18

30 2 0
                                        

" Lepaskan senjata mu."





















DOR!!!

Heejin menembak 1 peluru ke arah langit, untuk memperingati sosok laki-laki yang kini tengah memojokkan 3 anak perempuan yang diketahui bekerja dan sedang menunggu gembalanya untuk makan di sekitar perkebunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Heejin menembak 1 peluru ke arah langit, untuk memperingati sosok laki-laki yang kini tengah memojokkan 3 anak perempuan yang diketahui bekerja dan sedang menunggu gembalanya untuk makan di sekitar perkebunan.

Mendengar suara perempuan di belakangnya, beserta senapan yang bisa ia dengar suaranya, laki-laki itu lantas diam tak bergerak untuk mencoba menakut-nakuti anak-anak kecil itu.

Sedang langkah kaki berisik Travis dari belakang menyusul untuk selalu berada di samping Nonanya, namun saat mendengar ada dua orang di belakangnya laki-laki jangkung yang kini menjadi tersangka dari penyalahgunaan senjata api itu sama sekali tida...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedang langkah kaki berisik Travis dari belakang menyusul untuk selalu berada di samping Nonanya, namun saat mendengar ada dua orang di belakangnya laki-laki jangkung yang kini menjadi tersangka dari penyalahgunaan senjata api itu sama sekali tidak meletakkan benda itu ke tanah. Hal ini membuat Heejin geram, alhasil dengan perhitungan yang tepat serta dengan keahlian yang tidak di ragukan lagi, Heejin menembak ke arah senapan itu agar terlepas dari genggaman sang lelaki.

" Siapa kau, beraninya membawa senjata api dan menakut-nakuti anak-anak di sekitaran sini." Heejin memberikan arahan untuk Travis agar bergerak cepat untuk mengambil senjata api itu dan segera diamankan.

Perempuan itu melangkah mendekat, memegang kuat bahu laki-laki tersebut dan membuatnya terduduk, anehnya laki-laki itu sama sekali tak memberontak dan melawan pergerakan dari Heejin, surai kecoklatan itu membuat Heejin penasaran siapa laki-laki ini, lalu kemudian diraihnya dagu runcing itu, hingga keduanya pun saling menatap.

" Siapa kau." Ucap Heejin yang kini sama sekali tak mengenali sosok laki-laki ini.

" Hei, jawab kau tidak tau siapa yang ada di depanmu ini?." Travis kini menyerobot pembicaraan keduanya, di rasa Travis terlalu berlebihan Heejin pun memberikan ia pekerjaan.

" Urusi anak-anak, aku akan urusi yang satu ini." Titah Heejin.





" Jenderal Hee, kau kah itu?." Heejin kembali menoleh ke arah si lelaki, dengan begitu ia bisa melihat senyum yang mengandung banyak arti, di satu sisi lain ia seolah pernah menemukan visualisasi yang hampir sama dengan laki-laki yang ada di depannya ini, tapi wajah-wajah dari koleganya tidak pernah ada yang semirip ini, apalagi musuh darinya, Heejin benar-benar merasa laki-laki ini memiliki kesamaan dengan orang terdekat yang pernah Heejin temui.

Heksagon 🔞|| LEE JENOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang