" Hei, Nona."suara maskulin dari laki-laki di belakang Heejin kini membuat lamunannya buyar, ia lantas menoleh kebelakang dan memastikan apakah lagi-lagi Sunwoo mengganggu dirinya lagi?.
" Boleh aku duduk di sampingmu?." Ucap laki-laki dengan hair s...
Tangan kanan Jayden kini bermain menyentuh paha mulus dari balik dress yang dipakai Heejin, sambil mulutnya sedikit terbuka tak kuasa menahan gairah di badannya Jayden langsung menindih badan itu, kedua matanya tengah beradu dalam porsi tubuh wanita yang kini tengah melucuti High Heels si wanita.
" Kali ini saja, aku ingin keluar di dalam, ya." Ucap Jayden sambil menyentuh belahan hangat yang kini ia buka perlahan, mengusap pelan untuk membangunkan gairah Heejin yang sudah beberapa bulan ini tidak ia sentuh karena cuti yang sedang ia lakukan pada tahun ini.
" Saya tidak ingin memberikan Osaki Shotaro adik, ia selalu berpesan kepada saya bahwa ia ingin tetap menjadi bungsu selamanya." Heejin menyentuh sensual dada telanjang sang Tuan.
" Kau tidak ingin memiliki anak denganku?." Heejin lantas mengalungkan tangannya di sela-sela leher Swan, wanita itu lantas menekan kepala itu untuk menyentuh, melumat dan menghisap bibir serta lidahnya. Sampai Heejin merasa indera pengecapnya itu terasa nyeri dan sedikit linu karena lumatan Sang Tuan, ia kini menyudahi kelakuannya yang benar-benar tak sopan, namun sekali lagi ini adalah perihal kepuasan, ibu jarinya kini menyentuh bibir tebal yang sedikit berair karena ulahnya, Swan lantas tertawa melihat perlakuan yang lagi-lagi membuatnya gemas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Aku sungguh-sungguh mencintai mu Hee."
" Saya juga sangat mencintai anda Tuan."
Tanpa Disuruh Heejin kini melepaskan pengait G-stringnya dan membuang asal-asalan benda tersebut, sentuhan nyata yang begitu terasa kini ia dapatkan pada jemari-jemari nakal Swan. Pria itu membelai dan tak lupa melumasi tangannya menggunakan air liurnya, menambahkan kesan licin untuk gesekan-gesekan yang ia lakukan hingga membuat kelimpungan sang pemilik belahan sempit yang menjepit tangannya.
Jemari Heejin kini meremas manja sela-sela rambut Swan saat tangan di bawah sana menguasai klitorisnya, mata sayu itu lantas terpejam, dan untuk pertama kali sentuhan Swan kini berhasil membuatnya melenguh kenikmatan.
" A—aaahhk." Suara Heejin tertahan begitu lidah Jayden sengaja bermain dan membasahi dress pertemuan malam ini demi membangunkan benda tumpul yang menjadi spot paling mudah untuk meruntuhkan deshan-desahan kenikmatan.
Perempuan itu lantas menarik tangannya dari sela-sela rambut tebal Swan, ia begitu ingat bahwa ada beberapa pengawal keamanan yang masih terjaga dan mendengar suara desahannya tersebut, dan dengan sadar diri heejin langsung menutup mulutnya begitu dua spot ternikmatnya di mainkan kembali.
" Ayolah Hee, jangan pernah tahan suara desahanmu." Ungkap Swan yang kini menyudahi aktivitasnya dari buah dada Heejin. Swan kini mengambil satu dasinya yang ia bawa dari rumah dan sudah ia rencanakan untuk digunakan apa malam ini.
Tanpa disuruh Heejin pun memberikan kedua tangannya, sedang Swan kini fokus untuk mengikat lumayan kuat dasi tersebut.
" Sudah rapat?" Heejin mengangguk, Swan mencium pipi kemerahan itu, kini pria yang begitu terobsesi menjadi submissive di permainan sexnya setiap bersama Heejin turun untuk menggeledah beberapa peti yang dibawakan pengawalnya kemari.