Coretan 9

123 13 3
                                    

"apa semuanya sudah siap?" Winter

"sudah tuan muda sesuai dengan yang anda inginkan" ucap salah satu staff

"pastikan semuanya baik-baik saja karena aku akan membawa anak ku dalam perjalanan ini"

"ada dapat langsung memeriksanya tuan muda"

"terima kasih, aku percaya padamu, pulanglah ini sudah larut"

"baiklah saya permisi tuan"

setelah staff itu pergi, Winter bersiap untuk pulang, karena sudah larut malam dan HPnya tidak pernah berhenti berdering

Winter segera mengangkat panggilan yg ternyata dari sang istri

"ada apa?" Winter

"kamu gak pulang? ini sudah malam, kamu lupa anak kau nungguin" Karina

"ini mau pulang kok, aku sudah diparkiran, hari ini banyak rapat" Winter

"hmm ya sudah" Karina segera memutus panggilan

Karina Pov

"padahal Suzy onnie bilang ndak ada rapat akhir-akhir ini"

"apa dia mulai berse...." "ah tidak tidak buang jauh-jauh pikiran itu" batin Karina

Karina menunggu kepulangan Winter dengan bermain di kamar anaknya dengan berbagai kegelisahan yang ada di pikirannya

akhir-akhir ini suaminya sering berbohong dan pulang larut malam dan jarang ada waktu untuknya secara pribadi

Karina POV end

selang beberapa menit, Winter pulang dan langsung menghampiri kamar anaknya, karena dia yakin anak dan istrinya ada di situ

Winter masuk perlahan karena ternyata anaknya sudah tertidur pulas

melihat kehadiran Winter, Karina segera beranjang untuk kembali ke kamarnya

namun dengan cepat Winter menahan tangannya "mau kemana?"

"tidur, aku capek" Karina

"inget kamu punya tugas sebagai istri" lirih Winter

"apa? makan? kamu pasti udah makan kan, masa kamu RAPAT sampai selarut ini ndak di jamu makan malam" Karina menghempaskan tangan Winter dan lanjut kembali ke kamarnya

melihat reaksi sang istri, Winter terkekeh kecil, Winter segera mencium kening anaknya

"maafin daddy yah, daddy pulang larut lagi, but i really love you baby"

Winter meninggalkan ruangam anaknya, dan menyusul sang istri

Karina tampak tertidur dengan posisi memunggungi lawan tidurnya

Winter membersihkan tubuhnya dahulu dan mendekat ke arah sang istri, perlahan Winter hendak mencium kening Karina, namun di tepis dengan cara Karina merubah posisi tidurnya

tak habis akal, Winter segera naik ke tempat tidurnya, dan segera memeluk pinggang istrinya, karena setelah menghindari ciuman Winter posisi Karina secara otomatis langsung berhadapan dengan Winter

"aku tau kamu belum tidur" Winter memandangi wajah Karina

tak terdengar suara sama sekali dari Karina, matanya pun tetap terpejam

"maaf untuk beberapa hari ini"

mata Karina mulai mengeluarkan air mata, namun Winter segera mengusapnya

"maaf sayang, aku salah, jangan nangis" Winter

"kamu bohong" Karina membuka matanya

"mana ada yang aku bohong" Winter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serpihan CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang