chapter 8

8 2 0
                                    

Keesokan pagi nya

Teman teman berangkat seperti biasa kecuali zura yang masih sakit.

Saat mereka sampai disekolah

"Luh sembumyiin zura dimana!!!!?" Ucap Gino

"Hadeuh baru juga datang" ucap kaela

"Aduh ribut banget yaa" ucap athalia

"Jangan tanya kita deh, kita mah gak tau" ucap kaela

"Ohh okey kalo itu mau kalian, jangan harap gua kasih ampun ke kalian tunggu aja" ucap Gino lalu pergi

"Apa maksud dia??" Ucap naela

"Gua punya firasat buruk soal ini" ucap Gavin

"Gua juga firasat yang sangat buruk" ucap Sean

"Firasat gua Gino bakal melakukan hal gila yang gak akan kita sangka" ucap Rey

Mereka pun masuk ke kelas masing masing untuk belajar.

Saat jam pelajaran kaela, naela dan athalia menulis sambil mengobrol

"Gua takut pertemanan ini hancur" ucap naela

"Hancur gimana" ucap kaela

"Gua takut saat ada masalah kita lebih mentingin ego masing masing yang buat kita berpisah karena ego yang tinggi" ucap naela

"Kalo hancur kita tinggal bangun dari awal lagi" ucap athalia

"Tapi ta masalah nya gak segampang itu kalo udah asing mau jadi akrab kaya dulu itu susah" ucap naela

"Luh bener mempertahankan lebih sulit dari menghancurkan sebuah hubungan" ucap kaela

"Kalo itu kita jaga trus pertemanan ini meski banyak rintangan nya" ucap athalia

"Gak janji tapi bakal diusahakan" ucap kaela dan naela

Mereka kembali fokus belajar lagi, gak terasa jam istirahat pun tiba mereka langsung menuju kantin untuk membicarakan rencana mereka.

"Gimana kelanjutannya?" Ucap Gavin

"Gua gak yakin buat lanjutin" ucap Ravy

"Rasanya ada yang kurang kalo gak kumpul kaya biasa nya" ucap Sean

"Gua juga takut ini pertemanan hancur" ucap kaela

"Gua cuma pesen jangan sampe hancur dan tetep kaya kita yang biasa nya" ucap Ravy

"Jadi mau dilanjutin?" Ucap Gavin

"Gak yakin sih" ucap mereka serempak

"Firasat gua kali kita lanjutin rencana ini yang ada kita ngehancurin semua nya" ucap Rey

"Semua nya??" Ucap Athalia

"Iyaa semua yang udah kita bangun bareng bareng bakal hancur" ucap Rey

"Gua saranin kita berhentiin rencana nya" ucap Sean

"kita udah liat obesesi Gino yang gak mungkin kita bendung" ucap zie

"Baru dua hari zura gak ada kabar dia udah kaya gitu" ucap Rey

"Kalo kita lanjutin yang ada hancur itu kan yang Luh maksud" ucap Sean

"Iyap hancur sampai tak tersisa" ucap Rey

"Gua tau kita semua masing masing punya ego yang tinggi, dan ego itu bisa kapan aja ngehancurin hubungan ini" ucap naela

"Itu salah satu contoh gua pengen rencana ini dihentikan" ucap Rey

Rey menghela nafas panjang lalu lanjut berbicara.

"Kita punya Ego tinggi seperti yang dikatakan naela, gua tau masing masing dari kita punya kenangan yang buruk, dan kita semua udah menganggap ini adalah rumah kedua kita" ucap Rey

"Oleh karena itu agar rumah kedua kita gak hancur kita hentikan rencana ini" ucap Rey

"Luh udah tau semua yaa Rey" ucap Ravy

"Semua hal yang kalian sembunyikan yang blm bisa kalian ucapkan ke yang lain" ucap Rey

Mereka pun tersenyum kecut saat mendengar itu, mereka akhirnya saling menatap dan berkata.

"Ayo kita hentikan rencana ini Lisa kita jenguk zura" ucap kaela

"Lusa?kenapa gak besok aja" ucap Ravy

"Besok libur lah kan tanggal merah" ucap kaela

"Nah makanya itu kan lebih enak lagi" ucap Ravy

"Kita tata kembali pikiran dan mental kita, istirahat satu hari gak ada salah nya" ucap naela

"Nah itu dia" ucap kaela

"Okey kalo gitu besok kita istirahat dirumah masing masing lalu lusa nya kita jenguk zura" ucap Gavin

"Kalo gitu sampai jumpa lusa kawan kawan" ucap Rey

"Iyaa" ucap mereka serempak

"Yang nganterin cewe nya pulang dulu hati hati kita langsung kerumah masing masing " ucap Sean

"Siap gak akan lecet kok" ucap Ravy

"Okey kalo gitu Sampai jumpa lagi" ucap Zie

"Iyaa sampai jumpa lagi" ucap mereka serempak

Mereka kembali kekelas masing masing kerena bel tanda pelajaran selanjutnya sudah berbunyi.

Mereka belajar dengan giat untuk menghilangkan pikiran negatif, itu adalah cara yang ampuh.

Menyibukkan diri sendiri untuk melupakan hal lain adalah cara yang sering mereka gunakan jika sedang banyak pikiran.

Setelah jam pelajaran selesai mereka kembali kerumahnya masing masing dan beristirahat secukupnya untuk hari esok.

Saat libur mereka semua menghabiskan waktu di rumah nya masing masing, sambil menata pikiran mereka.

Tak ada satupun yang keluar rumah pada hari itu mereka benar benar diam dikamar seharian.

Namun cowok cowok agak merasa bosan karena tidak biasa didalam kamar dalam waktu yang lama.

Sementara cewe cewe sudah biasa karena kerjaan mereka dirumah hanya rebahan jadi mereka sudah biasa.

Satu hari tanpa cerita seru tanpa canda dan tawa.

Mereka hanya diam menatap langit tapi pikiran mereka sangat kacau.

Sangat sunyi itu adalah kata yang tepat untuk hari libur mereka.

Keesokan harinya

Mereka bersiap siap dari rumah mereka bersemangat untuk berangkat sekolah seperti biasanya.

Tapi ada satu yang berbeda hari ini pulang sekolah mereka tidak akan nongkrong melainkan menjenguk zura.

Dan mereka sudah menyiapkan hati untuk berbicara baik baik dengan gino hari ini.

Saat tiba disekolah mereka mereka saling menunggu satu sama lain diparkiran.

Setelah semua nya datang mereka pun menunggu Gino untuk datang karena motor Gino belum ada diparkiran sekolah.

Saat gino sudah datang, Gino hanya menatap Meraka.

"Gin gini kita mau bicara" ucap Ravy

"Bicara apa?" Ucap Gino

Mereka menatap satu sama lain untuk menerapkan hati masing masing.

"Jadi gini gin...."

Tunggu dichapter berikut nya

Havefun guys
Semoga kalian suka yaa
Jangan lupa vote dan komen yaa
Maaf jika ada kesalahan kata yang tak enak dihati kalian
Maaf kalo cerita nya terlalu pendek

Jangan lupa mampir ke tik tok aku
https://www.tiktok.com/@itasanwp?_t=8YpU5czzfCD&_r=1


AKU,DIA,AND MEMORITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang