20 juli 2020

24 2 0
                                    

KALI INI PUN PERMULAAN

•••

"Kami ucapkan selamat untuk satu minggu yang telah kalian semua lalui ini. Meskipun masih ada beberapa di antara kalian yang harus mengulang MPLS di tahun depan, dan kami tidak akan menyebutkan siapa saja orangnya, di sini"

Hari ini adalah akhir dari masa pengenalan sekolah, seluruh siswa kelas 10 berkumpul di lapang utama untuk mendengarkan pengumuman mengenai pembagian kelas permanen, sekaligus pembagian jurusan IPA atau IPS.

Di sekolahku ini, memang hanya ada jurusan IPA dan IPS saja. Untuk Bahasa dan Sastra, sekolah menyediakan banyak ekskul, Club untuk para siswa yang memang memiliki minat di bidang bahasa dan sastra.

"Apakah semuanya sudah mendapatkan no peserta nya masing-masing?"

"SUDAAHH KAK.."

"Jika sudah, kalian bisa memasuki link yang telah di kirim oleh koordinator masing-masing kelasnya, untuk melihat nilai akhir kalian, dan keterangan kelas yang akan kalian tempati selama tiga tahun kedepan"

"Kalian cukup klik linknya, dan masukan no peserta masing-masing"

"Siaap kakk"

Setelah hening beberapa saat, suasana lapang mulai riuh kembali. Kami semua meributkan tentang kelas yang kami dapatkan.

"Faya, kamu dapat kelas manaa?? Akuu masuk IPS dong, asikk bangett" Rana--teman sebangku ku semasa MPLS--sejak awal memang ia sangat ingin masuk kelas IPS, alasannya tentu sama seperti orang-orang biasanya, ya katanya ia tidak suka hitung-hitungan.

"Widihh nak IPS, aku masuk IPA sih, naa. IPA 1 lagi nih"

"WUIIIH KERENN! Katanya pembagian kelas kan sesuai skor, kalo kamu dapet IPA 1 berarti skor kamu tinggi, Fayy"

Memang benar, pembagian kelas ini didasarkan pada skor yang didapat saat Psikotest hari jumat lalu, dan juga didasarkan pada nilai-nilai saat mendaftar masuk.

Jika ditanya aku senang atau tidak bisa masuk ke kelas unggulan, tentu saja aku senang. Seperti yang Rana bilang tadi, jika aku masuk IPA 1 itu tandanya skorku tinggi dan aku termasuk anak-anak beruntung.

Tapi, aku juga takut, karena kelas unggulan sudah pasti menampung orang-orang genius berjiwa kompetitif tinggi. Ya, itu artinya sainganku semakin berat nantinya.

Oiya, didalam link data peserta tadi ternyata sudah dicantumkan juga link group kelas, agar kami semua mudah untuk berkomunikasi nantinya.

Setelah pengumuman selesai, kami semua diberi waktu 15 menit untuk istirahat dan makan. Seperti biasa, aku, Jeisy dan Ale berkumpul bersama di kantin sekolah.

Ntah mengapa meskipun sudah memiliki teman baru di kelasnya masing-masing, kami bertiga masih saja memilih untuk berkumpul bersama di jam istirahat.

"Kiw kiww, anak unggulan"

"Diem deh, gausah ngeledek mulu gitu"

"Gak ngeledek, aku malah seneng berarti temenku pinter-pinter bisa masuk kelas unggulan"

"Iya dia doang, aku mah cari aman. Tengah-tengah aja, IPA 4"

Persimpangan Abu-abuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang