Laut berjalan menuju tempat yang sangat besar nan menjulang tinggi dengan papan besar terletak di depan gedung, bertuliskan SMA Bhaskara. Semua siswa siswi SMP yang memantapkan hati untuk berlabuh ke SMA Bhaskara, sudah siap memakai seragam SMP mereka masing-masing. Termasuk Laut. Hanya saja, konsep bangunan sekolah yang berputar-putar, membuat Laut kesulitan menemukan tempat dimana lapangan berada.
"Halo dek.. mau kakak bantu?" Laut menoleh, dan mengangguk kaku. Laut tidak terbiasa dengan lingkungan sekolah yang sangat ramah ataupun terbuka.
"Makasih kak." Laut melempar senyum manis nya kepada kakak kelas yang entah namanya.
"Kenalin gue Dita. Kelas 12 MIPA 3. Salam kenal ya.." Laut membalas uluran tangan Dita.
Dita. Nama yang umum dimiliki perempuan, kini Laut mengenalnya nama Dita yang dimiliki laki-laki.
"Makasih kak. Gue Laut." Dita terlihat terkesima dengan Laut ketika Ia menyebutkan nama 'Laut'.
"Cantik namanya. Oh iya, gue OSIS disini. Jadi kalau ada perlu apa apa, bisa minta tolong ke gue oke? Gak usah malu. Kita temenan mulai sekarang. Gue masih banyak urusan, gue pergi dulu ya? Nanti gue cari Lo lagi. Semangat Laut!" Laut mengangguk dan ikut meninggalkan pinggir lapangan setelah mengucapkan terima kasih kepada Dita.
Laut berjalan menuju barisan yang tidak teratur. Mungkin memang belum dimulai.
Tak ambil pusing, Laut berjalan menuju ke posisi paling belakang. Meneliti penampilannya, takut ada yang salah atau tidak rapi. Ah, pantas saja Laut merasa tidak rapi. Tapi sepatu nya terlepas, dengan segera Laut menali tali sepatunya."WOY! BANTU ELAH!" Samar samar Laut mendengar teriakan marah di belakang Laut.
"Taruh sini aja kali ya?"
"Berat banget anjing, gak kuat gue!"
"Yaudah taruh sini aja!" Laut hendak berdiri namun punggungnya serasa ditimpa sesuatu. Dan buku-buku juga barang-barang lainnya berjatuhan dari kardus menimbulkan suara keras.
"WOY!! YANG BENER DONG! GAK LIHAT DI BAWAH LO ADA ORANG!! MAKANYA KALAU KERJA JANGAN SETENGAH HATI!" Laut kembali berdiri, dan semua orang menatapnya. Dan sesegera mungkin, Laut langsung digeromboli oleh sekumpulan siswa-siswi SMA dan beberapa guru.
"Lo gak papa? Maaf ya, gue gak lihat Lo jongkok dibawah. Sakit gak?" Laut menggeleng lalu tersenyum menenangkan mereka semua.
"Gak kok gak sakit. Gak papa gak papa."
Perlu beberapa menit hingga mereka percaya bahwa Laut baik baik saja.
Laut kembali berdiri diam di belakang barisan. Hingga seseorang menepuk bahunya pelan.
"Permisi? Lo yang tadi ketimpa barangnya OSIS ya? Ini punya Lo kan?" Laut segera mengambil buku panduan nya.
"Makasih kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Laut
RomanceHanya Laut yang mencoba menjadi manusia banyak bicara dan bahagia. "Are you okay ta?" Satu kalimat yang tak dapat Laut jawab dengan sejujurnya. "I'm okay Ra." satu kebohongan lagi, kebohongan yang selamanya akan Laut sesali untuk mengutarakan nya.