36

1.1K 100 8
                                    

[Next Day]

[Next Day]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Masih dengan setelan piyamanya lengkap dengan rambut yang berantakan, Razka mulai sibuk berkutat dengan beberapa bahan masakan pagi ini.

Menyiapkan sarapan sederhana untuk keponakannya yang sengaja dititipkan sejak semalam. Beruntung, bocah berusia dua setengah tahun itu anteng dan tak rewel ditinggal oleh sang baba selama beberapa hari. Berharap, Kenzi tak akan mengalami tantrum sampai tiga hari kedepan.

'Ting tong'

Suara bel pintu membuat fokus pemuda manis itu teralihkan. Melirik sekilas kearah jam dinding. Pukul tujuh. Siapa orang yang dengan tak tahu dirinya bertamu sepagi ini? Setidaknya tunggu sampi sekiranya waktu sarapan berakhir.

Dengan malas, Raska membawa langkah kakinya ke arah pintu, melihat siapa sosok tamu yang membuatnya harus menggerutu dipagi hari melalui intercom yang terletak disebelah pintu. Dalam hati bersumpah akan menjambak rambut si tamu karena sudah mengganggu kedamaian minggu paginya.

"BUKAIN RAZ, BURU.. GUE UDAH LAPER INI" Teriakan dari arah luar membuat Razka menggeram tertahan. Bisa dilihat dari layar kecil disana, tiga sahabatnya tengah berebut untuk menguasai camera kecil di depan pintu itu.

"Pelan napa, kal. Ini kotak donat gue bisa ancur lo serobot gitu" Susul omelan Nassa setelahnya, membuat Razka menatap jengah pada keributan yang terjadi diluar. Berharap setelah ini tak ada tetangga yang melakukan pengaduan ke pihak apartemen.

Razka segera membuka pintu itu untuk ketiga sahabatnya, tak mungkin ia membiarkan ketiganya melakukan keributan lebih lama lagi.

"Lama banget sih, Raz? Nih gue bawain bubur buat Kenzi" Haikal berucap seraya menyerahkan satu paperbag kearah Razka.

"Ngapain repot-repot sih? Gue lagi masak buat sarapan gue sama Kenzi" Ucap Razka, namun tak urung menerim pemberian dari Haikal.

END TO START [JAEREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang