Malam sunyi
Terlihat dua saudara yang sedang duduk di balkon kamar sang adek sambil menatap langit gelap ditemani teh hangat dan coklat panas
"Rendra,,, jika suatu saat Abang pergi ninggalin rendra apa Rendra bisa tanpa Abang?" Tanya nya sambil melirik ke arah sang adek
Rendra menatap Abang dengan tatapan sedih nya jujur hati nya seperti tertusuk duri yang sangat tajam
"Bang njaa ga boleh pergi" ucap nya kepada sang abang
Renja yang mendengar itu menatap langit malam"Adek kangen ga sama ayah dan bunda" pertanyaan itu membuat air mata yang rendra tahan mengalir tanpa permisi
"Adek hikss... Kangen banget bang hikss.." tutur ny sambil menghapus air mata nya
Yaa,, kedua orang tua mereka meninggal 1 tahun lalu Karena kecelakaan dan mereka yang masih berada di bangku Sekolah menengah pertama
Mendengar kabar bahwa kedua orang tuanya kecelakaan dan meninggal ditempat membuat dua saudara itu kalang kabut dan terburu-buru menuju rumah sakit mereka tak peduli bahwa sekarang jam menunjukkan pukul 1 malam
Yang mereka pikirkan hanya kedua orang tuanya mereka harus melihat langsung bahwa itu bukan orang tua mereka dan kabar itu tidak bener
Sesampainya di rumah sakit sang Abang menuju suster yang menjaga
"Sus pasien yang barusan kecelakaan ada dimana" tanya pada suster tersebut
Suster menjawab "pasien yang baru saja datang berada di kamar jenazah"
"Kamarnya dimana sus" berganti dengan sang adek yang bertanya
"Kalian lurus saja lalu belok kanan, disitu kamar nya" jawab sang suster
"Baiklah makasih sus" dan di balas anggukan oleh suster tadi
Kedua Saudara itu telah sampai di kamar jenazah disana terlihat dokter dan beberapa perawatan yang sedang memandikan jenazah lalu mereka berdua mendekat kearah para perawat dan dokter tersebut
Mereka berdua meminta izin untuk melihat seseorang yang terbaring di tutupi kain putih di seluruh tubuh nya
Dan setelah sang abang membuka kain yang menutup kepala tersebut betapa terkejutnya dia begitu pun dengan sang adek mereka berdua yang terbaring disana adalah ayah nya dan satu nya adalah sang bunda
Sang adek yang melihat itu pingsan karna syok tidak percaya apa yang di lihat di depan nya
"Adek" teriak sang abang yang melihat adek nya pingsan dan menghampiri sang adek dengan air mata yang mengalir deras dipipinya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
Suka ga sama ceritanya
Kalo ga suka gapapa aku juga ga pandai dalam berkata-kata atau menulis
Maaf yaa hehe
Semoga suka deh Ama cerita aku
Tolong tinggalkan jejak ya bestie sekian terimakasih
Sampai jumpa di chap selanjutnya
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
bang renja
Short Story"Abang maaf,, rendra belum bisa ikhlasin kepergian abang, rendra masih butuh Abang disini. Tuhan tolong kembalikan bang njaa pada rendra" lirihnya sambil menatap makam sang Abang