11

1.6K 171 34
                                    

"Tunggu!" Suara Travis mencegah jeongwoo yang ingin kearah kamarnya.

"Ada apa dengan pakaian besar mu itu" Tanya Travis.

The Twins Alpha








Suasana hening seketika setelah mendengar ucapan dari Travis, jeongwoo sedikit bergetar dan bingung harus menjawab apa.

Jeongwoo hanya bisa menundukan kepalanya untuk mencari jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan itu.

Sret...

Tiba-tiba Travis menarik lengannya dan reflek jeongwoo berpegang pada tangan Travis.

"Ada apa dengan mu hah?! Aku bertanya kenapa kau memakai pakaian tebal dan besar seperti ini" Ucap Travis dengan memandang jeongwoo dai atas kebawah.

"I-itu.. Hanya cuaca sedikit dingin dan aku merasa tidak nyaman karena itu aku memakai pakaian tebal dan kebesaran seperti ini"Jawab jeongwoo sedikit gugup karena tatapan Travis dan Haruto kepadanya.

"Sudahlah Travis biarkan dia lagi pula kenapa kau peduli akan jal-bocah ini lebih baik kau habiskan sarapan dan kita pergi dari sini"

"Bukankah kita harus melihat ketersediaan barang di barat" Ucap karina dengan wajah angkuhnya.

Jeongwoo melihat wajah wanita itu ingin sekali menggaruk nya dengan pedang milik Doyoung saat ini.

'Menjijikan' Gumam Jeongwoo

"Mn! Kau bener karina lebih baik kita cepat pergi dari sini" Ucap Travis.

Setelahnya sarapan Si kembar dan Karina pergi bersama untuk melihat persediaan barang dikubu barat.
.
.
.
.
Sudah dua jam jeongwoo hanya duduk dengan membaca buku dibalkon kamarnya dengan meminum teh yang Doyoung kasih kepadanya.

Mengingat kebaikan Doyoung kepadanya jeongwoo ingin berkunjung ke tempat pembuatan alat perang.

Tetapi disatu sisi dia mengingat ucapan si kembar tentang larangannya untuk tidak pergi kemana pun.

"Hanya berkunjung sebentar tidak masalah bukan?" Pikir jeongwoo.

Akhirnya jeongwoo berajak dari tepat duduknya dan menaruh buku pada rak buku lalu turun kearah dapur.

'Berkunjung tidak baik jika tanpa membawa apapun bukan?'Batin jeongwoo

Jeongwoo membuat Kue kering yang nantinya akan dia bagi kepada pengawal dan tentu saja untuk Doyoung.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya ditempat pembuatan alat perang jeongwoo melihat semua orang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jeongwoo berjalan kearah tempat yang biasa para pengawal makan dan menaruh kue kering yang dia buat lalu memanggil mereka semua untuk datang memakan kue buatnya.

Semua orang berkumpul di meja itu tapi jeongwoo merasa ada yang kurang diantara mereka, jeongwoo melihat sekeliling tapi orang yang dicarinya entah kemana.

Hingga seorang pengawal menepuk bahunya hingga menghentikan pencariannya.

"Tuan Muda Jeongwoo apa anda sedang mencari Tuan Kim, jika iya Tuan Kim sedang ada di area belakang" ucap sang pengawal.

"Terimakasih" ucap jeongwoo lalu pergi dari hadapan para pengawal dan tidak lupa membawa kue keringnya menuju area belakang.

Sesampainya disana jeongwoo melihat Doyoung sedang tertidur di hamparan rumput hijau dan sedang melihat kearah tangganya yang diangkat dengan sebuah benda ditangan itu.

Berjalan dengan sangat perlahan agar Doyoung tidak tahu bahwa dirinya ada disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Berjalan dengan sangat perlahan agar Doyoung tidak tahu bahwa dirinya ada disana.

Sudah sangat dekat jeongwoo bisa melihat apa yang ada digenggaman pengawal Kim, sebuah gelang dengan hiasan yang indah sangat indah menurut jeongwoo.

Doyoung masih belum menyadari bahwa Jeongwoo berada disana hingga tiba-tiba kepala Jeongwoo berada diatas kepalanya.

"Sangat indah" ucap Jeongwoo dengan melihat kearah gelang yang digenggaman Doyoung.

Sontak hal itu membuat Doyoung terkejut dan langsung bangkit dari tidurnya namun naas hal reflek tersebut membuat kepala mereka saling membentur satu sama lain.

"Akh... "Desis Jeongwoo

Sedangkan Doyoung tidak merasakan apapun itu hanya bentur kecil yang tidak ada apa apanya dibandingkan dengan tusukan pedang.

Doyoung yang tersadar dari lamunannya segera menghampiri Jeongwoo dan mengarahkan tangannya ke dahi Jeongwoo yang sangat merah akibat benturan tadi.

"Maaf kau membuat ku terkejut tadi" Ucapan lembut dan usapan pada dahi jeongwoo membuat pemuda manis merasa panas di pipinya dan semburan merah muncul disana.

Usapan itu terus berlanjut hingga jeongwoo merasa tiupan di dahinya hingga membuat kedua mata pemuda manis itu tertutup untuk merasakannya.

Hingga tiupan itu berhenti membuat jeongwoo membukan matanya dan langsung bertemu dengan mata tajam dari pemuda Kim Doyoung.

Beberapa detik berlangsung mereka bertatap hingga...
















Cup..
























Hai semuanya thankyou buat kalian yang masih nunggu cerita ini meskipun sampai buluq an karatan dan jamuran
















Next.....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Twins AlphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang