1002; Kenyamanan 🔞

941 91 26
                                    

Apakah rumah harus berbentuk sebuah bangunan? Untuk Dyrroth, itu tidak berlaku. Rumahnya adalah Gusion, tempat ia berpulang, atas semua kelelahan, dan kekhawatiran terlebih terhadap dunia ini. Semesta pun menjadi saksi, bahwa malam itu, Dyrroth menyerahkan semua kehidupannya kepada Gusion, dan Gusion pun menerima seluruh kehidupan yang diberikan oleh Dyrroth, dengan senang hati. Kini, mereka sedang tertidur bersama, berpelukan, seolah tidak ingin kehilangan satu sama lain. Pertemuan mereka mungkin memang singkat, tapi mereka memiliki banyak arti didalam pertemuan itu.

Pukul 06.57 AM, pada hari Sabtu

Gusion merengkuh pinggang Dyrroth, agar semakin mendekat kearahnya. Memeluknya dengan erat, tidak ingin terlepas. Dyrroth mengerang, Ia terbangun dari tidurnya, menatap lembut sosok dihadapannya yang masih tertidur, " Tampan.. sangat" gumamnya, " Please, i trust u more than i trust myself" lanjutnya, lalu tersenyum.

" Good morning. Jangan terlalu dipikirin, u can trust me" ucapnya, terbangun dari tidurnya, memposisikan agar dirinya terduduk, lalu mengecup kening Dyrroth dengan lembut. Dyrroth tersentak, lalu kembali tersenyum, " Ya, aku bisa mempercayai mu, apakah ada jaminan lain?" tanyanya.

" Kau bisa mendapatkan apapun itu dariku, tidak perlu khawatir, aku akan selalu ada di sisimu. Jangan takut merasa sendirian" balasnya lalu mengelus surai Dyrroth dengan lembut, " Baiklah jika kamu menyanggupi semuanya. Sekarang, aku ingin mendapatkan ciuman pagi hari ku. Kamu belum memberikannya!" ujar Dyrroth dengan bibir cemberut.

" Pffttt- baiklah baiklah, i'll give u everything what u wants, sayangku." ujar Gusion, lalu mengangkat tubuh Dyrroth agar duduk di pangkuannya. Mencium bibirnya dengan lembut, melumatnya. Dyrroth membuka mulutnya, memberi jalan untuk lidah Gusion menelusuri dalamnya, semakin panas. Ciuman itu berselang selama 3 menit, " A-anhh, emhhh" erangannya, Dyrroth memukul dada Gusion pelan sebagai kode, dan Gusion pun melepaskannya, lagi lagi saliva mereka saling tertukar. Dyrroth merasakan ada gundukan yang besar dibawahnya, walaupun terhalang oleh celana tapi itu sudah tertera jelas, bahwa milik Gusion sedang menegang, dan sepertinya ukurannya sangat besar.

Dyrroth meremas gundukan itu dengan tangan kanannya. Ohh lihatlah, anak kecil ini sungguh nakal! Gusion tersentak kaget, ia merasa sangat terangsang dengan sentuhan itu, " Jangan membangunkan singa dari kandangannya, sayang" larangnya lalu menahan tangan Dyrroth agar tidak terus meremas miliknya. Dyrroth cemberut, " Aku ingin melakukannya, kamu tidak mau ya?" tanyanya dengan wajah sedih.

Gusion semakin terkejut, " Hey, kamu terangsang? Jika begitu sama, aku tidak berani. Aku sudah berjanji untuk tidak menyakitimu, sayang. Kita baru bertemu, dan kita belum memiliki hubungan sama sekali" balasnya lembut. Dyrroth semakin memasang wajah sedih, " Jika seperti itu, sekarang kamu adalah kekasihku, aku tidak menerima penolakan! Aku ingin melakukannya denganmu, aku tidak kuat, aku sudah sangat terangsang. Aku.. sungguhan!" paksanya " Aku yang mengajakmu, jangan merasa bersalah, aku akan menanggungnya, please!" lanjutnya penuh paksaan.

Gusion mengerutkan alisnya, lalu tersenyum, " Baiklah jika itu yang kamu mau, ur first time right? We're same, jangan takut kalo sakit, namanya juga hubungan seks, sudah tau seperti apa bukan?" tanyanya. Dyrroth mengangguk paham, " Iya, aku sudah tau, ayo cepat lakukan"

" Dasar, tidak sabaran sama sekali, jangan salahkan diriku jika aku tidak bisa berhenti. Tanggung lah jika kamu tidak bisa berjalan" kekehnya, Gusion berdiri dari tempat tidurnya, lalu melepaskan bajunya. Terlihat jelas perut yang terbentuk sangat sempurna itu, sangat indah. Gusion juga mulai perlahan melepaskan seluruh pakaian milik Dyrroth, pada akhirnya Dyrroth sudah telanjang bulat.

Tempat Berpulang [BxB] - [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang