Hari minggu biasa dihabiskan oleh sebahagian orang untuk berjalan-jalan atau mengunjungi tempat wisata. Tapi, berbeda dengan Abell yang saat ini masih bergelut dengan selimutnya diatas tempat tidur miliknya. Waktu menunjukkan pukul 09.00 pagi, biasanya sahabat dari perempuan itu akan mengajaknya untuk pergi main.
Brumm Brumm
Suara deru motor mengalihkan pandangan Abell dari selimutnya. Abell melangkahkan kakinya meunju balkon rumah miliknya, terlihat Arkan sedang memanaskan 'si jago' atau lebih tepatnya motor milik Arkan.
"Tumben banget Arkan pake motor itu"
"ARKANNN!!!" Suara tersebut membuat lelaki yang namanya dipanggil itu menengok keatas, menatap wanita yang berteriak memanggil namanya.
"KENAPA CIBEL?" Sahut Arkan yang juga berteriak
"MAU KEMANA?" Abell melambaikan tangannya ke arah Arkan.
"MAU JALAN SAMA PACAR"
"Yang kemarin kah? Beneran pacarnya Arkan?" Batin Abell bertanya.
"IDIHH SEJAK KAPAN LO PUNYA PACAR HAH?!!" Ejek Abell bermaksud agar Arkan bercerita tentang wanita itu.
"ADA DEH RAHASIA"
"Beneran ini sama pacarnya?" Batin Abell terus bertanya.
"IKUT DONGGGG" Goda Abell.
"APASI ORANG MAU PACARAN MALAH MINTA IKUT" Ucap Arakn sambil mengelap jok milik si Jago.
"YAAA GAPAPAAA DONGGG BIAR GAAD SET-" Perkataan Abell tiba-tiba terputus.
"ABELL!!! ARKANN!!! INI MASIH PAGI KENAPA TERIAK-TERIAK SIH?!! KAMU JUGA ABELL BUKANNYA MANDI MALAH GANGGUIN ARKAN" Ucapan Abell terpotong karena teriakan Bunda Alana dari bawah rumah.
Abell hanya menyengir mendengar teriakan dari Bunda nya tersebut lalu langsung berlari masuk kedalam kamarnya, daripada dirinya akan diamuk oleh Bunda. Sedangkan Arkan sudah tertawa melihat Abell yang sedang dimarahi oleh Bunda Alana.
"Emang tuh Bun, si Cibel kebiasaan kalo hari libur begitu" Sahut Arkan dari depan pagar rumahnya.
Bunda Alana hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua anaknya itu.
"Kamu mau kemana Res pagi-pagi gini?" Tanya Bunda Alana
"Biasa Bun, mau kencan"
"Gaya banget kamu mau kencan segala, kaya ada yang suka aja" Ledek Bunda Alana.
"Anak bunda yang satu ini tu ganteng Bun, pasti banyak yang suka" Ucap Arkan PD kepada Bunda sambil menyisir rambutnya kebelakang.
Bunda Alana terkekeh melihat kelakuan anak lakinya itu "Terserah Ares deh, Bunda kedalam dulu ya mau lihat si Abell biang kerok itu" Bunda melambaikan tangannya ke arah Arkan,yang disambut dengan lambaian dari Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANABELL
Teen Fiction"Kita sahabat. Tapi, perasaan kita berbeda" -Abell "Kita sahabat, gak lebih" -Arkan