Imajinasi merupakan fenomena berkhayal yang bisa dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Hal itu dapat membuat segala asa dapat terwujud, walau hanya sebatas mimpi yang semu. Peristiwa sama terjadi pada seorang aktor papan atas, Elang Ardinatha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tandai kalo ada typo 👍
˗ˏˋ Fancy of Love ࿐ྂ
• •
"Pokoknya Shila tidak mau, pah!"
Bruukk
Gadis berkucir kuda itu, membanting pintu utama rumah dengan sangat keras.
Hiks... hiks....
Ia berlari kencang dengan benih air yang turun deras melintasi kedua pipinya. Menghindari perdebatan dengan kedua orangtuanya yang tayang setiap hari. Gadis yang hanya memakai sweater berwarna putih, celana longgar berwarna hitam itu merasakan lelah apabila hidup harus sesuai dengan kemauan orang, bukan atas keinginannya.
Remaja berusia enam belas tahun itu memasuki kawasan hutan yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang berona hijau. Nafasnya mulai tersenggal.
Ia berhenti, menengok kearah kanan dan kiri. Hingga pohon kayu dengan batang menjulang tinggi, ia dapatkan. Remaja itu langsung merosot kebawah, bersandar pada dahannya. Membuka tiap lembar yang terdapat ukiran aksara mengenai impian dan tujuan hidupnya, pada buku harian yang tadi sempat ia bawa.
Hiks... hikss....
"Mengapa segala sesuatu harus sempurna? bu-bu-kankah kita hanya manusia biasa yang dianugerahi kelebihan dan kekurangan yang beragam,hiks. Aku ga bisa jadi seperti mereka," monolognya pada diri sendiri.
Hening, tanpa suara. Hingga tiba-tiba suara berat dari seorang pemuda mengejutkan Shila yang tengah menangis.
"Orang yang jiwanya lemah, bisanya cuma nangis!"
Pria pemilik postur tubuh berukuran 180 cm, mendaratkan bobotnya disamping Shila. Ia terkejut, seketika berdiri menjauh dari pemuda tak dikenal yang saat ini tengah bersamanya.
"Siapa anda?!"
Yang dimaksud berdiri, menjajarkan postur tubuhnya dengan Shila yang memiliki tinggi tidak sampai bahunya. Pria itu mengulurkan tangan, "Elang Ardinatha."
Dengan mata sayu, Shila hanya acuh menanggapi itu. Mengalihkan pandangan, lalu beranjak pergi meninggalkan seorang pria yang diketahui memiliki nama lengkap Elang Ardhinata itu.
Hasrat Shila tidak enak. Dia kemudian berlari kecil, semakin memperlebar langkah, menambah kecepatan, mencoba menghilang dari pandangan pria asing itu yang tiba-tiba menghampirinya.
