ten

397 27 2
                                    

Berulang kali suga menghubungi mu namun kamu mengabaikan panggilannya, lelah itulah yang ada di benak mu saat ini.

Merebahkan tubuhmu ke atas kasur yang terbalut selimut sutra mencoba memejamkan mata yang sebenarnya tak kantuk.

"Padahal ini bukan kali pertamanya,lagi pula aku tidak mencintai nya aku bersamanya hanya karena terikat oleh janjiku pada mendiang ayahnya saja, huh" helaan nafas panjang keluar dari mulutmu. Mengusap airmata yang jatuh begitu saja.

Kamu berdiri menatap cermin,mengusap wajahmu dengan kasar

"Tidak apa apa hae ra, ini bukan apa apa,tapi kenapa aku terus menangis? Kau sungguh tidak sopan" kamu menampar wajahmu agar matamu berhenti mengeluarkan cairan bening nan asin itu.

"Baiklah aku harus tidur, karena dengan tidur aku bisa melupakan kesedihanku"

                                 . ♡ .

"Kau mau kembali ke korea" tanya irene wanita yang semalam bermalam dengan suga

"Yaa sugasshi tahun lalu kau sudah berjanji akan menikahiku "

"Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni ocehanmu, minum pil penunda kehamilan aku tidak mau kau mengandung benihku"

"Wae?"

"Karena aku sudah menikah aku sudah memiliki istri!"

"Kau mencintai nya?"

"Tentu–" suga tampak berfikir sejenak

"Aku sangat mencintainya"

"entah sejak kapan rasa ini tumbuh, tapi melihat kekecewaan di dalam diri hae ra membuat hatiku sakit" gumam suga dalam hati

Irene wanita blasteran korea-america adalah salah satu dari sekaian banyak wanita yang suga kencani sebelum menikah denganmu

Suga melangkahkan kakinya keluar dari hotel menuju bandara,cuaca pagi itu tampak cerah.

                                 . ♡♡ .

Pukul 16:00 pesawat yang suga tumpangi mendarat dengan mulus di bandara Incheon. Terlihat para bodyguard sudah menunggu kedatangan sang tuan

"Bagaimana perjalanan anda tuan"

"Baik" jawab suga singkat

"Hae ra?"

"Aaa–– agassii mengurung diri semenjak kepulangannya dari paris" jelas bodyguard

"Bunga yang ku pesan?"

"Ada di kursi belakang tuan"

"Entah di menyukainya atau tidak" gumam suga.

Tiba di mension suga mempercepat langkah kakinya menuju kamarmu.

Melihatmu tengah berdiri menatap kosong keluar jendela membuat langkahnya terhenti

Berjalan perlahan mendekati tubuhmu yang tidak bergeming walau langkah sepatu suga terdengar nyaring.

"Dia menjebakku a––aku... Aku sungguh tidak berniat bermalam dengannya" untuk pertama kalinya suga berbicara gugup padamu ada ketakutan dalam hatinya ketika menjelaskn kejadian yang terjadi malam itu.

"Hae ra? Kau mendengarku?"

"Apa peduli ku? Pernikahan kita hanyalah sebatas status bukan? Tenang saja aku tidak mempermasalahkannya lakukan saja sesukamu"

"Hae ra"

"Pintu keluar di belakang punggungmu, aku ingin istirahat"

Suga membuang nafas kesal,akhir akhir ini dia sangat membenci sikapmu yang dingin padanya

MIN CHAEBOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang