengan duri di setiap jalurnya.

Sakit jiwa ini juga ga perlu semua orang tau.

Karena kebanyakan dari mereka cuma ingin tau.

Dalam hal ini hidup sebagai anak tunggal bukanlah suatu hal yang bisa dibanggakan dalam kisah ini.

Sebagian orang menanggap bahwa anak tunggal adalah posisi yang sangat diimpikan didalam pemikiran anak yang memiliki saudara kandung.

Apalagi mereka yang tunggal kebanyakan tidak akan merasakan yang namanya "sandwich generation"

ya walaupun sebagian orang yang punya sudara juga tidak merasakannya... tapi ya untuk "YKKA" (yang kaya kaya aja).

Banyak hal yang akan aku ceritakan disini

Berbagai sudut pandang, berbagai kisah, berbagai efek yang akan ditimbulkan, dan berbagai hal yang tidak bisa diungkapkan namun bisa di rasakan.

namun hal yang terbesar adalah perasaan yang memungkinkan kita untuk berubah.

bisa saja ingin mengakhiri tanpa tahu cerita selanjutnya, ataupun ingin melajutkan dengan duri yang terus ada.

Setiap orang punya masalahnya masing - masing. Lantas perlukah kita mengadu nasib disaat seperti ini?

"...... ah masih mending kamu, dari pada aku bla bla bla blaa......"

kata kata tersebutlah yang terus terngingang di dalam pikiranku dan membuat ku enggan untuk berbicara tentang apa masalahku.

adapula yang berkata "...... coba ke psikolog mungkin itu bisa mengurangi bebanmu...."

mengurangi beban si yah tapi menambah beban keuanganku perihal curhatan semata.

ga semua orang mempunyai finansial yang sama, dan ga semua orang bisa untuk menceritakan permalahan mereka ke orang lain.

"......lah kan soal uang ke psikolog bisa pake BPJS??...."

hmmm... masalahnya jika pake BPJS riwayat berkunjung ke psikolog pasti ada... dan terkadang itu membuatku enggan untuk kesana karena jikalau orang yang ku sayangi tahu bahwa aku punya masalah yang dipendam pasti menambah beban pemikiran mereka.

"Batu yah" ...

iya emang batu. Menjadi batu karena keadaan. Namun apapun yang terjadi, apapun yang akan terjadi, apapun yang pasti akan terjadi, maka akan tetap terjadi. Sesuai dengan apa yang akan dituliskan.