10

17 2 2
                                        



" Selamat pagi, Tuan." Ucap Heejin, pada pukul 5 pagi ini, perempuan yang sudah memakai seragam kehormatannya itu menatap lurus ke arah sorot mata elang Devil Swan.

" Oh wow, Good Morning Darl." Tuan Swan mengecup kening Heejin penuh dengan kerinduan.

" Saya akan bertugas pagi ini." Swan mengangguk, jemarinya menyentuh rambut yang dikuncir satu, dengan beberapa ear record yang sudah terpasang rapih pada telinga kiri Heejin.

" Aku akan menunggumu pulang. Tidak ada kuasa yang bisa menghentikan mu pada pengawalan besar ini, meskipun aku begitu takut kau akan terluka dan mendapatkan incaran mata-mata di luar sana, tapi... Tamara tetaplah Tamara, gadis kecil yang selalu keras kepala di mataku." Ucap Swan sambil memeluk tubuh Heejin.

" Hati-hati... dan kembalilah dengan selamat."

" Saya berjanji akan kembali tuan, terimakasih." Heejin membalas pelukan tersebut, masa bodoh dengan kehadiran. San, Hyunjin, dan juga felix di ruangan ini, dunia akan tetap menjadi milik mereka berdua jika keduanya saling dipertemukan.













Tepat setelah memberikan penghormatan kepada Swan, ke empat orang tersebut berjalan ke arah lorong yang sudah begitu ramai dengan properti party yang begitu meriah, bahkan beberapa pelayan kini tengah di sibukkan oleh kiriman 1 truk minuman Brandy and Gin dari rekan-rekan Swan Pribadi.

" Party ini akan sangat besar bukan?." Ucap Soobin yang kini bergabung dan memberikan barang Heejin, itu adalah benda pelacak yang Heejin tinggalkan di kamarnya, dan belum ia pasang di badannya.

" Ah Terimakasih, Soobin." Ucap Heejin sambil mengambil benda tersebut.

" Sia-sia sekali jika kalian tak mengikuti party ini. " Soobin kini merangkul bahu Heejin, namun kedua matanya menatap ke arah Felix dan juga Hyunjin.

" Hentikan, kau benar-benar tak menghargai kita sebagai keamanan si kembar." Kini Heejin melepaskan pelukan dari Soobin, senyuman kecil kini tengah di berikan oleh Hwang Hyunjin yang menyaksikan hal-hal bodoh tersebut.

Jujur saja, melihat Heejin secara langsung, mengetahui kepribadiannya, dan mendengar suaranya membuat Hyunjin merasa menjadi penipu handal di belakang perempuan itu sebagai mata-mata.

" Ingat pesanku, kau harus menjaga yang lainnya, jangan sampai ada yang terluka." Ucap Heejin masih menjewer telinga Soobin.

" Ak-i-iya, lepaskan tanganmu, aku malu." Heejin lantas melepaskan jeweran telinganya dari Soobin, karena deheman dari Haechan dan yang lainnya kini mulai terdengar di Outdoor Hunian, begitupun Soobin laki-laki itu lantas menjauh dari gerombolan 4 orang yang kini menjadi alasan Applause dari para prajurit di pagi ini.

Kali ini adalah penghormatan dan pelepasan tim keamanan untuk menjemput dua orang terpenting yang akan bergabung di rumah ini, dan sekarang ke empat prajurit tersebut keluar dari Lorong hunian untuk menerima senjata yang akan mereka gunakan dengan validasi yang sudah diberikan oleh Swan, Soobin kini tersenyum dan melihat ke empat orang yang kini memberikan penghormatan terlebih dahulu kepada, Swan, Huang Renjun, Lee Haechan, Liu Yangyang, dan juga Osaki Shotaro. Disaksikan oleh Devano, ke empat orang tersebut diberikan senjata mereka masing-masing, tentunya senjata tersebut sudah di sesuaikan dengan kemampuan mereka berempat.

Kini Dari arah loteng Hunian Satu dan dua, Devano kaki tangan dari Swan melangkah ke depan dan mengedarkan pandangannya untuk meredakan keributan dari para prajurit yang tak henti-hentinya memberikan Applause kepada 4 pilar keamanan utama di tahun ini. Ketika menyadari Devano akan memberikan Speech pembuka suara keributan dari bawah pun berangsur-angsur meredam.

Heksagon 🔞|| LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang