Harusnya, cukup untuk mengenalmu, tanpa melibatkan perasaan ingin memilikimu.
Deane Selina Putriana, siswi kelas IX yang kerap dipanggil Selin itu sedang ragu akan hatinya. Ia bingung, ingin lanjut, atau berhenti mencintainya.
Cinta yang hanya dengan tatap, tanpa ada sepatah kata yang terucap.
Cinta yang hanya dipandang, tanpa ada genggaman.Kalau ditanya, "Kenapa kamu ngga mulai duluan?"
Selin bakal jawab "Engga ah, ngapain? Lagian aku cuma kagum sama dia. Ngga ada perasaan lebih."Bohong. Nyatanya, Selin memiliki harapan besar untuk seseorang yang dicintainya.
Seorang siswa dengan jaket biru yang selalu dikenakannya. Siswa yang terkenal baik juga pintar. Siswa yang katanya jadi idaman para perempuan, itu memang benar adanya. Bohong, kalau Selin ngga kagum sama siswa bernama Baswara Keifinza ini.
Baswara, atau panggil saja Bara, dia yang membuat Selin jatuh cinta sehebat itu.
Hari setelah hari dimana Selin menyadari bahwa Selin memang mencintai Bara, akhirnya Selin memutuskan untuk menghubungi Bara terlebih dahulu. Padahal, awalnya Selin cuma penasaran sama yang namanya Baswara Keifinza. Tapi, setelah mengenal Bara, Selin jatuh cinta. Jatuh cinta dengan semua perlakuan dan sikap yang Bara berikan kepadanya.
Tapi, siapa sangka? Selin terhanyut oleh semua perlakuan Bara, yang akhirnya Selin terluka oleh perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The End of Everything
Teen Fiction𝘔𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯, 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵𝘬𝘢𝘯, 𝘺𝘢?