Chapter : 1

331 32 12
                                    

Bruk!

"Ah.. maaf"

Laki-laki berperawakan tinggi itu sejujurnya tak goyah meskipun seseorang baru saja menabraknya dari sisi belakang. Dia hanya tersenyum samar ketika sosok pria yang postur tubuhnya jauh lebih pendek darinya itu membungkuk rendah untuk meminta maaf setelah tanpa sengaja menyenggol bahunya. Setelah meminta maaf dia berbalik. Melanjutkan larinya untuk masuk ke dalam area universitas yang juga hendak di tuju olehnya.

Yonsei University.

Mingyu sejujurnya tak memiliki hasrat untuk melanjutkan ke jenjang universitas. Satu-satunya alasan yang membuatnya mengunjungi bangunan penuh fasilitas yang di sebut dengan universitas itu adalah keinginan dari sang ibu yang mengatakan bahwa dia ingin anak laki-laki satu-satunya itu menyandang gelar sarjana. Maka dari itu, setelah lulus dari sekolah menengah pertamanya, Mingyu tak segera mengikuti CSAT. Perlu waktu 3 tahun bagi sang ibu untuk membujuk putranya itu sebelum akhirnya dia mengiyakan permintaannya.

Oh tidak. Mingyu bukanlah anak tunggal. Dia memiliki satu orang adik perempuan bernama Minseo yang berusia 2 tahun lebih muda darinya.

Kemudian, dia membenahi tali ranselnya yang hanya dia gantungkan di pundak kirinya, mengabaikan tali ransel yang lain menggantung bebas tanpa tersandang di bahu lainnya. Langkahnya tenang, tidak terburu-buru namun juga tidak santai. Ini adalah hari ke-30 baginya menjadi bagian dari Yonsei University, dan hari-harinya berjalan hambar. Sejauh ini tak ada hal istimewa yang bisa membuatnya lebih tertarik dengan kampusnya. Bukan hanya tentang aktivitas jurusannya, namun juga tentang para wanita yang Mingyu sadar tengah berlomba untuk mengambil simpatinya. Keduanya tak juga bisa menarik minatnya lebih dari biasanya.

Mingyu bukan tipikal laki-laki yang akan mengabaikan semua orang yang berusaha mendekatinya, namun dia juga bukanlah laki-laki yang akan mengiyakan ajakan setiap wanita yang berusaha menarik simpatinya. Semua hal yang mingyu tunjukan sebagai timbal balik yang dia berikan kepada wanita-wanita itu akan bergantung pada suasana hati yang dia miliki. Bahkan tak jarang dia akan mengabaikan dan meninggalkan wanita yang berkencan dengannya begitu saja jika tiba-tiba suasana hatinya berubah.

Apakah dia laki-laki yang normal?

Secara harfiah iya. Sebagai seorang manusia semua orang memiliki hak masing-masing untuk menunjukkan sikapnya di hadapan lawan bicaranya. Namun mingyu memiliki toleransi yang sangat rendah di dalam mengendalikan suasana hati.

Namun, apakah laki-laki itu memang memiliki suasana hati seburuk itu sejakk lahir? Tidak. Sebuah fase membuatnya bermetamorfosis. Awalnya, mingyu adalah seorang anak laki-laki yang manis, yang penuh sopan santun, yang memiliki senyum penuh ketulusan, dan memiliki wajah yang terlahir tampan, tentu saja. Namun jauh sebelum ini, mingyu bahkan tak pernah menyadari bahwa raut wajahnya mampu memikat orang lain.

4 tahun yang lalu, mingyu hanyalah seorang anak laki-laki penurut yang memiliki sorot mata seperti anak anjing lucu nan menggemaskan. Dia hanya akan berkeliaran di sekeliling orang yang memperlakukannya dengan baik dan membuatnya nyaman. Hingga dia kehilangan seseorang yang menghancurkan rasa nyaman yang dia miliki. Mingyu merasa di abaikan, di anggap tidak penting, nyaris merasa seperti sampah tak berguna yang harus di singkirkan.

Lalu siapakah orang itu? Apakah orang itu adalah sosok yang sangat di sukainya? Iya. Apakah seseorang itu sangat berarti baginya? Tentu. Dan apakah orang itu adalah seorang wanita manis yang penuh kebijakasanaan? Oh tunggu, kita tidak bisa menjelaskannya sedetail itu bukan?

Mingyu masih melangkahkan kedua kaki jenjangnya. Menyusuri setiap jengkal tanah universitasnya tanpa arah. Otaknya masih sibuk mengomentari setiap manusia yang di jumpainya, sampai akhirnya...

"Nee eomma, aku sudah mendapatkan tempat baru"

DEG!

Langkah kaki Mingyu terhenti. Suara itu... dia benar-benar masih mengenal suara itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sempiternal [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang