⭒🦋⭒
Semua hal bisa berubah, apapun itu, termasuk persahabatan. Awalnya 16 anak SMA itu berteman baik sebelum terjadinya perselisihan antara Rexha dan Eza.
Terakhir kali Eza menitipkan kalung pemberian kekasihnya pada Rexha karena takut hilang saat praktik renang. Setelahnya kalung itu hilang, hingga akhirnya Eza marah pada Rexha dan mereka pun bertengkar.
Belum sempat Rexha menjelaskan bagaimana kalung itu hilang, Eza terus mengumpat pada Rexha. Gadis itu pun membalas perkataan menyakitkan Eza, tak peduli lagi dengan persoalan kalung ia terlalu kesal karena Eza yang egois tak mau mendengarkan penjelasannya.
Tak hanya berkata menyakitkan Eza juga memukul Rexha, dan menyebabkan Rexha menjauhkan diri dari teman se-circlenya. Beruntungnya Razel dan Ragas selalu menemaninya saat sendirian.
Seperti saat ini Rexha makan di kantin ditemani oleh Razel dan Ragas karena ia memisahkan diri dari teman-teman yang lain.
"Mending kalian gabung sama yang lain aja, kalo kayak gini kita keliatan pecah."
"Ga papa kali, kan yang bermasalah Eza doang, yang lain juga masih temen lo juga." Balas Razel
Kemudian Ragas pun menyahuti perkataan Razel, "lagian kalo lo sendiri malah makin keliatan pecahnya circle kita, Rex."
"Mereka juga pasti ngerti, kalo bisa mah mereka juga pengen lo tetep di sana. Tapi lo sendiri kan tau Eza gimana, takutnya Eza gak nyaman dan malah marah-marah seenaknya." Lanjutnya
Rexha tak menjawab, gadis itu hanya mendengarkan perkataan sahabatnya sambil menelan makanan dengan susah payah, rasanya ia ingin menangis saat itu juga.
Kemudian ia pun segera menghabiskan makanannya lalu pergi dari sana sebelum tangisnya pecah. Rexha berlari menuju rooftop dan menangis sendirian di sana.
Artasy yang satu kelas dengan Rexha, mencari gadis itu seusai jam pelajaran berakhir. Ketika Artasy mencarinya di rooftop ia sudah tak lagi di sana. Namun, kemudian Ragas melihat Rexha keluar dari kamar mandi, pemuda itu pun mendekat sambil membawakan tas milik temannya.
"Gue cariin dari tadi, ayo pulang." Ucapnya disertai senyuman yang membuat jantung Rexha berdebar kencang.
Ia sendiri tak tahu kenapa, tapi perhatian kecil yang diberikan Ragas akhir-akhir membuatnya tersentuh.
"Nanti sampai rumah kasih tau Arsy kalo lo udah pulang, kasian dia dari tadi nyariin lo."
"Loh! Terus sekarang dia dimana?" Tanya Rexha yang merasa bersalah, karena ia yang membolos mata pelajaran Artasy harus mencarinya sepulang sekolah.
"Masih nyariin lo di sekolah. Gak usah ngerasa bersalah, gak papa, dia juga sekalian nungguin Lian selesai les." Balas Ragas, seraya menenangkan pikiran Rexha kala melihat raut khawatir gadis itu dari kaca spion.
🦋
Pecinta micin
Arel
Nongkrong ayuk!Freya
Nongkrong iya, traktir kagaAkala
Serlok!
Sat set sat setValeron
Keren lo begitu kal?
Kayak si paling cepet aja
Giliran di suruh ikut jamaah kaburAkala
Cih! Ootd loRathan
Oot bego!Liora
[Send location]
Gue sama Aylin lagi di sini
Yang lain nyusul buru
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US and friendship
Teen FictionToxic Relationship, Toxic Friendship, Broken Friends. Hanya karena keegoisan Eza, Rexha terpaksa mengasingkan diri. Beruntungnya Ragas tak pernah membiarkannya sendirian, hingga hal itu menyebabkan Rexha menaruh rasa pada Ragas. Namun, lama-kelamaan...