2

1.7K 251 36
                                    

"Pokoknya selama gue tidur disini harus ada batas,ini guling yang jadi batas kita berdua" jelas Adel sambil meletakan bantal guling ditengah-tengah mereka.

Zee yang melihat itu pun tak mau ambil pusing dan lebih memilih tidur membelakangi Adel.

"Good" ucap Adel dan ikut tidur membelakangi Zee

5 menit kemudian

Zee berbalik badan dan memperhatikan Adel yang sudah tidur dengan nafas beraturan.

"Punggungnya aja cakep" batin Zee sambil tersenyum lalu memejamkan matanya menyusul Adel kealam mimpi.

.
.
.
.
.
.
.
.

Adel yang terbangun dari tidurnya pun memutuskan untuk keluar kamar.

"Loh non adel sarapan dulu yuk, mbak udah masakin" ajak mbak ajeng saat melihat Adel keluar kamar.

"Ah maaf mbak adel gak bisa sarapan hehe" cengirnya.
"Oalahh gitu toh yaudah deh non"

"Eh eyang mana mbak?"tanya adel sambil melihat sekitarnya sepi.
"Nyonya mah biasanya kalo pagi gini ngurus kebunnya non"

"Terus itu,siapa?aduh lupaa"
"Ohh non zee?masa lupa sih sama sepupu sendiri juga wkwk" balas mbak ajeng sambil menggelangkan kepalanya.

"Hehehe"

"Kalo non zee biasanya kekebun teh eyang non" balas mbak ajeng lagi.

"Oalahhh"

"Mau ikut gak non?mbak juga mau nyusulin eyang kekebun cabenya" tawar mbak ajeng pada adel.

"Em boleh deh mbak tapi adel ambil jaket dulu ya,pasti dinginkan?" ucap adel.

"Iya non pagi gini emang dingin,mbak aja makek jaket tebel nih" tunjuk mbak ajeng.

"Yaudah adel kekamar dulu mbak,tungguinn" lalu berlari kearah kamar.

Tak lama mereka berdua pun sampai dikebun milik eyang adel dan zee.

"Eyangg" panggil adel saat melihat eyangnya sedang mengobrol dengan salah satu petani disana.

"Eh cucu eyang kok ikut kesini?" adel pun mendekat pada eyangnya. Sedangkan mbak ajeng tadi pergi kepondok para petani istirahat.

"Hehehe gakpapa eyang,adel bosen aja kalo dirumah sendirian" balas adel nyengir.

"Yaudah kamu susul zee aja sana dikebun teh itu eyang sibuk syuh syuh" usir eyang.

"Iii eyang mah jahat" cemberut adel.

"Hahaha udahh sanaa zee nya lah nikmatin udara pagi tuh disana" ucap eyangnya lagi.

Mau tak mau adel pun pergi menyusul zee kekebun teh yang tak jauh dari kebun cabe milik eyangnya itu.

"Ngapain dah tu bocah" bingung adel.

Lalu adel berlari kecil menghampiri zee yang belum menyadari keberadaannya. Adel sengaja ikut berjalan pelan disamping zee lalu berpura-pura memerhatikan daun-daun teh disampingnya.

Zee yang terkejut pun menoleh melihat adel disampingnya lalu tersenyum. Jalan yang terbilang tak lebar dikebun teh itu membuat jarak keduanya sangat tipis sehingga membuat lengan mereka berdua bersentuhan.

"Lo ngapain dah?" tanya adel sambil berpura-pura tak melihat zee.

"Hahaha sampe nyusul kesini kangen kamu ya sama aku" tunjuk zee pada adel dengan pd nya.

"Ishh apa sih, gue tuh diusir eyang kesini lagian dirumah sendirian ngapain coba" jawab adel sambil memasukan kedua telapak tangannya kekantong jaket yang ia kenakan.

"Iya iyaa tauu,aku cuman bercanda kok" zee pun melakukan hal yang sama. Keduanya berjalan sambil menghirup udara segar pada pagi hari.

"Lo kelas berapa?" tanya adel basa basi.
"11" balas zee.
"Ouhh"

"Lo gak bosen apa disini?kan internet susah terus gak bebas mau kemana-mana" ucap adel.

"Siapa bilang?disini seru tau, internet mah gampang atuh gak plosok-plosok banget disini" jawab zee.

"OHH YAHH?!!" seru adel lalu menatap zee yang jauh lebih pendek darinya sedikit.

"Iyaa, kenapa?kamu mau internetan?" tanya zee saat melihat adel sangat bersemangat.

"Mau bangettt,pliss kasih tau letak sinyal disinii" antusias adel.

"Emang kamu makek kartu apa?" tanya zee lagi.

"Telkom" balas adel.

"Yah disini mah kuatnya makek indosat del" ujar zee.

"Yahh" adel lesu kembali.

"Tapi tenang,aku makek indosat kok dan ada tempat internetan yang biasa jadi tempat nongki aku" jelas zee.
"Mau tethering?" tawarnya.

"MAUUUU" seru adel lagi.

"Hahaha lucu banget,iya iya ayok kita kesana" ajak zee pada adel.
"Ayokkk" adel menggandeng lengan zee dengan semangat.

Zee yang melihat itupun sangat senang entah kenapa rasanya ia ingin selalu akrab seperti ini dengan adel.

.
.
.
.
.
.
.

Saat pulang kerumah, keduanya memutuskan untuk mandi terlebih dahulu agar lebih segar.

Sesuai janji zee, mereka pun pergi ketempat yang biasanya zee gunakan jika mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan internet entah itu tugas ataupun yang lain atau malah sekedar beristirahat disana.


"Loh?belakang rumah eyang?" bingung adel.

"Iyaa disini sinyalnya lebih kuat terus yah adem aja" jawab zee.

"Sini" ajak zee lalu menarik pelan tangan adel.

Sampai lah mereka berdua disebuah rumah pohon yang sangat indah.

"Iii kok gak ada yang bilang ada tempat sebagus ini??" ucap adel senang.

"Lah ini kan aku ngajak kamu loh del" balas zee.

Tanpa menunggu lama mereka pun naik keatas dan mulai membuka alat komunikasi masing-masing, adel dengan ponsel nya dan zee dengan macbook serta ponsel nya juga.

"Nih aku idupin" ucap zee lalu menghidupkan tethering diponselnya serta ikut mengkonekkan ke macbook.

"Modal dong?" gumam adel.

"Gratisan mulu" ucap zee.

"Ha?" bingung adel.
"Iya passwordnya itu gak pakek spasi sama huruf kecil semua" jelas zee yang masih serius dengan macbook miliknya.

"Ohh hahaha thanks" malu adel, ia pikir zee menyindirnya tapi ternyata tidak hehe dan apa maksudnya itu semua?apakah ia sengaja?.

"Emang mau ngehubungin siapa sih?kayaknya penting banget" tanya zee tanpa menoleh ke adel.
"Ohh om sama tante yah?" lanjutnya.






"Pacar gue"






"Pacar gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 12, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Distant cousin[ZeeDel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang