Demi seluruh bumi dan isinya, semua beda langit dan delapan planet yang ada di tata surya, Jungwon tidak pernah merasa dirinya istimewa atau apapun itu. Merasa dirinya tampan? Tidak. Gemas atau unyu-unyu? Ya, tidak juga.Ia hanya seorang siswa SMA biasa yang kebetulan berotak encer saja. Tapi itu tidak menjaminnya memiliki banyak teman, terbukti temannya saja bisa dihitung dengan sebelah tangan, tidak ada sampai lima orang.
Masalahnya Jungwon itu pemalu nan introvert yang tidak pandai bergaul. Wajahnya boleh manis, tapi kalau sedang tidak tersenyum, orang-orang menganggapnya sedang marah. Katanya wajah Jungwon itu menyeramkan, seperti ingin memakan orang. Padahal aslinya, jika orang asing mendekatinya, Jungwon bisa gemetaran setengah mati karena gugup, untuk menyembunyikan kegugupannya mungkin disitulah wajah Jungwon jadi berubah seram.
Bukan seram juga sih, lebih tepatnya Jungwon tidak tahu harus menampilkan wajah seperti apa, alhasil ekspresi wajahnya malah seperti orang yang sedang menahan buang air besar.
Memang sial sekali nasibnya.
Dua tahun berada di SMA, Jungwon mulai menyerah untuk mendapatkan teman dan kehidupan masa muda yang layak dan menyenangkan. Kegiatannya selama sekolah tak lebih dari datang-belajar-jajan-pulang, begitu saja terus kecuali jika ia memiliki kerja kelompok ata piket, ia akan pulang lebih lambat dari biasanya.
Ia piker kehidupan masa SMA miliknya akan tetap suram bahkan setelah ia lulus.
Tapi kenapa sekarang ia menemukan banyak sekali barang di meja kelasnya.
"Apa ini..." Jungwon berbisik penuh rasa tak percaya, tentu saja kepada dirinya sendiri.
Pagi ini masih jam enam tiga puluh, terlalu pagi untuk membuat lelucon atau menjahili orang. Kenapa mejanya jadi seperti tempat pembuangan sampah begini.
"Pagi, Jungwon aku yang gemes-gemes manis kayak boba milk tea!" tidak perlu menengokpun Jungwon tahu siapa yang memanggilnya dengan nama alay begitu. Siapa lagi kalau bukan Wonyoung.
"Ih, apaan nih? Sejak kapan kamu dapet banyak banget hadiah?" Wonyoung memekik saat ia sampai di meja Jungwon, gadis itu berdiri di sampingnya. "OMG, OMG! Jungwon sekarang punya secret admirer?!"
Jungwon mengernyit, "Apaan sih. Ini pasti kerjaan orang jail aja deh ninggalin barang-barangnya di meja gue." Kesalnya.
Wonyoung memberikan tatapan tak percaya pada Jungwon—tak percaya karena Jungwon sebodoh ini. "Lo gila? Orang jail mana yang naruh," gadis itu menunjuk pada lima batang cokelat di mejanya. "ini," lalu ia menunjuk dua buket bunga mawar. "dan itu."
Ya siapa tahu orang itu kelewat jahil dan menaruh barang-barang itu di mejanya. "Oh, atau mungkin mereka salah taruh kali ya?" tanya Jungwon. "Mereka kayaknya mau kasih ini ke orang lain tapi malah salah taruh di meja gue."
Pernyataan itu lebih masuk akal, walau Wonyoung tidak terima dan yakin seratus persen kalau hadiah-hadiah di meja Jungwon ini memang diperuntukan sang empunya meja. Tapi ia tidak mau berebat dengan Jungwon.
"Trus kamu mau apain ini makanan sama bunga sebanyak ini?" tanya Wonyoung, tangannya sudah gatal mau mengambil sebatang cokelat untuk sarapannya.
"Buang aja kali ya?" tanya Jungwon, jujur ia saja bingung harus diapakan mereka semua. Tapi sayang sekali jika harus membuang makanan sebanyak ini, kalau disumbangkan juga lumayan, bisa memberi makan banyak orang di luar sana.
Agak lebay.
"Jangan lah, gila aja lo!" Wonyoung yang malah melontarkan ketidak terimaan. "Makanan tuh jangan di buang-buang Jungwon. Nanti kalau yang punya nyariin gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garden of Love
ФанфикShort Stories Jungwon with Enhypen members. Book ini hanya kumpulan dari cerita-cerita pendek dari Jungwon dan keenam member Enhypen lainnya. Jungwon-centric All x Jungwon as the pairing.